Pemerintah Mentan melangkah tindak tangan untuk memerangi perdagangan ilegal di laut. Di Batam, Kepulauan Riau, terdapat kapal yang membawa berat 40 ton beras impor ilegal dan juga mengandung minyak goreng. Pada Senin malam, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengetahui ada kapal dari Thailand yang akan memasuki Indonesia dan langsung mengirim pasukan ke tempat tersebut untuk mengawasi dan mengamankan kapal itu.
Hasilnya, kapal itu ditangkap di tengah malam. Setelah itu, terungkap bahwa dalam kapal itu ada 40 ton beras impor ilegal yang diperdagangkan secara ilegal. Namun, hal yang paling mengejutkan adalah adanya minyak goreng ilegal tersebut.
"Kita produsen terbesar dunia, tetapi kenapa ada minyak goreng masuk?" kata Andi Amran Sulaiman dengan marah.
Dalam kasus ini, Kapal Permata Pembangunan dan dua kapal lainnya, yaitu Kapal Sampurna Tiga dan KM Risky, juga ditangkap oleh aparat penegak hukum. Kemudian diketahui bahwa dalam ketiga kapal tersebut ada muatan seperti susu, parfum, mie, serta makanan beku yang dibawa secara ilegal.
Pihak pemerintah mengekspos kejahatan perdagangan ilegal di laut dengan tindakan tersebut.
Hasilnya, kapal itu ditangkap di tengah malam. Setelah itu, terungkap bahwa dalam kapal itu ada 40 ton beras impor ilegal yang diperdagangkan secara ilegal. Namun, hal yang paling mengejutkan adalah adanya minyak goreng ilegal tersebut.
"Kita produsen terbesar dunia, tetapi kenapa ada minyak goreng masuk?" kata Andi Amran Sulaiman dengan marah.
Dalam kasus ini, Kapal Permata Pembangunan dan dua kapal lainnya, yaitu Kapal Sampurna Tiga dan KM Risky, juga ditangkap oleh aparat penegak hukum. Kemudian diketahui bahwa dalam ketiga kapal tersebut ada muatan seperti susu, parfum, mie, serta makanan beku yang dibawa secara ilegal.
Pihak pemerintah mengekspos kejahatan perdagangan ilegal di laut dengan tindakan tersebut.