Menteri UMKM Larang E-commerce Iklankan Barang Thrifting

Pemerintah Indonesia melarang e-commerce mengiklankan barang-barang 'thrifting' atau pakaian bekas impor. Kementerian Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) RI meminta platform-platform belanja online untuk setop memberikan fasilitas iklan untuk barang-barang bekas.

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, mengatakan bahwa pihaknya sudah menghubungi e-commerce untuk mulai setop memberikan fasilitas iklan untuk barang-barang bekas. Ia melanjutkan bahwa sejak pagi hari ini, sudah ada beberapa e-commerce yang menutup penjualan barang thrifting.

Maman menjelaskan bahwa urusannya dari hulu ke hilir, yaitu Kementerian Keuangan berada di hulu karena mengurusi alur barang masuk, sedangkan Kementerian UMKM berada di hilir. Ia menekankan pentingnya konsistensi dari aparatur negara di bea cukai untuk menyetop barang bekas impor.

Maman juga menyinggung isu harga barang lokal yang kurang bersaing, dan bahwa perlu ada substitusi barang thrifting dengan produk lokal. Ia berharap UMKM dapat tumbuh dan kreativitas produk, kualitas produk akan didorong.

Selanjutnya, Maman menekankan bahwa pemerintah ingin memberikan kesempatan kepada pedagang-pedagang lokal untuk mengembangkan bisnis mereka, sehingga tidak perlu bergantung pada barang-barang impor. Ia berharap bahwa dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada impor.
 
Makasih bro, aku pikir ini gampang banget. Mereka ajak e-commerce untuk setop iklan barang-barang bekas impor, tapi apa yang bikin kerumunan? Ada kejadian di Jakarta pasti ada yang suka thrifting, dan sekarang gak bisa sama-sama aja. Saya pikir ini gampang dibuat-buat bro.
 
Gue rasa pemerintah RI udah buat kebijakan yang bagus banget, ya! Mereka ngatur e-commerce agar tidak iklan barang-barang thrifting lagi, sehingga banyak sekali penjual lokal yang bisa naik bisnisnya 📈. Gue senang banget bahwa Kementerian UMKM RI udah setop dengan beberapa e-commerce, dan gue harap semua e-commerce lainnya juga ikut menyesuaikan diri 😊.

Aku rasa penting banget agar kita fokus pada produk lokal, jadi kita tidak terlalu bergantung pada impor. Banyak sekali sekilauan, dan gue yakin bahwa kreativitas produk lokal bisa membuat banyak penjual lokal sukses! 🎨👍
 
Kadang-kadang aku pikir apa yang salah dengan kita bangsa Indonesia ini 🤷‍♂️. Makanan, pakaian, bahkan barang-barang bekas kita masih import dari luar negeri? Kita sudah punya banyak pilihan makanan lokal yang lezat dan bervariasi, seperti nasi goreng, mie goreng, gado-gado, sate... tapi kita masih beli pakaian impor? Dan sekarang bahkan e-commerce kita juga dihakimi karena menjual barang bekas? Aku rasa perlu ada kebijakan yang lebih fleksibel dan proaktif untuk menghadapi tantangan ekonomi ini. Kita harus peduli dengan harga, kualitas, dan dampaknya terhadap masyarakat lokal. Kita harus mendukung produsen lokal dan meningkatkan produksi barang-barang lokal agar kita bisa memenuhi kebutuhan domestik tanpa bergantung pada impor 🤔
 
Ooohhh, apa ya nih... pemerintah lagi bikin aturan baru yang bikin kramongan! Mereka ini bilang supaya e-commerce tidak bisa iklankan barang bekas impor lagi? Tapi apa artinya sih? Bisa jadi semua pedagang lokal yang jatuh karena harga barang mereka kurang bisa bersaing dengan import. Sih, itu nanti bagaimana? Pedagang-pedagang lokal harusnya ada fasilitas lebih baik agar dapat berkompetisi dengan import.

Saya pikir ini cuma cara pemerintah untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada impor. Tapi apa jadi yang terjadi, masyarakat akan semakin bergantung pada barang-barang impor dan harga lokal tidak bisa bersaing. Mereka harus bantu pedagang-pedagang lokal lebih baik agar dapat berkompetisi dengan import.

Aku rasa ini cuma cara pemerintah untuk mengurangi bea cukai. Karena, apa jadi yang terjadi, semua barang bekas impor akan dihentikan dan masyarakat tidak bisa membeli barang bekas impor lagi, tapi pedagang-pedagang lokal harus ada fasilitas lebih baik agar dapat berkompetisi dengan import...
 
Pak Maman benar-benar gusar banget kan? Mereka di UMKM RI memutuskan untuk melarang e-commerce iklankan barang-barang thrifting atau pakaian bekas impor. Makanya sekarang sudah banyak e-commerce yang menutup penjualan barang-thrift yang mereka jual. Yang bikin beda sih, beberapa e-commerce malah langsung setop iklan barang-thrift, tapi ada juga yang masih bisa ngerjain dengan cara lain, kan? Pak Maman bilang bahwa urusannya dari hulu ke hilir, yaitu Kementerian Keuangan dan UMKM. Dia bilang pentingnya konsistensi bea cukai untuk menyetop barang bekas impor. Nah, aku rasa ini masalah kalau harga lokal tidak bersaing dengan impor. Jadi, perlu ada substitusi barang-thrift dengan produk lokal aja.
 
omg banget ya, pemerintah punya kebijakan baru lagi 🤯! e-commerce harus stop iklankan barang thrifting, itu beda ya dengan iklan barang lokal. saya senang liat Maman Abdurrahman already hubungi e-commerce untuk setop fasilitas iklan, tapi kalau ada e-commerce yang tidak mau ikut, apa kabar? 🤔 sebenarnya pihak Kementerian UMKM berani mengatur seperti ini? kayaknya harus ada bantuan lebih banyak untuk pedagang-pedagang lokal agar bisa bersaing dengan impor. tapi saya senang liat Maman juga ingatkan tentang pentingnya konsistensi bea cukai, itu bagus banget! 💯
 
Kalau e-commerce di Indonesia mulai setop memberikan fasilitas iklan untuk barang-barang bekas, itu bisa sangat berdampak buat produsen pakaian lokal, ya? Kalau mereka harus bersaing sama dengan harga impor, mungkin akan sulit lagi. Tapi kalau ada substitusi barang bekas dengan produk lokal, tentu saja itu lebih baik.
 
Dipikirin aja, nggak jelas sih siapa yang nyesel banget dengan barang-bebaran 'thrifting' 🤔. Kita udah akrab dengan membeli-menyumbang barang bekas sama pedagang-pedagang kecil di pasar, kan? Kini malah pemerintah yang mau melarangnya. Mungkin karena ingin melindungi 'hak-hak' produsen impor? 🤑 Tapi siapa yang bilang bahwa 'thrifting' itu tidak bermanfaat? Kita bisa mendapatkan barang-bebaran yang unik dan terjangkau, kan? Saya rasa ini cuma usaha pemerintah untuk mengurangi kebutuhan impor, tapi sebenarnya siapa yang akan langsung dipengaruhi? Pedagang-pedagang kecil atau konsumen umum? 🤷‍♂️
 
kembali
Top