Mengapa Bahasa Belanda Tak Berkembang di Indonesia?

Oke kaya, aku pikir kalau pemerintah kolonial Belanda memang memilih untuk tidak menyebarkan bahasa mereka secara luas. Mereka lebih fokus pada menggunakan bahasa sebagai alat asimilasi bukan pemersatu. Artinya, mereka hanya ingin membuat orang pribumi Belajar bahasa Belanda agar dapat berkomunikasi dengan mereka, tapi tidak ada tujukan untuk menyebarkan budaya atau agama.

Itu juga bikin orang pribumi Indonesia lebih kreatif dan inovatif, karena mereka harus mencari cara-cara baru untuk berkomunikasi tanpa menggunakan bahasa Belanda. Maka dari itu, kita bisa melihat bagaimana bahasa Melayu menjadi senjata politik yang kuat dan membawa perubahan besar bagi bangsa Indonesia.
 
🙄 Aku rasa nih kalau Belanda hanya pakai bahasa mereka untuk jangka panjangnya, karena kalau mau jangka pendek, nanti banyak yang penasaran dan suka tanya apa itu "Belanda" sih? 🤔 Kalau di sini aku ingat saat sekolah aku pelajaran Belanda, gampang banget aja paham, tapi kalau aku bertanya tentang arti dari istilah-istilah yang ada, lalu penasaran juga banyak ya.

Sekarang cak apapun mau baca teks Belanda, sekarang harus terjemah dulu ke bahasa Indonesia, jadi siapa yang punya kemampuan terjemahan itu aja yang bisa masuk ke level pemerintah aja 🙄.
 
iya, kolonialisme Belanda di Hindia memang menggunakan bahasa sebagai alat asimilasi, bukan untuk menyebarkan bahasanya sendiri. mereka hanya memberikan bahasa Belanda kepada elite-elite yang bisa berkomunikasi dengan penguasa kolonial, sementara rakyat pribumi harus menggunakan bahasa Melayu atau bahasa daerahnya. itu jadi strategi kekuasaan yang efektif untuk memisahkan dan mengontrol penduduk setempat.

seperti yang kita ketahui sekarang, perlawanan melawan kebijakan ini akhirnya membawa perubahan besar terhadap bahasa di Indonesia. Sumpah Pemuda pada tahun 1928 benar-benar revolusinya dalam sejarah bahasa Indonesia, karena pemberantasan bahasa Melayu sebagai alat komunikasi rakyat dan penggunaan bahasa Indonesia sebagai simbol identitas nasional.

saya senang melihat bagaimana perubahan ini berubah menjadi kekuatan politik yang kuat. bahasa Indonesia sekarang benar-benar menunjukkan bahwa rakyat pribumi memiliki kekuatan dalam memperjuangkan hak-hak mereka sendiri. 🙌
 
Aku pikir kini kalau kita liat latar belakangnya. Kolonialisme Belanda memang suka menggunakan bahasa sebagai alat asimilasi, bukan untuk menyebarkan bahasanya. Mereka cuma mau memilih elit yang bisa masuk ke lingkaran kekuasaan, lalu bangun tembok pemisah dengan rakyat pribumi. Tapi tapi, perlawanan terhadap itu malah mengubah bahasa menjadi senjata politik! Bahasa Melayu tidak lagi sekedar komunikasi, tapi simbol identitas dan gagasan nasionalis. Gak bisa dipungut argumen kalau sekarang kita sudah menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Lajang jadi realita, dan aku senang melihat perubahan itu! 😊
 
kembali
Top