Presiden Prabowo Subianto mulai pemerintahanannya, dan Kementerian Sosial (Kemensos) pun mempersiapkannya untuk berbagai tantangan di masa depan. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau lebih dikenal sebagai Gus Ipul yang menjabat sebagai kepala Kemenso, mengungkapkan sembilan arah kebijakan strategis yang akan menjadi pedoman pematangan dan implementasi Rencana Strategis (Renstra) menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo.
Pertama-tama, Gus Ipul menekankan pentingnya penguatan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai basis akurasi kebijakan. Ini akan membantu dalam membuat keputusan yang lebih tepat dan efisien. Kemudian, dia juga menekankan kolaborasi dan integrasi program bersama pemerintah daerah, sehingga pelaksanaan program sosial dapat lebih efektif dan saling mendukung.
Selanjutnya, Kementerian Sosial diarahkan untuk mengembangkan care economy melalui pelibatan caregiver terlatih. Gus Ipul berharap bahwa anak-anak muda dapat didorong untuk memiliki keterampilan merawat lansia dan anggota keluarga rentan, sehingga lahir peluang kerja baru sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat.
Kebijakan keempat adalah memperluas kerja sama penyelenggaraan kesejahteraan sosial dengan pihak swasta, BUMN, dan filantropi. Gus Ipul berharap bahwa ini dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas program-program sosial.
Peningkatan kompetensi serta kesejahteraan pilar-pilar sosial juga menjadi perhatian, terutama bagi mereka yang telah diangkat sebagai ASN melalui jalur PPPK. Gus Ipul berharap bahwa kapasitas ASN dapat ditingkatkan dan pola kerjanya dipertajam.
Arah kelima adalah penjaminan bantuan sosial agar benar-benar tepat sasaran, dan peranan kartu kesejahteraan. Hal ini dibarengi dengan penguatan unit layanan sosial sebagai pusat keunggulan (center of excellence), termasuk Puskesos, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), dan unit-unit layanan di lingkungan Kemensos.
Integrasi pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) lintas kementerian dan lembaga juga menjadi prioritas. Gus Ipul menargetkan pada 2026 tidak ada lagi program yang berjalan sendiri-sendiri, melainkan saling terhubung dan memperkuat.
Terakhir, penyediaan layanan pendidikan bagi fakir miskin melalui program Sekolah Rakyat menjadi simbol nyata kehadiran negara dalam membuka akses pendidikan bagi kelompok miskin dan rentan. Melalui sembilan arah kebijakan tersebut, Kemensos menegaskan upaya menjawab kebutuhan masyarakat, dan memastikan capaian nyata satu tahun kinerja di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Pertama-tama, Gus Ipul menekankan pentingnya penguatan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai basis akurasi kebijakan. Ini akan membantu dalam membuat keputusan yang lebih tepat dan efisien. Kemudian, dia juga menekankan kolaborasi dan integrasi program bersama pemerintah daerah, sehingga pelaksanaan program sosial dapat lebih efektif dan saling mendukung.
Selanjutnya, Kementerian Sosial diarahkan untuk mengembangkan care economy melalui pelibatan caregiver terlatih. Gus Ipul berharap bahwa anak-anak muda dapat didorong untuk memiliki keterampilan merawat lansia dan anggota keluarga rentan, sehingga lahir peluang kerja baru sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat.
Kebijakan keempat adalah memperluas kerja sama penyelenggaraan kesejahteraan sosial dengan pihak swasta, BUMN, dan filantropi. Gus Ipul berharap bahwa ini dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas program-program sosial.
Peningkatan kompetensi serta kesejahteraan pilar-pilar sosial juga menjadi perhatian, terutama bagi mereka yang telah diangkat sebagai ASN melalui jalur PPPK. Gus Ipul berharap bahwa kapasitas ASN dapat ditingkatkan dan pola kerjanya dipertajam.
Arah kelima adalah penjaminan bantuan sosial agar benar-benar tepat sasaran, dan peranan kartu kesejahteraan. Hal ini dibarengi dengan penguatan unit layanan sosial sebagai pusat keunggulan (center of excellence), termasuk Puskesos, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), dan unit-unit layanan di lingkungan Kemensos.
Integrasi pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) lintas kementerian dan lembaga juga menjadi prioritas. Gus Ipul menargetkan pada 2026 tidak ada lagi program yang berjalan sendiri-sendiri, melainkan saling terhubung dan memperkuat.
Terakhir, penyediaan layanan pendidikan bagi fakir miskin melalui program Sekolah Rakyat menjadi simbol nyata kehadiran negara dalam membuka akses pendidikan bagi kelompok miskin dan rentan. Melalui sembilan arah kebijakan tersebut, Kemensos menegaskan upaya menjawab kebutuhan masyarakat, dan memastikan capaian nyata satu tahun kinerja di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.