Dalam berbagai kesempatan, kasus pengeroyokan seorang dokter di Indramayu menimbulkan sorotan masyarakat. Meskipun berbeda nasib dan latar belakang, para korban kekerasan dalam kesehatan sama-sama mengalami trauma akhirnya menjadi saksi yang terpidi di bawah tepi tangga, terus berulangnya kasus seperti ini menimbulkan kesan bahwa Indonesia memiliki kurangnya peningkatan perlindungan hukum bagi para pekerja kesehatan.
Pada saat ini, banyak masyarakat memandang dokter dan tenaga keesehatan sebagai profesi lemah yang tidak perlu dihargai. Maka, mereka cenderung menganggapnya harus menerima apa saja dari pasien yang marah dan kecewa. Pandangan keliru ini sudah mulai menyebar di kepala masyarakat, sehingga menyebabkan para pekerja kesehatan merasa tidak aman dan tidak dihormati.
Fakta di lapangan jauh berbeda dengan api yang dihiasi oleh berbagai regulasi peraturan, tetapi keberadaannya cuma sekadar macan kertas. Di tempat-tempat umum seperti fasilitas kesehatan, ada kesan bahwa pelaku kekerasan merasa bebas menekan, mengancam bahkan menyerang tenaga medis tanpa takut akan tindak lanjut hukum.
Pada saat ini, banyak masyarakat memandang dokter dan tenaga keesehatan sebagai profesi lemah yang tidak perlu dihargai. Maka, mereka cenderung menganggapnya harus menerima apa saja dari pasien yang marah dan kecewa. Pandangan keliru ini sudah mulai menyebar di kepala masyarakat, sehingga menyebabkan para pekerja kesehatan merasa tidak aman dan tidak dihormati.
Fakta di lapangan jauh berbeda dengan api yang dihiasi oleh berbagai regulasi peraturan, tetapi keberadaannya cuma sekadar macan kertas. Di tempat-tempat umum seperti fasilitas kesehatan, ada kesan bahwa pelaku kekerasan merasa bebas menekan, mengancam bahkan menyerang tenaga medis tanpa takut akan tindak lanjut hukum.