Kasus perundungan (bullying) yang marak terjadi di antara anak-anak, akhirnya mendapat perhatian dari pihak terkait. Mendukbangga Wihaji mengaku akan turun tangan menangani kasus ini, setelah Presiden Prabowo Subianto juga meminta dia melakukannya.
"InsyaAllah kita turun tangan karena ini sudah di- statementkan juga oleh Bapak Presiden, kami seriusi," kata Wihaji usai menemui Prabowo di Istana, Jakarta Pusat. Dia menyatakan bahwa Kemendukbangga akan menyosialisasikan soal pencegahan bullying kepada masyarakat.
Wihaji menegaskan bahwa perundungan tidak seharusnya terjadi apapun penyebabnya. Setiap orang memang memiliki kelebihan maupun kekurangan, kata dia. Bullying tidak boleh apapun sebabnya, siapapun orangnya yang mem-bully maupun yang di-bully.
Sebagai informasi, kasus bullying terkini menimbulkan korban meninggal dunia, yakni siswa SMPN 19 Tangerang Selatan yang berinisial MH. Dia diduga menjadi korban kekerasan fisik oleh teman sekelasnya hingga mengalami luka serius di kepala.
Keluarga korban menyatakan bahwa pihak pelaku sempat bersedia menanggung seluruh biaya pengobatan korban, namun belakangan tidak melanjutkan tanggung jawab tersebut. Sementara itu, pihak sekolah juga tidak mengambil peran aktif dalam penyelesaian kasus ini.
"Kita edukasi karena begini, setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan," kata Wihaji.
"InsyaAllah kita turun tangan karena ini sudah di- statementkan juga oleh Bapak Presiden, kami seriusi," kata Wihaji usai menemui Prabowo di Istana, Jakarta Pusat. Dia menyatakan bahwa Kemendukbangga akan menyosialisasikan soal pencegahan bullying kepada masyarakat.
Wihaji menegaskan bahwa perundungan tidak seharusnya terjadi apapun penyebabnya. Setiap orang memang memiliki kelebihan maupun kekurangan, kata dia. Bullying tidak boleh apapun sebabnya, siapapun orangnya yang mem-bully maupun yang di-bully.
Sebagai informasi, kasus bullying terkini menimbulkan korban meninggal dunia, yakni siswa SMPN 19 Tangerang Selatan yang berinisial MH. Dia diduga menjadi korban kekerasan fisik oleh teman sekelasnya hingga mengalami luka serius di kepala.
Keluarga korban menyatakan bahwa pihak pelaku sempat bersedia menanggung seluruh biaya pengobatan korban, namun belakangan tidak melanjutkan tanggung jawab tersebut. Sementara itu, pihak sekolah juga tidak mengambil peran aktif dalam penyelesaian kasus ini.
"Kita edukasi karena begini, setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan," kata Wihaji.