Kebijakan Perdagangan Indonesia Masih Diprediksi Cerdas
Dalam perkembangannya, kebijakan perdagangan negara kita masih dikhawatirkan belum mencapai titik puncaknya. Meskipun diusahakan dengan serius oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Amin (Zulhas), masih ada beberapa aspek yang memerlukan perbaikan.
Menurut sumber terdekat, kebijakan ini telah berjalan dengan baik dalam beberapa hal. Perkiraan angka ekspor dan impor tahun 2023 sekarang telah mendapatkan sorotan negatif. Meskipun masih ada kemungkinan perubahan, tetapi dikecilkan menjadi 0,1%. Ini sebenarnya merupakan dampak dari berbagai pihak seperti industri, pengusaha serta masyarakat yang meningkatkan konsentrasi dan efisiensi dalam masing-masing produk yang diekspor.
Namun, masih ada beberapa aspek yang memerlukan perbaikan. Salah satu diantaranya adalah keberadaan bea cukai pada berbagai produk impor. Banyak komentar dari kalangan pengusaha yang mengatakan bahwa bea cukai ini merugikan mereka dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, perubahan ketergantungan impot terhadap negara-negara tertentu juga menjadi kebutuhan. Menurut Zulhas, industri manufaktur RI sekarang berada di posisi yang lebih kuat dalam menerima hal tersebut dan akan meningkatkan kualitas produknya untuk menarik perhatian konsumen baik di dalam maupun luar negeri.
Selain itu, upaya pengembangan infrastruktur yang memadai juga menjadi faktor penting. Karena, infrastruktur yang baik akan membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada berbagai sektor, sehingga meningkatkan kinerja negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Meskipun masih banyak hal yang perlu diperbaiki, namun perlu diakui bahwa kebijakan perdagangan ini telah menunjukkan kemajuan yang cukup.
Dalam perkembangannya, kebijakan perdagangan negara kita masih dikhawatirkan belum mencapai titik puncaknya. Meskipun diusahakan dengan serius oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Amin (Zulhas), masih ada beberapa aspek yang memerlukan perbaikan.
Menurut sumber terdekat, kebijakan ini telah berjalan dengan baik dalam beberapa hal. Perkiraan angka ekspor dan impor tahun 2023 sekarang telah mendapatkan sorotan negatif. Meskipun masih ada kemungkinan perubahan, tetapi dikecilkan menjadi 0,1%. Ini sebenarnya merupakan dampak dari berbagai pihak seperti industri, pengusaha serta masyarakat yang meningkatkan konsentrasi dan efisiensi dalam masing-masing produk yang diekspor.
Namun, masih ada beberapa aspek yang memerlukan perbaikan. Salah satu diantaranya adalah keberadaan bea cukai pada berbagai produk impor. Banyak komentar dari kalangan pengusaha yang mengatakan bahwa bea cukai ini merugikan mereka dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, perubahan ketergantungan impot terhadap negara-negara tertentu juga menjadi kebutuhan. Menurut Zulhas, industri manufaktur RI sekarang berada di posisi yang lebih kuat dalam menerima hal tersebut dan akan meningkatkan kualitas produknya untuk menarik perhatian konsumen baik di dalam maupun luar negeri.
Selain itu, upaya pengembangan infrastruktur yang memadai juga menjadi faktor penting. Karena, infrastruktur yang baik akan membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada berbagai sektor, sehingga meningkatkan kinerja negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Meskipun masih banyak hal yang perlu diperbaiki, namun perlu diakui bahwa kebijakan perdagangan ini telah menunjukkan kemajuan yang cukup.