Mengapa Golkar Belum Proses Ganti Adies Kadir di Pimpinan DPR?

Mengapa Golkar Belum Proses Ganti Adies Kadir di Pimpinan DPR?

Kursi Wakil Ketua DPR RI masih kosong usai dinonaktifkan Adies Kadir sebagai anggota DPR RI oleh DPP Partai Golkar, sejak awal September 2025. Keputusan itu diberlakukan usai Adies Kadir menjadi sorotan publik lantaran pernyataannya terkait tunjangan rumah anggota dewan. Menurutnya, tunjangan perumahan senilai Rp50 juta per bulan masih masuk akal.

"Tapi, saya mungkin untuk pengganti rumah dinas yang tidak ada, anggota DPR dengan sekitar Rp50 juta uang sewa rumah itu indekos," kata Adies saat ini. Ia juga menegaskan bahwa tunjangan beras bagi anggota dewan adalah Rp200 ribu per bulan, bukan Rp12 juta per bulan seperti yang dia sampaikan sebelumnya.

Pernyataan Adies itu menuai protes besar dari masyarakat hingga menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI. Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, mengatakan pihaknya belum membahas terkait kandidat untuk menggantikan posisi Adies Kadir di kursi Wakil Ketua DPR RI.

"Saya kira belum (membahas pengganti Adies), sampai pada hari ini kan masih kan, enggak ada. Jadi, di Partai Golkar pada hari ini, ya sudah kami melakukan suatu koordinasi dan tentu nanti kami kembalikan bagaimana kebijakan-kebijakan yang ada," kata Idrus.

Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro, menilai sebaiknya Partai Golkar memperhatikan beberapa faktor dalam mencari pengganti Adies Kadir. Pertama, kader yang bisa menjadi simpul pemersatu Golkar dengan publik. Kedua, pengganti Adies harus memiliki cakap dalam berkomunikasi, baik ke publik maupun dalam rangka upaya lobi-lobi politik di DPR.

"Ketiga, memiliki tingkat penerimaan yang baik di semua pimpinan DPR dan anggota," terang Agung saat ini. Nama-nama seperti Wakil Ketua Baleg DPR RI, Ahmad Doli Kurnia, dan Sekjen Partai Golkar cum Ketua Fraksi Partai Golkar, Sarmuji, bisa dipertimbangkan menggantikan Adies Kadir.

Sementara itu, peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia atau Formappi, Lucius Karus, menilai sebelum membicarakan soal penganti Adies, ada baiknya jika statusnya diperjelas. "Proses penggantian Adies sebagai pimpinan DPR memang rada-rada sulit karena status dia sampai saat ini hanya dinonaktifkan," kata Lucius.

Lucius menjelaskan bahwa pimpinan DPR yang diberhentikan oleh partai politiknya sendiri, semestinya yang menggantikannya adalah orang dari partai yang sama. "Jika Adies diberhentikan oleh Parpolnya, maka sudah jelas yang akan menggantikannya adalah anggota dari fraksi yang sama," jelas Lucius.

Namun, dikarenakan status Adies masih dinonaktifkan sehingga dinilai tak sesuai dengan aturan yang ada.
 
Aku pikir kalau koordinasi di Partai Golkar itu harus lebih cepat, nih 🕒️. Sebagai netizen, aku senang melihat para pemimpin politik Indonesia tidak bisa menjawab pertanyaan masyarakat secara langsung. Tapi, aku rasa kinerja mereka masih jauh dari yang diharapkan. Membuat kebijakan yang tepat dan mengakui kesalahan di depan umum itu bukan hal sederhana 😅.
 
Maksudnya kalau golkar belum punya kandidat untuk menggantikan adies kadir di DPR RI. Kita paham kalau Adies kadir menjadi sorotan publik karena pernyataannya tentang tunjangan rumah, tapi kalau golkar belum punya pengganti yang jelas, itu bikin adegan ini semakin menarik. Dikira kayak golkar ngeluhin diri sendiri karena Adies kadir mengambil posisi yang tidak sesuai dengan kebijakan partai, tapi sekarang kalau golkar belum punya pengganti, itu bikin partai ini terlihat kurang profesional 🤔💬
 
kalo udah selesai aksi unjuk rasa kayaknya golkar harus cepat ngganti adies aja, kalau tidak kira-kira ciri bukti partai kalah 🤦‍♂️. saya pikir Ahmad Doli bisa jadi kandidat utama ya, dia suka berbicara banyak dan sudah banyak berpengalaman di parlemen 😊. tapi apa yang paling penting adalah, ada aturan yang jelas tentang penggantian pimpinan DPR, kalau tidak ada maka golkar harus jujur dan bercanda dulu 🤔
 
Sudah waktunya Partai Golkar serius banget. Kalau sampai-sampai aksi unjuk rasa itu, kira-kira apa yang bakal terjadi di masa depan? Mereka lagi-lagi malu banget. Belum punya kandidat, sudah siap menyerah. Apa kebijakan Golkar ini punya logika? Nanti siapa yang bakal jadi Wakil Ketua DPR? Semua hanya karena Adies Kadir bingung-bingun tentang tunjangan rumah... Wahai Partai Golkar! Jangan belom-balom lagi, ayo serius-siunya! 😒
 
Golkar gini kok? Siapa nanti aji bakal naik jadi Wakil Ketua DPR? Pagi-pagi nge-rasain, kenangan saya masih siang-siang banget sama ketika Abyan Palarung menjadi Wakil Ketua. Saya tahu dia punya cakap yang bagus dan bisa berkomunikasi dengan publik. Mungkin saja mereka harus mencari orang yang memiliki bakat seperti itu.
 
Pokoknya kalau golkar belum nentu siapa aja yang bakal menggantikan adies kadir di DPR 🤔. Maksudnya, buat apa kalau masih ada koordinasi dan apa? Kita nanti sama-sama penasaran siapa aja yang bakal menggantinya 😂. Yang jelas, golkar harus memperhatikan faktor-faktor apakah ada kader yang bisa menjadi simpul pemersatu dengan publik, cakap dalam berkomunikasi, dan tingkat penerimaan yang baik di DPR 🤝. Tapi, kalau status adies masih dinonaktifkan, apa lagi yang bisa golkar lakukan? 🙄
 
Aku nggak bisa percaya kalau Golkar ini punya masalah untuk menemukan pengganti Adi Kadir, deh 🙄. Mereka udah dinonaktifkan dia, tapi masih mikir-mikir nggak? Sama kayak orang yang kehilangan benda favoritnya, lalu nggak peduli aja kayak apa 🤦‍♂️. Dan siapa bilang Adi Kadir tidak bisa dihubungi lagi? Tapi aku rasa penggantinya sudah ada, deh... Ahmad Doli Kurnia atau Sarmuji yang ini 🙃.
 
Golongan politik ini sering bikin masalah kalau ingin mengganti kader. Saya rasa lebih baik kalau golkar bisa mencari penggantinya sebelum aksi unjuk rasa. Nih, mungkin pilihan yang tepat adalah Ahmad Doli Kurnia karena dia punya reputasi yang baik dan banyak pengikut. Lain ya, saya tidak faham mengapa harus berjam-jam menunggu pengganti Adies Kadir di kursi Wakil Ketua DPR RI
 
Saya pernah bilang kalau pengganti Adies Kadir harus tepat sasaran dan tidak hanya karena kekuasaan. Mereka harus mengetahui masalah publik yang dihadapi oleh Adies itu dan bisa memberikan solusi yang lebih baik. Tapi, apa yang saya lihat sekarang adalah partai politik ini masih jauh dari hal itu 🤔

Saya ingat kalau saat ini masih banyak masyarakat yang tidak puas dengan kebijakan Golkar dan lain-lain. Mereka membutuhkan orang yang bisa mendengarkan masalah mereka dan memberikan solusi yang lebih baik. Apa yang kita lihat sekarang adalah partai politik ini lebih fokus pada kekuasaan daripada memperhatikan kebutuhan rakyat. 😔

Saya ingat kalau saat ini saya bilang kalau pengganti Adies Kadir harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, tapi apa yang kita lihat sekarang adalah partai politik ini lebih fokus pada kekuasaan daripada memberikan solusi yang lebih baik. 🤷‍♂️
 
Adi Kadir ini kayaknya benar-benar korup sih 🙄. Dia bilang Rp 50 juta per bulan untuk rumah, tapi ternyata cuma Rp 200 ribu aja per bulan untuk beras 🤦‍♂️. Golkar harus serius banget dalam mengganti Adi Kadir dengan orang yang lebih jujur dan transparan, ya! Mungkin ada orang yang lebih bagus dari Ahmad Doli atau Sarmuji yang bisa menjadi Wakil Ketua DPR RI, tapi sekarang kalau bukan mereka? 🤔
 
Mereka udh bawa kerumunan di Depan Gedung DPR RI, tapi apa tujuan mereka kan? Mereka udh nggak sabar ingin Adies Kadir jadi Wakil Ketua DPR RI, tapi siapa tau di luar sana kan ada yang penasaran, mengapa mereka udh gak punya kandidat yang jelas? Tapi malah ada yang berbicara soal koordinasi dan suatu proses, apa tujuan itu? Mereka udh belom nyeselin ada kandidat yang jelas, tapi kan sudah waktunya.
 
Saya tidak percaya kalau Golkar memang belum membahas pengganti Adies Kadir di kursi Wakil Ketua DPR RI... 😒 Mungkin mereka hanya malas-malasan nggak mau ngambil keputusan... Sama-sama, tapi apa artinya mereka masih punya kandidat? Belum ada kabar sih siapa aja nanti penggantinya 🤔. Dan apa kalau penggantinya tidak cocok juga? Golkar harus mempertimbangkan hal ini dulu... Jangan biarkan masalah ini semakin panjang dan bikin kekacauan di DPR RI lagi 😡.
 
Golkar nanti mau punya siapa aja sebagai penggantinya kadir? kalau mereka belum bisa menentukan siapa di antara mereka itu berarti sudah ada masalah dalam partai apa lagi buat masyarakat yang already terkejut juga loh. kalau mereka memilih salah satu dari anggota DPR, maka harus paham bahwa mereka tidak sama dengan kadir, karena kalau ada kesamaan maka akan ada konflik antara mereka dan mungkin akan membuat partai semakin bengkok.
 
kembali
Top