Pemerintah Bengkulu Terus Menghadapi Judi Online dan Narkoba di Desa, Tetapi Apakah Ada Jawaban yang Pasti?
Dalam upaya mengatasi judi online dan narkoba di desa, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) menekankan bahwa musuh sekarang adalah para bandar narkoba yang masih berdampak pada masyarakat. Menurut Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto, judi online dan narkoba kini tidak lagi menyasar warga kota, tetapi lebih banyak menyasar rakyat miskin di desa.
Dalam acara "Konsolidasi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Gotong Royong Membangun Desa" di Bukit Peninjauan I, Seluma, Bengkulu, Yandri mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan untuk memberantas judi online dan narkoba. "Bapak Presiden Prabowo ketika memimpin rapat kabinet mengarahkan kepada para menterinya. Salah satu musuh sekarang adalah judi online dan narkoba," ujar Yandri.
Yandri juga menekankan bahwa banyak barang bukti yang telah dimusnahkan, namun narkoba masih ada di tengah masyarakat. Bahkan, menyasar ke pelosok dusun, desa, dan kampung-kampung. "Mereka tidak lagi menyasar rakyat di kota, tidak lagi menyasar orang-orang kaya. Tapi mulai menyasar orang-orang miskin di kampung-kampung," tuturnya.
Oleh karena itu, Yandri mengajak warga untuk bersama melawan bandar narkoba dan memerangi narkoba. Ia juga mengajak warga untuk mengadukan ke call center 184 BNN untuk mendapatkan bantuan dan informasi tentang cara menanggulangi narkoba di desa.
Sementara itu, Yandri juga menekankan bahwa pemerintah akan selalu berkoordinasi dengan Pak Gubernur untuk membangun desa yang bebas dari narkoba. "Maka kita mulai dari desa kita buat Satgas Anti Narkoba di desa. Insyaallah, kami insyaallah di Kementerian Desa akan selalu membangun desa," jelasnya.
Namun, masih banyak pertanyaan tentang bagaimana narkoba dapat diatasi secara efektif dan efisien di desa. Oleh karena itu, warga dianjurkan untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi narkoba yang semakin berpotensi merusak kehidupan sosial, keluarga, dan semua unsur di masyarakat.
Dalam upaya mengatasi judi online dan narkoba di desa, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) menekankan bahwa musuh sekarang adalah para bandar narkoba yang masih berdampak pada masyarakat. Menurut Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto, judi online dan narkoba kini tidak lagi menyasar warga kota, tetapi lebih banyak menyasar rakyat miskin di desa.
Dalam acara "Konsolidasi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Gotong Royong Membangun Desa" di Bukit Peninjauan I, Seluma, Bengkulu, Yandri mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan untuk memberantas judi online dan narkoba. "Bapak Presiden Prabowo ketika memimpin rapat kabinet mengarahkan kepada para menterinya. Salah satu musuh sekarang adalah judi online dan narkoba," ujar Yandri.
Yandri juga menekankan bahwa banyak barang bukti yang telah dimusnahkan, namun narkoba masih ada di tengah masyarakat. Bahkan, menyasar ke pelosok dusun, desa, dan kampung-kampung. "Mereka tidak lagi menyasar rakyat di kota, tidak lagi menyasar orang-orang kaya. Tapi mulai menyasar orang-orang miskin di kampung-kampung," tuturnya.
Oleh karena itu, Yandri mengajak warga untuk bersama melawan bandar narkoba dan memerangi narkoba. Ia juga mengajak warga untuk mengadukan ke call center 184 BNN untuk mendapatkan bantuan dan informasi tentang cara menanggulangi narkoba di desa.
Sementara itu, Yandri juga menekankan bahwa pemerintah akan selalu berkoordinasi dengan Pak Gubernur untuk membangun desa yang bebas dari narkoba. "Maka kita mulai dari desa kita buat Satgas Anti Narkoba di desa. Insyaallah, kami insyaallah di Kementerian Desa akan selalu membangun desa," jelasnya.
Namun, masih banyak pertanyaan tentang bagaimana narkoba dapat diatasi secara efektif dan efisien di desa. Oleh karena itu, warga dianjurkan untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi narkoba yang semakin berpotensi merusak kehidupan sosial, keluarga, dan semua unsur di masyarakat.