Keterlibatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam perbincangan dengan Presiden AS Donald Trump seringkali menjadi sorotan publik, namun terkadang laporan tentang pertemuan ini tidak selalu jelas. Kini, rapat antara Menlu AS Mike Pompeo dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi tentang percakapan Prabowo Subianto dengan Donald Trump pun terungkap bocor.
Sumber-sumber yang dekat dengan laporan ini menyatakan bahwa rencana pertemuan antara Prabowo dan Donald Trump dipertimbangkan sebagai langkah penting untuk memperkuat hubungan Indonesia-Amerika. Namun, pernyataan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (US) tentang kegiatan ini tidak diberitakan secara resmi.
Menurut laporan yang beredar, pertemuan antara Prabowo dan Donald Trump sebenarnya telah menjadi topik perdebatan di kalangan para ahli politik. Banyak orang percaya bahwa keberadaan Presiden Subianto dalam percakapan langsung dengan Presiden AS adalah langkah strategis untuk memperkuat hubungan antara kedua negara ini.
Namun, sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Menlu Pompeo sendiri, "Kami tidak ingin membuat keputusan-keputusan yang berubah-ubah tanpa memberi kesempatan kepada pihak lain untuk ikut campur." Terlebih lagi, banyak orang yang menyangkal adanya keterlibatan Prabowo dalam percakapan dengan Donald Trump.
Rencana ini kemudian dianggap sebagai langkah penting untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Banyak yang berpendapat bahwa keberadaan Presiden Subianto dalam percakapan langsung dengan Presiden AS dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kepentingan antara kedua negara ini.
Meskipun demikian, masih banyak keluhan dari kalangan publik yang menyangkal adanya keterlibatan Prabowo dalam percakapan dengan Donald Trump. Banyak orang percaya bahwa pihak presiden tidak perlu mengatur pertemuan langsung antara presiden dengan tokoh-tokoh lain.
Sumber-sumber yang dekat dengan laporan ini menyatakan bahwa rencana pertemuan antara Prabowo dan Donald Trump dipertimbangkan sebagai langkah penting untuk memperkuat hubungan Indonesia-Amerika. Namun, pernyataan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (US) tentang kegiatan ini tidak diberitakan secara resmi.
Menurut laporan yang beredar, pertemuan antara Prabowo dan Donald Trump sebenarnya telah menjadi topik perdebatan di kalangan para ahli politik. Banyak orang percaya bahwa keberadaan Presiden Subianto dalam percakapan langsung dengan Presiden AS adalah langkah strategis untuk memperkuat hubungan antara kedua negara ini.
Namun, sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Menlu Pompeo sendiri, "Kami tidak ingin membuat keputusan-keputusan yang berubah-ubah tanpa memberi kesempatan kepada pihak lain untuk ikut campur." Terlebih lagi, banyak orang yang menyangkal adanya keterlibatan Prabowo dalam percakapan dengan Donald Trump.
Rencana ini kemudian dianggap sebagai langkah penting untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Banyak yang berpendapat bahwa keberadaan Presiden Subianto dalam percakapan langsung dengan Presiden AS dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kepentingan antara kedua negara ini.
Meskipun demikian, masih banyak keluhan dari kalangan publik yang menyangkal adanya keterlibatan Prabowo dalam percakapan dengan Donald Trump. Banyak orang percaya bahwa pihak presiden tidak perlu mengatur pertemuan langsung antara presiden dengan tokoh-tokoh lain.