Banjir di Kota Medan Mulai Berkurang, Tapi Banyak Warga Terisolasi
Kondisi banjir yang menimpa Kota Medan dan sekitarnya masih menjadi masalah bagi warga setempat. Meski intensitas hujan mulai berkurang, beberapa titik masih tergenang air dengan kedalaman bervariasi. Hal ini menyebabkan akses transportasi lumpuh sehingga banyak warga terisolasi.
Dedy El Ghazy, seorang warga Komplek Griya Bestari Permai di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara, merupakan salah satu warga yang masih terisolasi. Banjir menggenangi kompleks rumahnya hingga setinggi dada orang dewasa. Dedy tinggal bersama ibu dan adik, tetapi kondisi banjir membuat mereka kesulitan dalam mendapatkan akses ke fasilitas dasar.
"Kami sudah terjebak dua hari, air mati, listrik mati, dan sudah kehabisan makanan dan minum. Mohon bantuannya," kata Dedy kepada kontributor Tirto, Jumat (28/11/2025).
Selain terisolasi, banyak warga Kota Medan yang juga kelimpungan mencari bahan bakar minyak (BBM). Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kehabisan stok BBM. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi masyarakat dalam mendapatkan bahan bakar yang dibutuhkan.
Kapal pengangkut BBM yang telah tiba di Pelabuhan Belawan mengalami kesulitan untuk bersandar akibat ombak tinggi sehingga menyebabkan proses distribusi BBM terganggu. Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, telah menetapkan status tanggap darurat bencana di Sumatra Utara.
"Kita berbelasungkawa sedalam-dalam kepada keluarga korban yang tewas, dan yang masih dalam pencarian," ujar Kepala Dinas Kominfo Pemprov Sumatera Utara, Erwin Hotmansyah Harahap.
Kondisi banjir yang menimpa Kota Medan dan sekitarnya masih menjadi masalah bagi warga setempat. Meski intensitas hujan mulai berkurang, beberapa titik masih tergenang air dengan kedalaman bervariasi. Hal ini menyebabkan akses transportasi lumpuh sehingga banyak warga terisolasi.
Dedy El Ghazy, seorang warga Komplek Griya Bestari Permai di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara, merupakan salah satu warga yang masih terisolasi. Banjir menggenangi kompleks rumahnya hingga setinggi dada orang dewasa. Dedy tinggal bersama ibu dan adik, tetapi kondisi banjir membuat mereka kesulitan dalam mendapatkan akses ke fasilitas dasar.
"Kami sudah terjebak dua hari, air mati, listrik mati, dan sudah kehabisan makanan dan minum. Mohon bantuannya," kata Dedy kepada kontributor Tirto, Jumat (28/11/2025).
Selain terisolasi, banyak warga Kota Medan yang juga kelimpungan mencari bahan bakar minyak (BBM). Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kehabisan stok BBM. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi masyarakat dalam mendapatkan bahan bakar yang dibutuhkan.
Kapal pengangkut BBM yang telah tiba di Pelabuhan Belawan mengalami kesulitan untuk bersandar akibat ombak tinggi sehingga menyebabkan proses distribusi BBM terganggu. Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, telah menetapkan status tanggap darurat bencana di Sumatra Utara.
"Kita berbelasungkawa sedalam-dalam kepada keluarga korban yang tewas, dan yang masih dalam pencarian," ujar Kepala Dinas Kominfo Pemprov Sumatera Utara, Erwin Hotmansyah Harahap.