pixeltembok
New member
Pemerintah Siap Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Ambruk
Jakarta - Pemerintah telah memutuskan untuk membangun ulang Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, setelah ambruk dan menimbulkan korban jiwa. Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyatakan bahwa pembangunan ulang ini dilakukan untuk mengantisipasi insiden serupa terjadi lagi.
"Bangunan yang warna hijau itu lebih murah kalau dirobohkan, dibangun baru dari nol daripada kita tambal sulam," kata Dody Hanggodo saat menjelaskan alasan pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny.
Pemerintah belum merinci berapa anggaran yang disediakan untuk membangun ulang Ponpes itu. Penghitungan anggaran masih dilakukan oleh tim teknis.
Insiden ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny diduga akibat bangunan yang tidak layak dan tidak memiliki izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Dody Hanggodo menilai bahwa banyak pesantren yang masih menganggap sepele terkait izin PBG, padahal izin itu merupakan elemen penting untuk memastikan kelayakan bangunan bisa digunakan atau tidak.
"Ya mungkin karena pesantren itu kan suka dari santri untuk santri, jadi mereka menganggap nggak perlu izin. Padahal izin itu untuk meyakinkan bahwa yang dibangun itu sesuai dengan normanya, kualitas kolom, kualitas struktur dan seterusnya," ungkap Dody Hanggodo.
Dalam insiden tersebut, total ada 67 orang tewas akibat ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny. Operasi pencarian korban telah berakhir hari ini, dengan 104 orang selamat dan 67 korban meninggal dunia, termasuk terdapat 8 body part.
Dody Hanggodo menekankan bahwa pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny dilakukan untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi di masa depan.
Jakarta - Pemerintah telah memutuskan untuk membangun ulang Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, setelah ambruk dan menimbulkan korban jiwa. Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyatakan bahwa pembangunan ulang ini dilakukan untuk mengantisipasi insiden serupa terjadi lagi.
"Bangunan yang warna hijau itu lebih murah kalau dirobohkan, dibangun baru dari nol daripada kita tambal sulam," kata Dody Hanggodo saat menjelaskan alasan pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny.
Pemerintah belum merinci berapa anggaran yang disediakan untuk membangun ulang Ponpes itu. Penghitungan anggaran masih dilakukan oleh tim teknis.
Insiden ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny diduga akibat bangunan yang tidak layak dan tidak memiliki izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Dody Hanggodo menilai bahwa banyak pesantren yang masih menganggap sepele terkait izin PBG, padahal izin itu merupakan elemen penting untuk memastikan kelayakan bangunan bisa digunakan atau tidak.
"Ya mungkin karena pesantren itu kan suka dari santri untuk santri, jadi mereka menganggap nggak perlu izin. Padahal izin itu untuk meyakinkan bahwa yang dibangun itu sesuai dengan normanya, kualitas kolom, kualitas struktur dan seterusnya," ungkap Dody Hanggodo.
Dalam insiden tersebut, total ada 67 orang tewas akibat ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny. Operasi pencarian korban telah berakhir hari ini, dengan 104 orang selamat dan 67 korban meninggal dunia, termasuk terdapat 8 body part.
Dody Hanggodo menekankan bahwa pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny dilakukan untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi di masa depan.