Menko PM Target Bansos Hanya untuk Lansia & Difabel

Pemerintah menetapkan target untuk menghilangkan bantuan sosial (bansos) hanya bagi lansia dan difabel. Kemenko PM, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menyatakan penderitaan masyarakat miskin ekstrem diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi Indonesia.

Bansos diperuntukkan hanya bagi warga lanjut usia dan difabel. Sementara itu, masyarakat yang termasuk dalam desil 1 atau miskin ekstrem harus menjadi produsen sendiri. Menurut Cak Imin, pemerintah akan mengubah pola pikir masyarakat terkait bansos.

Pemerintah ingin menggeser paradigma lama yang memandang bansos sebagai bantuan jangka pendek. Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) berharap pemerintah dapat menyalurkan anggaran untuk pengembangan masyarakat tanah air.
 
Gue pikir ini salah strategi, lansia dan difabel yang sudah lepas beban hidup sudah cukup berhijabah. Masyarakat miskin ekstrem tapi bisa mandiri pun gak perlu bantuan langsung dari pemerintah. Cak Imin ingin bikin ekonomi Indonesia kuat, tapi bagaimana kalau ekonomi itu tidak ada rakyat yang hidup nyaman?
 
Gue ngerasa kayaknya ini terlalu panjang sama aja, kita harus jaga kesabaran saat ngobrol online. Tapi gue ingin bilang bahwa bansos itu penting banget, tapi kena diatur supaya tidak abal-abal. Gue rasa kalau masyarakat yang miskin ekstrem bisa menjadi produsen sendiri itu sedikit kebocoran. Kalau kita tidak berikan bantuan sosial, maka bagaimana caranya mereka bisa bertahan hidup? Kita harus ngobrol lebih banyak tentang cara mengembangkan ekonomi yang seimbang, bukan hanya membiarkan orang miskin sendirian.
 
Aku pikir ini salah tujuan ya... Mereka bilang bansos harus menjadi penggerak ekonomi, tapi bagaimana kalau mereka yang membutuhkan paling banyak itu juga yang menjadi produsen sendiri? Aku rasa ini sama sekali tidak adil... Lanjut usia dan difabel yang sudah lemah, harus bertahan sendirinya sementara masyarakat yang kurang itu harus bekerja keras? Itu seperti memilih antara hidup dan mati... Saya harap pemerintah bisa melihat dari perspektif masyarakat biasa, bukan hanya anggaran saja.
 
Pada saat ini ini yang sedang diperdebatkan adalah bagaimana cara memberikan sumber daya kepada mereka yang membutuhkan, kayaknya pemerintah harus mencari solusi yang tepat dan tidak ada yang kalah atau menang, kalau kita harus memutuskan untuk menyewenangkan satu kelompok saja, tentu akan meninggalkan kelompok lain yang juga membutuhkan.

Saya pikir lebih baik cari ide lain, seperti pemerintah bisa memberikan pelatihan dan fasilitas kepada mereka yang ingin bekerja atau menjadi produsen, sehingga masyarakat tidak perlu bergantung pada bantuan sosial yang hanya tersedia untuk lansia dan difabel.

Jika kita fokus membuat ekonomi Indonesia kuat maka semua orang akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam hal ini, tidak ada lagi pilihan antara "miskin" dan "tidak miskin", kita bisa menciptakan perubahan yang positif jika kita bekerja sama.
 
Hmm, kan kayaknya pemerintah mau bikin warga yang miskin harus bekerja keras seperti pekerja kontraktor bangunan 🤔. Tapi, apa salahnya? Kita sini punya waktu libur yang panjang, gak sih kita bisa gunakan untuk belajar keterampilan baru atau jalan-jalan ke tempat wisata? Lalu, kan Cak Imin bilang ingin menggeser paradigma lama tentang bantuan sosial... tapi apa itu beda dengan menghilangkan bantuan yang sebenarnya kita butuh? 🤷‍♂️
 
Aku pikir ini nih, pemerintah gak mau nggak ambil tanggung jawab terhadap masalah kemiskinan di Indonesia 😕. Bansos diperuntukkan hanya bagi lansia dan difabel, tapi bagaimana kalau ada yang tidak bisa mandiri? Bagaimana kalau ada yang masih kebutuhan bantuan? Aku pikir ini nih, cara pemerintah buang masalah jangka pendek, tapi bagaimana kalau masalahnya masih ada di jangka panjang? 🤔
 
Gak jelas banget sih. Kalau banjir, pihak pemerintah mau bantu, tapi kalau ekonomi ikut campur, apa yang harus diubah? Aku pikir kalau miskin ekstrem juga perlu bantuan sambil-sambil. Mereka yang paling membutuhkan banjir banan dan kemudian jadi produsen sendiri siapa yang nanti bakalan. Kalau pemerintah mau buat ekonomi, gak usah memasukkan masyarakat miskin yang paling membutuhkannya. Aku khawatir kalau ini hanya cara pemerintah untuk mengalihkan perhatian dari masalah-masalah lain...
 
ini gampang banget, pemerintah punya target buat menghilangkan bansos tapi salah satu tujuannya sih biar tidak ada yang bergantung pada bantuan dari pemerintah... itu bikin para pekerja kelas buruh harus beban sendiri. apalagi kalau mereka masih sibuk nggak ada pekerjaan atau masih ada masalah keselamatan di rumahnya... itulah yang dipanggil 'masyarakat miskin ekstrem' tapi bagaimana kalau mereka bukan ekstrem sama sekali? bayangkan kalau kamu harus mencari sumber uang sendiri dengan anak-anak yang masih kecil, tidak bisa kerja di rumah, atau tidak punya pekerjaan yang stabil... itu nggak ada masalah lagi sih..
 
Kalau banteru sosial hanya bagi lansia dan difabel, kayaknya banyak orang yang tidak punya uang di sini. Bagaimana kalau orang tua kita nggak punya bekal untuk membeli makanan atau obat? Aku pikir ini ga benar-benar jadi solusi ekonomi. Masyarakat yang miskin ekstrem harus dibantu, tapi bagaimana jika mereka tidak bisa bekerja karena tidak ada pekerjaan yang tepat?

Aku ingat kalau bapak Imin ngomong soal perubahan paradigma tentang bansos. Aku kira pemerintah lebih fokus pada kepentingan korporasi dan investor daripada masyarakat yang membutuhkan. Mungkin ini langkah yang tepat, tapi kita harus melihat dari perspektif apa aja.
 
Gue pikir itu salah strategi banget. Kalau gak ada bantuan sosial, siapa nanya yang bakal membantu orang tua yang lansia atau yang sakit? Masyarakat miskin ekstrem kayaknya tidak bakal bisa menjadi produsen sendiri, karena gue penasaran, siapa nanya yang punya uang untuk hidup?

Gue suka ide tentang pengembangan masyarakat, tapi gue pikir harus ada cara yang lebih baik daripada hanya mengharapkan orang miskin ekstrem menjadi produsen sendiri. Gue bayangkan, jika kita punya sistem yang lebih adil dan merata, siapa nanya yang tidak bisa menjadi produsen sendiri? 🤔

Gue ingin melihat contoh dari pengembangan masyarakat yang benar, bukan hanya menyalurkan anggaran tanpa tujuan. Gue pikir kita harus membuat sistem yang lebih baik daripada sebelumnya. 💡
 
Bener banget nih, pemerintah gak sabar lagi dengan bansos 🤦‍♂️! Sementara lansia dan difabel masih bisa mandiri, siapa yang sibuk dengan miskin ekstrem? 🤑 Nah, kalau punya uang sendiri, apa lagi kebutuhannya? 🤷‍♂️ Semoga pemerintah jujur dulu, bukan hanya ngeremehi masyarakat yang benar-benar butuh. 🙏
 
Saya pikir ini gak enak, banter minim bansos yang ada di Indonesia ternyata cuma untuk mereka yang kaya dan tidak miskin ekstrem? Sama-sama manusia, kita semua butuh bantuan sosial bukan? Mereka yang kaya bisa buat sendiri, tapi siapa yang akan membantu mereka yang kurang beruntung? Kita perlu memikirkan bagaimana pemerintah bisa membuat sumber daya ini lebih adil dan tidak hanya untuk mereka yang kuat. 😊🤔
 
ini bikin saya cape kaya gini, bakanya pemerintah kayaknya mau ngecut bantertama miskin ekstrem ya? kalau lansia dan difabel itu enak banget, tapi miskin ekstrem apa lagi nggak penting deh!

satu lagi, siapa yang tahu konsepsinya bakal berhasil dan nggak? kayaknya hanya akan membuat masyarakat semakin kesepian dan tidak ada bantuan sama sekali.

dan apalagi nggak ada pencairan dana untuk kebutuhan sehari-hari ya?! itu bikin masyarakat semakin panik dan tidak percaya diri lagi. kira-kira siapa yang bisa jadi produsen sendiri aja? kalau gini pemerintah nggak punya jawabannya sama sekali 😩
 
Maksudnya apa sih? Bansos hanya bagi lanjut usia dan difabel, tapi apa dengan seseorang yang miskin ekstrem? Gak adanya atap di atas kepala mereka, gak ada rumah untuk dipukul badan, apa lagi diharapkan mereka harus menjadi produsen sendiri aja 🤯. Saya pikir itu tidak adil. Bansos bukan cuma tentang membantu orang yang miskin, tapi juga tentang memberikan harapan dan kehidupan yang layak. Jangan biarkan ekonomi yang sedang krisis ini membuat lebih banyak orang miskin 💔.
 
Makasih lah, gini nih... Saya pikir rencana pemerintah itu bikin kesulitan bagi orang-orang yang membutuhkan. Bansos hanya untuk lansia dan difabel? Siapa bilang kalau orang lain tidak membutuhkannya? Orang miskin ekstrem yang berusaha hidup dengan baik tapi gak cukup keuntungan juga butuh bantuan, kan? Maka dari itu, saya pikir rencana pemerintah itu salah.
 
Saya pikir ini tidak tepat banget! Bansos harus ada buat semua orang yang membutuhkan, jadi gak boleh hanya bagi lanjut usia dan difabel aja. Masyarakat miskin ekstrem juga membutuhkannya, karena mereka yang paling membutuhkan bantuan. Saya khawatir kalau itu bikin mereka lebih sulit dalam mengatasi kesulitan hidup mereka.

Dan siapa yang bilang bahwa masyarakat yang tidak punya banyak uang bisa menjadi produsen sendiri? Itu bukan masalah sederhana, tapi. Mereka membutuhkannya bantuan agar bisa bertahan hidup. Saya rasa pemerintah harus lebih teliti dalam membuat kebijakan ini.
 
Gue penasaran sih apa yang bikin gue pikir ini itu? Apakah benar-benar itu harus demikian? Miskin ekstrem udah lama dianggap sebagai korban, tapi sekarang harus menjadi produsen sendiri? Gue rasa ini nggak adem banget! Bagaimana caranya mereka bisa mengharapkan masyarakat miskin untuk bekerja keras tanpa bantuan dari pemerintah? Tapi, gue juga paham bahwa ada banyak hal yang perlu diperbaiki di Indonesia, tapi cara ini nggak tepat banget!
 
Pertanyaan apakah kaya itu hanya ada di kepala orang kaya aja, tapi sebenarnya kekayaan itu harus ada di hati juga ya... Masyarakat yang miskin ekstrem memang butuh bantuan, jangan dipaksa menjadi produsen sendiri.
 
kembali
Top