Dody Hanggodo, Menteri Pekerjaan Umum (PU), mengungkapkan ultimatum Presiden Prabowo Subianto untuk mengupayakan penanganan sampah di Bantar Gebang. Dia berharap pemerintah dapat melakukannya dengan berbagai cara, seperti pembangunan infrastruktur dan pengurangan sampah rumah tangga dengan budaya memilah dan memilih sampah sejak dini.
Dody mengingatkan bahwa gunungan sampah di Bantar Gebang tidak akan bisa diselamatkan jika tidak ada perubahan. Dia berharap melalui budaya memilah dan memilih sampah, Indonesia dapat menjadi lebih bersih dan maju untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Dia juga menekankan bahwa perintah Kepala Negara untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dengan fokus penanganan sampah sudah jelas. Dia berharap Pemda dapat mengambil peran utama melalui inovasi dan aktif melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah, terutama dalam pemilahan sampah di tingkat rumah tangga.
Dody menyampaikan bahwa infrastruktur akan berfungsi secara efektif ketika disertai perilaku yang sesuai, seperti budaya pilah sampah sejak dini. Dia juga menekankan bahwa kota cerdas yang memanusiakan penduduknya membutuhkan ekosistem kolaboratif.
Kementerian PU turut berkontribusi terhadap infrastruktur pengelolaan sampah. Selama tahun 2025, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya berhasil membangun infrastruktur pengelolaan sampah di 29 provinsi dan 105 kabupaten/kota, termasuk program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) dan Tempat Pengolahan Sampah 3R (TPS 3R).
Dody mengingatkan bahwa gunungan sampah di Bantar Gebang tidak akan bisa diselamatkan jika tidak ada perubahan. Dia berharap melalui budaya memilah dan memilih sampah, Indonesia dapat menjadi lebih bersih dan maju untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Dia juga menekankan bahwa perintah Kepala Negara untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dengan fokus penanganan sampah sudah jelas. Dia berharap Pemda dapat mengambil peran utama melalui inovasi dan aktif melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah, terutama dalam pemilahan sampah di tingkat rumah tangga.
Dody menyampaikan bahwa infrastruktur akan berfungsi secara efektif ketika disertai perilaku yang sesuai, seperti budaya pilah sampah sejak dini. Dia juga menekankan bahwa kota cerdas yang memanusiakan penduduknya membutuhkan ekosistem kolaboratif.
Kementerian PU turut berkontribusi terhadap infrastruktur pengelolaan sampah. Selama tahun 2025, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya berhasil membangun infrastruktur pengelolaan sampah di 29 provinsi dan 105 kabupaten/kota, termasuk program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) dan Tempat Pengolahan Sampah 3R (TPS 3R).