Mendag Busan Ungkap 3 Jenis Komoditas Pendongkrak Ekspor RI, Cek Rinciannya

Mendag Busan Ungkap Komoditas Pendongkrak Ekspor RI, Siapa yang Tersangka?

Ekspor Indonesia cenderung stabil pada periode Januari-September 2025 dengan nilai US$209,80 miliar. Namun, peningkatan ini disebabkan oleh sektor non-migas yang tumbuh 8,14 persen (yoy). Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mencoba meningkatkan ekspor non-migas untuk menghindari ketergantungan pada migas.

Ekspor non-migas ini dikuasai oleh sektor industri pengolahan dengan kontribusi 80 persen, disusul pertambangan dan lainnya sebesar 12,74 persen. Sektor ini terdiri dari komoditas seperti kakao dan olahannya yang naik hingga 68,75 persen; aluminium dan barang daripadanya naik 68,22 persen; serta berbagai produk kimia naik 51,08 persen.

Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan India tetap menjadi pasar utama ekspor non-migas dengan nilai total ketiga negara tersebut mencapai sebesar US$83,52 miliar. Namun, jika berdasarkan kawasan, ekspor ke Afrika Barat mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 74,53 persen.

Penurunan ekspor sektor pertambangan dan lainnya disebabkan oleh tren penurunan harga batu bara di pasar global. Ekspor industri pengolahan meningkat sebesar 17,02 persen, namun sektor pertambangan dan lainnya turun 23,70 persen serta migas turun 14,09 persen secara kumulatif.

Ekspor non-migas yang naik 12,79 persen menjadi faktor utama peningkatan ekspor Indonesia.
 
Kalau gini, kalau kita lihat pasar ekspor RI, ternyata non-migas yang menjadi pendongkrak ekspor RI, tapi siapa nih yang bertanggung jawab atas ini? 🤔 Mungkin ada cara untuk meningkatkan exportasi non-migas lagi, seperti membuat produk Indonesia yang lebih kompetitif di pasar global. Tapi, apa yang bisa dilakukan pemerintah? 🤝
 
ekspornya nggak terlalu baik sih, muda-mudi ini selalu cari cara untuk meningkatkan ekspor, tapi kemudian ternyata masih ada masalah... apa sih yang perlu ditingkatkan lagi? 🤔 kayaknya perlu kita coba lagi strategi penjualan produk kita, atau mungkin harga jual juga perlu disesuaikan dengan pasar. tolong sapa sih pasar utama ekspor non-migas itu?
 
Makanya komoditas yang makin naik naik itu kayaknya harus diantipasi banget oleh pemerintah. Kakao dan olahannya kalau naik begitu tinggi pasti membuat harga naik juga. Nah, siapa yang tahu bakal apa efeknya terhadap konsumen? Kalau mau jujur aku rasa peningkatan ekspor sektor industri pengolahan ini harus diawasi dengan deket. Tapi siapa tahu ada kebijakan yang salah kok, mungkin ada cara lain untuk meningkatkan ekspor yang lebih baik dari itu...
 
ekspornya stabil banget, tapi gini sih apa yang diungkapkan mendag di Busan, siapa aja yang dianggap sebagai pendongkrak? aku kira itu sektor pertambangan ya, karena harga batu bara turun dan sekali lagi itu berdampak pada ekspornya. tapi sayangnya penurunan dari sektor ini juga berarti penghasilan negara menurun. apa yang bisa dilakukan nanti untuk meningkatkan kembali ekspornya?
 
Saya rasa ini salah tempat ngebutekan. Jika tidak ada perubahan struktur industri, mending fokus pada meningkatkan pasar di Afrika Barat. Kakao dan aluminium naik 68,75% dan 68,22%. Artinya, kita udah punya produk yang bagus, tapi kalah kompetisi dengan negara lain. Saya rasa harus ada strategi baru untuk menghadapi persaingan ini
 
Aku rasa kayaknya pemerintah harus fokus meningkatkan ekspor non-migas lagi, kalau tidak ada caranya ekspor nanti jadi kalah sama negara lain. Nah, aku liat komoditas pendongkrak ekspor RI itu, kayaknya bisa banget! Kakao dan aluminium kaya aja di sini, jadi pemerintah harus makin fokus pada pengolahan dan eksportasi produk-produk tersebut, biar bisa menyesuaikan dengan permintaan pasar di negara lain.
 
Gampangnya sih, pas masih ingat aja kapan Indonesia canggih banget di bidang kelapa sawit 🌳... jadinya makin gacor nganekar luar negeri. Tapi, sekarang lihatin komoditas apa yang membuat ekspor stable itu, yaitu kakao dan olahannya yang naik 68,75% 😮! Tiongkok, AS, dan India masih menjadi pasar utama, tapi Afrika Barat jadi kawan baru 🌍. Sekarang sih kita harus cari cara untuk tidak terlalu bergantung pada sektor pertambangan, ya...
 
aku pikir bauksir mendag justru harus fokus di sektor pertambangan nih, karena kalau batu bara turun harga pasti akan mempengaruhi perekonomian kita yang berat badannya masih bergantung banyak pada migas. tapi aja kayak gini, sementara itu industri pengolahan yang naik 17 persen itu sih cukup bikin senang, tapi kalau mau benar-benar meningkatkan ekspor non-migas, aku rasa perlu banget diinvestasikan di infrastruktur nih, supaya bisa mendukung peningkatan produksi dan exportir.
 
Lagi-lagi ekspor Indonesia semakin stabil, tapi siapa nih yang benar-benar mengatur ini? Industri pengolahan naik sangat tinggi, kayaknya itu hasil dari kontribusi kakao dan olahannya. Tapi, kalau kita lihat pasar utama, ternyata AS dan Cina masih menjadi tujuan utama kita. Saya kira perlu diawasi agar tidak terlalu tergantung pada mereka, ya... 🤔
 
ekspor itu pasti bukan masalahnya, tapi siapa aja yang menangani komoditas pendongkrak ekspor RI? kahkah sih dari perusahaan kecil atau besar yang naikin harga kayu giling atau apa aja komoditasnya? kenapa gini tidak ada info tentang perusahaan yang menangani komoditas itu?
 
ekspornya nggak kalah dengan 2024 ini 📈 tapi gini aja, komoditas apa sih yang nggak stabil? kayaknya harus coba buka pasar Afrika Barat lebih banyak ya 😊 dan nggak bisa dikecualikan juga sektor pertambangan 🤔 harga batu bara turun karena apa sih?
 
EKSPOR INDONESIA PADA PERIODE JANUARI-SEPTEMBER 2025 TENTU MEMILIKI PENINGKATAN YANG Wajar ! SEKTOR INDISTRILAHIR DENGAN KONTRIBusi 80% DAN NAMA-NAMAKOMODITASNYA KEMBALI MENCEGAH PENURUNNANA BATU BARA DI PASAR GLOBAL 🤔. EKSPOR NON-MIGAS KE AFRIKA BARAT PUN TUMBANG DENGAN PERTUMBUHAN 74,53% YANG BAKAL MEMBANTINGKAN PELUANGAN ECLOPASI PERNIAGAAN INDONESIA DI ZONE THAT AREA !
 
ini kabar ekspor RI nggak kalah buruk lagi, nih 🤦‍♂️! apa aja komoditas pendongkrak ekspornya sih? 🤑 kakao dan olahannya yang naik hingga 68,75 persen itu kayak gila banget! tapi rasanya itu bisa jadi faktor utama peningkatan ekspor RI ya, karena ini menunjukkan RI nggak lagi terlalu bergantung pada migas aja 🙅‍♂️. tapi apa sih dengan pertambangan dan lainnya yang turun 23,70 persen? itu kayak pengaruh dari tren penurunan harga batu bara di pasar global ya... tapi siapa sih yang bertanggung jawab dengan ini? 💔
 
ekonomi krisis lagi... kayaknya gak ada komoditas pendongkrak ekspor RI di sini.. tapi salah satu komoditas yang bisa menyeimbangkan itu adalah kakao, olahannya dan aluminium.. sih kayaknya masih tergantung pada pasar global dan harga batu bara yang turun itu...
 
Maksudnya siapa yang bilang komoditas pendongkrak ekspor RI? Kakap itu kontribusi sektor industri pengolahan dari komoditas seperti kakao naik 68,75 persen itu kayak apa? Kalau tidak ada komoditas itu, bagaimana Indonesia bisa naik 12,79 persen? Itu artinya banyak sekali produk yang bisa dibantu ekspor RI, kalau nggak masuk akal siapa yang bilang siapa?
 
kembali
Top