Jakarta yang saat ini sering disebut sebagai ibu kota, memiliki identitas budaya tersendiri. Salah satu dari banyak warisan budaya Jakarta adalah rumah adat Betawi yang memiliki filosofi tinggi dalam pembangunannya. Setiap jenis rumah adat di Indonesia memiliki ciri khas dan makna filosofisnya sendiri.
Tapi, apakah kamu pernah bertanya-tanya, apa filosofi masyarakat Betawi? Apa yang membuat mereka memilih bentuk arsitektur yang estetis namun juga sarat makna simbolik?
Dalam perkembangannya, masyarakat Betawi memiliki beberapa jenis rumah adat yang sangat populer. Beberapa di antaranya adalah rumah kebaya, rumah panggung, joglo, dan gudang.
Rumah kebaya atau yang juga dikenal dengan nama rumah bapang ini memiliki atap yang bentuknya menyerupai kebaya. Struktur dari bangunan ini terbuat dari kayu dan di depan bangunan tersebut berada serambi yang luas dan berfungsi untuk menyambut tamu. Dengan struktur ini, masyarakat Betawi memperlihatkan nilai-nilai keramahan dan kebersamaan.
Sementara itu rumah panggung memiliki bentuk yang mirip dengan rumah panggung Sumatra yaitu bangunan didirikan diatas tiang penopang tinggi. Rumah ini berfungsi sebagai tempat tinggal di pesisir, serta untuk melindungi penghuni dari banjir. Selain itu, rumah panggung juga digunakan sebagai peternakan hewan ternak seperti kambing ayam dan bebek.
Rumah joglo memiliki kemiripan dengan rumah joglo Jawa yaitu terletak di atas tiang penopang tinggi. Rumah ini dipercaya dibangun oleh tokoh masyarakat sehingga menjadi simbol status dan kehormatan dalam komunitas. Atap yang menjulang tinggi memberi kesan megah serta mencerminkan fleksibilitas ruang di dalamnya.
Rumah gudang merupakan salah satu jenis rumah tradisional paling tua milik masyarakat Betawi. Rumah adat ini dipercaya sudah ada sejak masyarakat Betawi dipimpin oleh Kerajaan Tarumanegara pada abad ke-5 Masehi. Dibangun menggunakan kayu dengan bentuk atap pelana yang serupa dengan rumah kebaya, namun ada juga yang memiliki atap berbentuk perisai.
Setiap jenis rumah adat tersebut memiliki filosofi tinggi dalam pembangunan dan di Indonesia mereka sangat populer. Dengan demikian, apabila kamu pernah berkunjung ke Jakarta pastikan untuk mengunjungi salah satu dari beberapa jenis rumah adat yang ada.
Tapi, apakah kamu pernah bertanya-tanya, apa filosofi masyarakat Betawi? Apa yang membuat mereka memilih bentuk arsitektur yang estetis namun juga sarat makna simbolik?
Dalam perkembangannya, masyarakat Betawi memiliki beberapa jenis rumah adat yang sangat populer. Beberapa di antaranya adalah rumah kebaya, rumah panggung, joglo, dan gudang.
Rumah kebaya atau yang juga dikenal dengan nama rumah bapang ini memiliki atap yang bentuknya menyerupai kebaya. Struktur dari bangunan ini terbuat dari kayu dan di depan bangunan tersebut berada serambi yang luas dan berfungsi untuk menyambut tamu. Dengan struktur ini, masyarakat Betawi memperlihatkan nilai-nilai keramahan dan kebersamaan.
Sementara itu rumah panggung memiliki bentuk yang mirip dengan rumah panggung Sumatra yaitu bangunan didirikan diatas tiang penopang tinggi. Rumah ini berfungsi sebagai tempat tinggal di pesisir, serta untuk melindungi penghuni dari banjir. Selain itu, rumah panggung juga digunakan sebagai peternakan hewan ternak seperti kambing ayam dan bebek.
Rumah joglo memiliki kemiripan dengan rumah joglo Jawa yaitu terletak di atas tiang penopang tinggi. Rumah ini dipercaya dibangun oleh tokoh masyarakat sehingga menjadi simbol status dan kehormatan dalam komunitas. Atap yang menjulang tinggi memberi kesan megah serta mencerminkan fleksibilitas ruang di dalamnya.
Rumah gudang merupakan salah satu jenis rumah tradisional paling tua milik masyarakat Betawi. Rumah adat ini dipercaya sudah ada sejak masyarakat Betawi dipimpin oleh Kerajaan Tarumanegara pada abad ke-5 Masehi. Dibangun menggunakan kayu dengan bentuk atap pelana yang serupa dengan rumah kebaya, namun ada juga yang memiliki atap berbentuk perisai.
Setiap jenis rumah adat tersebut memiliki filosofi tinggi dalam pembangunan dan di Indonesia mereka sangat populer. Dengan demikian, apabila kamu pernah berkunjung ke Jakarta pastikan untuk mengunjungi salah satu dari beberapa jenis rumah adat yang ada.