Konflik Internal PBNU: Apa yang Terjadi dengan Syuriyah dan Tanfidziyah?
Konflik internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) semakin memanas, dengan posisi Ketua Umum Gus Yahya terguncang. Surat edaran baru dari Wakil Rais Aam Afifuddin Muhajir dan Katib Aam Ahmad Tajul Mafakhir menyatakan Gus Yahya tidak lagi menjabat sebagai Ketum PBNU per 26 November 2025.
Namun, Gus Yahya menolak keabsahan surat tersebut dan menegaskan hingga saat ini ia masih menjabat sebagai ketum. Surat edaran itu merupakan tindak lanjut dari rapat harian Syuriyah PBNU, 20 November lalu di Jakarta yang meminta Gus Yahya mundur dari kursi ketua umum dalam waktu tiga hari sejak diterimanya keputusan rapat harian Syuriyah.
Kini, tengah terjadinya kontroversi tentang struktur pengurus PBNU. Apa itu Syuriyah dan tanfidziyah? Bagaimana hubungannya dengan konflik internal ini?
Syuriyah adalah pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama, yang terdiri dari beberapa pengurus harian yakni rais aam, wakil rais aam, beberapa rais, katib aam, dan a'wan. Rais Aam ialah pimpinan tertinggi syuriyah yang terdiri dari para kiai besar dan ulama sepuh yang bertugas sebagai pengarah dan pengawas utama kebijakan organisasi.
Tanfidziyah adalah pelaksana harian PBNU, dipimpin oleh ketua umum, dibantu oleh wakil ketua umum dan sekretaris jenderal. Struktur jabatan ini juga mencakup bendahara umum dan beberapa bendahara.
Konflik internal PBNU semakin memanas, dengan posisi Gus Yahya terguncang. Apakah konflik ini akan berdampak pada struktur pengurus PBNU? Bagaimana hubungan antara Syuriyah dan tanfidziyah dalam NU?
Konflik internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) semakin memanas, dengan posisi Ketua Umum Gus Yahya terguncang. Surat edaran baru dari Wakil Rais Aam Afifuddin Muhajir dan Katib Aam Ahmad Tajul Mafakhir menyatakan Gus Yahya tidak lagi menjabat sebagai Ketum PBNU per 26 November 2025.
Namun, Gus Yahya menolak keabsahan surat tersebut dan menegaskan hingga saat ini ia masih menjabat sebagai ketum. Surat edaran itu merupakan tindak lanjut dari rapat harian Syuriyah PBNU, 20 November lalu di Jakarta yang meminta Gus Yahya mundur dari kursi ketua umum dalam waktu tiga hari sejak diterimanya keputusan rapat harian Syuriyah.
Kini, tengah terjadinya kontroversi tentang struktur pengurus PBNU. Apa itu Syuriyah dan tanfidziyah? Bagaimana hubungannya dengan konflik internal ini?
Syuriyah adalah pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama, yang terdiri dari beberapa pengurus harian yakni rais aam, wakil rais aam, beberapa rais, katib aam, dan a'wan. Rais Aam ialah pimpinan tertinggi syuriyah yang terdiri dari para kiai besar dan ulama sepuh yang bertugas sebagai pengarah dan pengawas utama kebijakan organisasi.
Tanfidziyah adalah pelaksana harian PBNU, dipimpin oleh ketua umum, dibantu oleh wakil ketua umum dan sekretaris jenderal. Struktur jabatan ini juga mencakup bendahara umum dan beberapa bendahara.
Konflik internal PBNU semakin memanas, dengan posisi Gus Yahya terguncang. Apakah konflik ini akan berdampak pada struktur pengurus PBNU? Bagaimana hubungan antara Syuriyah dan tanfidziyah dalam NU?