Presiden Prabowo Subianto menuduh Kementerian Pendidikan dan Kultur (Menkeu) sebagai penyebab gagalnya usulan renovasi Ponpes Al Khoziny, sebuah Pondok Pesantren di Yogyakarta. Namun, sumber-sumber di dalam pemerintah mengaku tidak ada informasi apapun tentang pernyataan presiden tersebut.
Menurut informasi yang dikirimkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kultur, usulan renovasi Ponpes Al Khoziny telah disetujui oleh seluruh stakeholders, termasuk dari pemerintah pusat. Namun, tidak ada informasi bahwa pernyataan presiden tersebut mempengaruhi kesepakatan tersebut.
"Saya tidak tahu mengenai pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang usulan renovasi Ponpes Al Khoziny," ujar seorang pejabat di Menkeu, yang tidak ingin dikaitkan dengan namanya. "Namun, kami yakin bahwa kesepakatan untuk melakukan renovasi telah ada dan sudah disetujui oleh semua pihak."
Ponpes Al Khoziny merupakan salah satu Pondok Pesantren terbesar di Yogyakarta, dengan sejarah yang panjang dan kaya. Renovasi yang dilakukan oleh Menkeu targetkan untuk meningkatkan infrastruktur dan fasilitas pendidikan di tempat tersebut.
Namun, pernyataan presiden Prabowo Subianto menimbulkan keraguan mengenai kesepakatan tersebut. Apakah presiden sebenarnya mempengaruhi kesepakatan renovasi Ponpes Al Khoziny? Atau apakah ini hanya sebuah tuduhan yang tidak memiliki bukti?
Menurut informasi yang dikirimkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kultur, usulan renovasi Ponpes Al Khoziny telah disetujui oleh seluruh stakeholders, termasuk dari pemerintah pusat. Namun, tidak ada informasi bahwa pernyataan presiden tersebut mempengaruhi kesepakatan tersebut.
"Saya tidak tahu mengenai pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang usulan renovasi Ponpes Al Khoziny," ujar seorang pejabat di Menkeu, yang tidak ingin dikaitkan dengan namanya. "Namun, kami yakin bahwa kesepakatan untuk melakukan renovasi telah ada dan sudah disetujui oleh semua pihak."
Ponpes Al Khoziny merupakan salah satu Pondok Pesantren terbesar di Yogyakarta, dengan sejarah yang panjang dan kaya. Renovasi yang dilakukan oleh Menkeu targetkan untuk meningkatkan infrastruktur dan fasilitas pendidikan di tempat tersebut.
Namun, pernyataan presiden Prabowo Subianto menimbulkan keraguan mengenai kesepakatan tersebut. Apakah presiden sebenarnya mempengaruhi kesepakatan renovasi Ponpes Al Khoziny? Atau apakah ini hanya sebuah tuduhan yang tidak memiliki bukti?