Gus Ipul Pastikan Difabel Tergantung Bicara Pemerintah dalam Penanganan Bencana di Sumbar dan Sumut
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas atau difabel dalam penanganan bencana yang terjadi di Aceh, Sumatra Barat (Sumbar), dan Sumatra Utara (Sumut). Gus Ipul menyatakan bahwa mereka pasti dibantu dan memerlukan fasilitas-fasilitas khusus untuk mengatasi masa-masa evakuasi serta tanggap darurat.
Terdapat daerah-daerah dengan medan sulit dan terisolasi yang memerlukan perhatian khusus. Oleh sebab itu, pemerintah di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI/Polri terus mengatasi berbagai hambatan, termasuk membuka akses agar logistik bisa tersalurkan dengan baik dan diterima mereka yang membutuhkan.
Gus Ipul juga menekankan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan semaksimal mungkin bagi penyandang disabilitas yang terdampak bencana. Ia berharap teman-teman disabilitas di sana sehat dan ingin memberikan yang terbaik buat mereka.
Pemerintah melalui BNPB telah menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir dan tanah longsor, termasuk bantuan makanan dan bahan-bahan pokok. Pemerintah juga memberikan dukungan operasional dan mobilitas, seperti perangkat Starlink, genset, perahu polietilen, kompor gas, dan tabung gas.
Selain itu, Kemensos telah mengoperasikan sekitar 30 dapur umum, baik dikelola masyarakat maupun dibangun bersama Dinas Sosial setempat yang tersebar di tiga provinsi. Mereka juga memiliki lebih dari 570 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mendukung operasional dapur umum.
Kemensos juga akan menyalurkan santunan untuk ahli waris korban meninggal Rp15 juta dan bantuan Rp5 juta bagi korban luka berat. Setelah asesmen lanjutan, pemerintah akan menyiapkan program pemberdayaan bagi warga yang kehilangan rumah, pekerjaan, maupun mata pencaharian.
Berdasarkan data Rekapitulasi Terdampak Bencana yang ditampilkan Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatra Tahun 2025 BNPB pada Rabu pagi, tercatat jumlah korban meninggal mencapai 753 orang dan 650 orang dinyatakan hilang, serta 2.600 orang mengalami luka-luka.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas atau difabel dalam penanganan bencana yang terjadi di Aceh, Sumatra Barat (Sumbar), dan Sumatra Utara (Sumut). Gus Ipul menyatakan bahwa mereka pasti dibantu dan memerlukan fasilitas-fasilitas khusus untuk mengatasi masa-masa evakuasi serta tanggap darurat.
Terdapat daerah-daerah dengan medan sulit dan terisolasi yang memerlukan perhatian khusus. Oleh sebab itu, pemerintah di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI/Polri terus mengatasi berbagai hambatan, termasuk membuka akses agar logistik bisa tersalurkan dengan baik dan diterima mereka yang membutuhkan.
Gus Ipul juga menekankan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan semaksimal mungkin bagi penyandang disabilitas yang terdampak bencana. Ia berharap teman-teman disabilitas di sana sehat dan ingin memberikan yang terbaik buat mereka.
Pemerintah melalui BNPB telah menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir dan tanah longsor, termasuk bantuan makanan dan bahan-bahan pokok. Pemerintah juga memberikan dukungan operasional dan mobilitas, seperti perangkat Starlink, genset, perahu polietilen, kompor gas, dan tabung gas.
Selain itu, Kemensos telah mengoperasikan sekitar 30 dapur umum, baik dikelola masyarakat maupun dibangun bersama Dinas Sosial setempat yang tersebar di tiga provinsi. Mereka juga memiliki lebih dari 570 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mendukung operasional dapur umum.
Kemensos juga akan menyalurkan santunan untuk ahli waris korban meninggal Rp15 juta dan bantuan Rp5 juta bagi korban luka berat. Setelah asesmen lanjutan, pemerintah akan menyiapkan program pemberdayaan bagi warga yang kehilangan rumah, pekerjaan, maupun mata pencaharian.
Berdasarkan data Rekapitulasi Terdampak Bencana yang ditampilkan Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatra Tahun 2025 BNPB pada Rabu pagi, tercatat jumlah korban meninggal mencapai 753 orang dan 650 orang dinyatakan hilang, serta 2.600 orang mengalami luka-luka.