Titik Tengah Bahasa, Titik Tengah Identitas
Bertahun-tahun setelah kemerdekaan, Bahasa Belanda masih tetap menjadi bahasa penggunaan sehari-hari di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, pernyataan Presiden Prabowo Subianto bahwa Bahasa Belanda tidak lagi menjadi bahasa utama di negara ini membuat banyak orang bertanya-tangga tentang keberlangsungan bahasa asing ini.
Menurut ahli bahasa, bahasa yang tidak terkonsentrasi akan melemah dalam waktu panjang. "Bahasa yang tidak digunakan secara teratur akan mengalami proses penurunan dan akhirnya menjadi bahasa asing," kata Dr. Rendra, profesor Bahasa Indonesia di Universitas Indonesia.
Sementara itu, masyarakat juga memang semakin cenderung menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Bahkan, Presiden Prabowo sendiri sering menggunakan bahasa Indonesia dalam berbicara umum. Namun, ada beberapa kalangan yang masih terus menggunakan Bahasa Belanda, seperti dalam berbagai kegiatan akademis dan bisnis.
"Kalangan tertentu masih ingin mempertahankan kekayaan bahasa mereka," kata Dr. Ari Lestari, ahli bahasa di University of Malaya. "Mereka memiliki rasa syukur akan keterjajahan Belanda di masa lalu dan ingin menjaga warisan budayanya."
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah juga telah melakukan upaya untuk mengurangi penggunaan Bahasa Belanda di sekolah-sekolah. "Kita ingin meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa Indonesia sebagai identitas nasional," kata Kementerian Pendidikan dan Komunikasi Rakyat.
Namun, masih ada banyak hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan bahasa Indonesia terus berkembang di masa depan. Mungkin saja pemerintah harus lebih proaktif dalam mengatur kebijakan yang tepat untuk mendorong penggunaan bahasa Indonesia secara luas.
Bertahun-tahun setelah kemerdekaan, Bahasa Belanda masih tetap menjadi bahasa penggunaan sehari-hari di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, pernyataan Presiden Prabowo Subianto bahwa Bahasa Belanda tidak lagi menjadi bahasa utama di negara ini membuat banyak orang bertanya-tangga tentang keberlangsungan bahasa asing ini.
Menurut ahli bahasa, bahasa yang tidak terkonsentrasi akan melemah dalam waktu panjang. "Bahasa yang tidak digunakan secara teratur akan mengalami proses penurunan dan akhirnya menjadi bahasa asing," kata Dr. Rendra, profesor Bahasa Indonesia di Universitas Indonesia.
Sementara itu, masyarakat juga memang semakin cenderung menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Bahkan, Presiden Prabowo sendiri sering menggunakan bahasa Indonesia dalam berbicara umum. Namun, ada beberapa kalangan yang masih terus menggunakan Bahasa Belanda, seperti dalam berbagai kegiatan akademis dan bisnis.
"Kalangan tertentu masih ingin mempertahankan kekayaan bahasa mereka," kata Dr. Ari Lestari, ahli bahasa di University of Malaya. "Mereka memiliki rasa syukur akan keterjajahan Belanda di masa lalu dan ingin menjaga warisan budayanya."
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah juga telah melakukan upaya untuk mengurangi penggunaan Bahasa Belanda di sekolah-sekolah. "Kita ingin meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa Indonesia sebagai identitas nasional," kata Kementerian Pendidikan dan Komunikasi Rakyat.
Namun, masih ada banyak hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan bahasa Indonesia terus berkembang di masa depan. Mungkin saja pemerintah harus lebih proaktif dalam mengatur kebijakan yang tepat untuk mendorong penggunaan bahasa Indonesia secara luas.