Kerusakan Sekolah di Sumatra Imbas Bencana Ekologis, Jumlahnya Meningkat
Dalam beberapa minggu terakhir, bencana ekologis yang terjadi di Sumut, Sumbar dan Aceh membuat banyak sekolah rusak. Data dari Kemendikdasmen mengatakan sebanyak kurang lebih 2.900 sekolah mengalami kerusakan akibat bencana tersebut.
Sumber daya pendidikan sangat penting untuk mencegah terjadinya bencana seperti ini. Dalam beberapa hari terakhir, kegiatannya berubah karena banyak hal yang rusak, termasuk bangunan sekolah dan fasilitas lainnya.
Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, jumlah sekolah yang rusak di Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar) dan Aceh mencapai 2.900 sekolah. Dari data ini kemudian dipantau perkembangan siswa dan guru yang terdampak.
Kemendikdasmen juga sedang menyiapkan langkah-langkah untuk menghadapi bencana ekologis di Sumatra. Menurut Abdul Mu'ti, kegiatan belajar mengajar di wilayah terdampak akan berubah setelah bencana tersebut berakhir.
"Sekarang ini kan memang secara jadwal akademik ini masa tes akhir semester," kata Abdul Mu'ti. "Tapi memang yang tidak bisa masuk ya tidak tes kan."
Dalam beberapa minggu terakhir, bencana ekologis yang terjadi di Sumut, Sumbar dan Aceh membuat banyak sekolah rusak. Data dari Kemendikdasmen mengatakan sebanyak kurang lebih 2.900 sekolah mengalami kerusakan akibat bencana tersebut.
Sumber daya pendidikan sangat penting untuk mencegah terjadinya bencana seperti ini. Dalam beberapa hari terakhir, kegiatannya berubah karena banyak hal yang rusak, termasuk bangunan sekolah dan fasilitas lainnya.
Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, jumlah sekolah yang rusak di Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar) dan Aceh mencapai 2.900 sekolah. Dari data ini kemudian dipantau perkembangan siswa dan guru yang terdampak.
Kemendikdasmen juga sedang menyiapkan langkah-langkah untuk menghadapi bencana ekologis di Sumatra. Menurut Abdul Mu'ti, kegiatan belajar mengajar di wilayah terdampak akan berubah setelah bencana tersebut berakhir.
"Sekarang ini kan memang secara jadwal akademik ini masa tes akhir semester," kata Abdul Mu'ti. "Tapi memang yang tidak bisa masuk ya tidak tes kan."