Pendidikan di Indonesia terus berkembang dengan menyajikan alternatif yang lebih menarik bagi para siswa. Salah satu contoh ini adalah bentuk soal TKA (Tata Kenya Anak) 2025, yang dirancang untuk menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi dan penalaran siswa.
Bentuk soal TKA memanfaatkan keunikan setiap mata pelajaran, sehingga pada jenjang SD/MI/SMP/MTs, siswa hanya diuji dengan Bahasa Indonesia dan Matematika. Namun, pada jenjang SMA/MA/SMK/MAK, ada tiga mata pelajaran wajib yang harus diujikan: Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris.
Siswa SMP/MTs memiliki pilihan dua mata pelajaran pilihan yang sesuai dengan jurusannya. Sementara itu, siswa SMA/MA/SMK/MAK memiliki dua pilihan mata pelajaran yang lebih luas lagi, termasuk Matematika Tingkat Lanjut, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Sejarah, Pendidikan Pancasila, dan berbagai bahasa asing.
Struktur soal TKA memiliki empat kategori: verbal, numerik, logika, dan spasial. Dengan demikian, para siswa diuji untuk mempertahankan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan penalaran.
Bentuk soal TKA memanfaatkan keunikan setiap mata pelajaran, sehingga pada jenjang SD/MI/SMP/MTs, siswa hanya diuji dengan Bahasa Indonesia dan Matematika. Namun, pada jenjang SMA/MA/SMK/MAK, ada tiga mata pelajaran wajib yang harus diujikan: Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris.
Siswa SMP/MTs memiliki pilihan dua mata pelajaran pilihan yang sesuai dengan jurusannya. Sementara itu, siswa SMA/MA/SMK/MAK memiliki dua pilihan mata pelajaran yang lebih luas lagi, termasuk Matematika Tingkat Lanjut, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Sejarah, Pendidikan Pancasila, dan berbagai bahasa asing.
Struktur soal TKA memiliki empat kategori: verbal, numerik, logika, dan spasial. Dengan demikian, para siswa diuji untuk mempertahankan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan penalaran.