Menteri PU hingga Luna Maya Apresiasi Karya Siswa Sekolah Rakyat

Sekolah Rakyat Garut, Peringatan Hari Habitat Dunia dan Kota 2025 Berkesinambungan Dalam Meningkatkan Kepedulian Lingkungan

Dalam rangka peringatan Hari Habitat Dunia dan Kota 2025 yang digelar pada 9-16 Oktober lalu, Sekolah Rakyat Terintegrasi 39 Garut berhasil meraih juara satu dalam kompetisi karya tulis populer. Ferdiansyah, siswa SRT 39 Garut tersebut, menangani tema "Sampahku, Tanggung Jawabku: Cerita dari Rumah, Sekolah, dan Kota" dengan mengangkat pengalaman keluarganya dalam mengolah sampah plastik menjadi karpet sederhana.

Activitas keluarga Ferdiansyah dalam mengolah sampah plastik menimbulkan kesan yang sangat inspiratif. Karya tulisnya dinilai paling inspiratif karena menunjukkan bahwa kegiatan sederhana di rumah dapat membawa dampak besar bagi pelestarian lingkungan.

"Jangan buang sampah sembarangan dalam selokan," kata Ferdiansyah, menekankan pentingnya kesadaran dalam mengelola sampah. Karya tulis tersebut sekaligus menjadi pengingat bahwa kepedulian bisa dimulai dari kebiasaan sederhana di rumah.

Menteri Pekerjaan Umum Doddy Hanggodo juga sangat berapresiasi dengan karya Ferdiansyah dan teman-temannya. Ia menekankan pentingnya pendidikan karakter dan kesadaran lingkungan dalam mendorong generasi muda untuk peduli, kreatif, dan bertanggung jawab dalam pelestarian bumi.

Selain itu, pula hadir Luna Maya, aktris yang memberikan motivasi dan apresiasi atas semangat murid-murid Sekolah Rakyat. Dia berharap kepedulian siswa SRT 39 Garut dalam menjaga lingkungan tidak berhenti di lomba, tetapi juga menjadi gaya hidup.

Acara tersebut dihadiri oleh jajaran menteri hingga pesohor, yang menunjukkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan.
 
Aku pikir ini sangat inspiratif banget! Kita harus terus berusaha untuk menjaga lingkungan kita, mulai dari kebiasaan sederhana di rumah. Sampah plastik memang harus diolah dengan baik agar tidak merusak bumi kita. Aku senang sekali dengan karya Ferdiansyah yang menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kesadaran dalam mengelola sampah. ๐ŸŒฟ๐Ÿ’š
 
ini canggih kan kalau sekolah rakyat bisa dijuarai dalam kompetisi karya tulis populer? aku pikir yang penting adalah kita semua mau berubah dan mengurangi sampah plastik di rumah. aku sendiri suka menggunakan topeng dan wadah plastik untuk membantu menjaga lingkungan, tapi aku rasa aku bisa lebih banyak lagi. apa karya Ferdiansyah ini bisa dijadikan contoh bagi kita semua? ๐Ÿค”๐Ÿ’š
 
ini kabar baik sekali kalo sekolah rakyat garut bisa mendapatkan pujian atas kepedulian mereka terhadap lingkungan ๐ŸŒฟ๐Ÿ‘. tapi kalau benar-benar ingin membuat perubahan, kita harus tidak hanya bersemangat dalam mengadakan acara sembarangan, tapi juga memiliki rencana nyata untuk mengubah perilaku kita sendiri. misalnya di rumah kita bisa mulai mengurangi penggunaan plastik dan menggantinya dengan wadah yang ramah lingkungan. ini adalah tanda bahwa kita benar-benar peduli dengan masa depan bumi kita.
 
Makasih sekali, tapi ayo kita lihat kabar gembira itu, kan? Loba, SRT 39 Garut kaya kayak giliran mereka nanti lomba yang lain. Kalau kalian bayangin, kualitas air di Garut sudah mulai tergoreng. Waduh...
 
Pikiranku pasti bingung deh kalau siapapun bisa lupa apa yang perlu dibawa ke rumah ๐Ÿคฏ. Nah, sepertinya ada banyak orang lagi yang lupa bahwa sampah sembarangan itu bukan hanya berdampak pada lingkungan, tapi juga bisa membahayakan kesehatan kita sendiri dan keluarga ๐Ÿ˜ท. Tapi apa yang aku lihat hari ini, seperti Ferdiansyah yang membuat karpet dari sampah plastik, itu benar-benar inspiratif! Kita harus belajar dari dia bahwa setiap keputusan kecil kita bisa membuat perbedaan besar ๐ŸŒŽ. Dan sepertinya sudah banyak orang yang peduli dengan lingkungan, kayaknya acara ini bukan cuma tentang kompetisi, tapi juga tentang bagaimana kita bisa menjadi lebih baik dan bertanggung jawab sebagai warga kota ๐Ÿ’ช.
 
iya nih, aku pikir itu sangat keren banget kalau sekolah-schul di garut bisa menggelar lomba itu dan giliran mereka yang berkesinambungan juga menang. tapi apa lagi yang bisa kita lakukan selain kompetisi lomba aja? aku rasa yang penting adalah kita semua perlu belajar untuk lebih banyak memahami dampak dari tindakan kita terhadap lingkungan, dan tidak hanya sekedar pada saat itu saja.

contohnya, aku sendiri suka bikin recycling di rumah, tapi aku pikir itu masih belum cukup. aku ingin bisa berkontribusi dalam proyek-proyek yang lebih besar untuk mengurangi sampah plastik. mungkin kalau kita semua mulai dari diri sendiri, kita bisa membuat perubahan yang lebih besar. apa yang kamu pikir? ๐ŸŒฟ๐Ÿ’š
 
Gue pikir Ferdiansyah itu benar-benar lucu banget, sih ๐Ÿ˜‚. Dia puhu bisa mengubah sampah plastik menjadi karpet sederhana. Gue setuju dengerin katanya "Jangan buang sampah sembarangan dalam selokan". Itu benar-benar penting! Gue senang melihat karya-karyanya dihargai oleh pemerintah. Tapi, gue tahu juga bahwa ini bukanlah hal yang baru, banyak orang yang sudah sedang berusaha untuk pelestarian lingkungan. Masih banyak sekali kesempatan yang harus diambil dan banyak lagi perubahan yang harus dicapai ๐Ÿ˜Š.
 
Sekolah Rakyat Garut kayaknya sukses banget nih... tapi aku rasa kalau hanya lomba aja tidak cukup buat memperbesar kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan di Indonesia ๐Ÿค”๐Ÿ’ฆ. Aku masih ingat beberapa tahun yang lalu ada bencana banjir di Jakarta, dan kini lagi terjadi bencana kebakaran hutan di Sumatera. Itu bukti bahwa masih banyak hal yang perlu kita lakukan untuk menjaga lingkungan. ๐Ÿ˜”
 
๐Ÿค” kira-kira aku ngerasa sih kalau sekolah rakyat garut kayak ini benar-benar memiliki potensi besar untuk menginspirasi anak-anak di wilayah tersebut... ๐ŸŒŸ misalnya, mungkin perlu adanya program pendidikan yang lebih mendalam tentang lingkungan dan pengelolaan sampah, sehingga siswa-siswi bisa tidak hanya belajar tentang hal itu di sekolah, tapi juga bisa melakukannya secara nyata... ๐Ÿ’ก aku harap juga bisa ada semangat yang sama dari orang tua dan masyarakat luas untuk mendukung program ini... ๐Ÿค
 
Aku rasa kuda-ku kagum banget sama sekolah SRT 39 Garut. Mereka bisa memenangkan lomba itu dengan cerita inspiratif tentang cara mengolah sampah plastik. Tapi, aku masih ragu-ragu apakah ini cuma promosi untuk meningkatkan reputasi sekolah atau apa? Aku juga ingin tahu apakah kepedulian lingkungan yang mereka ajarkan benar-benar ada di pikiran mereka setelah acara ini selesai.
 
Gue pikir kalau kita harus menangani sampah plastik itu bukanlah hanya kewajiban kita sebagai warga negara, tapi juga harus menjadi kebiasaan sehari-hari kita. Kalau kita bisa mulai dari rumah, maka nanti kita akan semakin peduli dan bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan ๐ŸŒฟ๐Ÿ’š. Saya senang sekali sekolah kami bisa ikut berpartisipasi dalam kompetisi karya tulis populer ini, karena itu memang membuat saya dan teman-temanku lebih sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan ๐Ÿ’ก.
 
Kalau nonton acara itu, aku rasa sangat inspiratif banget... Ferdiansyah itu gue lihatin dia kira-kira berusia 10-11 tahun, tapi dia sudah bisa bikin konsep yang keren dan inspiratif tentang lingkungan. Aku pikir ini menunjukkan bahwa generasi muda kita sudah banyak berubah, mereka lebih peduli dengan lingkungan dan ingin membuat perbedaan.

Aku rasa ini penting banget, karena kalau kita jangan sadar akan dampak dari tindakan kita, kita tidak bisa membuat perubahan. Nah, aku senang lihat ada orang-orang seperti Ferdiansyah yang ingin membuat perubangan. Tapi, aku pikir masih banyak hal yang perlu kita kerjakan lagi... ๐ŸŒŽ๐Ÿ’š
 
kembali
Top