Tiga puluh tahun yang lalu, perusahaan Tesla yang berbasis di Amerika Serikat ini masih merasa tidak percaya diri untuk memasuki pasar mobil listrik. Pada saat itu, banyak orang menganggap konsep mobil listrik sebagai "mata-matahari mati" yang tidak mampu bersaing dengan mesin bensin.
Namun, Elon Musk dan Timnya berhasil berubah pikiran para pendanaur dan investor, termasuk Richard Branson, akan keberhasilan Tesla. Mereka memperkenalkan konsep mobil listrik yang lebih efisien, hemat energi, dan memiliki range yang lebih jauh.
Model pertama Tesla yang dijual adalah Tesla Roadster dengan harga sekitar $100.000. Walaupun harganya mahal, tetapi pilihan ini sangat menarik bagi para penggemar mobil listrik. Pada saat itu, Tesla juga memperkenalkan konsep "Supercharger" yang dapat memenuhi kebutuhan baterai mobil listrik dengan cepat dan efisien.
Pada beberapa tahun berikutnya, Tesla terus mengembangkan teknologi mobil listriknya, termasuk perambatan model Roadster ke arah yang lebih sporty. Mereka juga memperkenalkan konsep Model S yang memiliki range yang lebih jauh dan harga yang lebih kompetitif.
Dalam beberapa tahun terakhir, Tesla telah menjadi salah satu pemasok mobil listrik terbesar di dunia. Mereka telah mengembangkan teknologi baterai yang lebih baik dan lebih efisien, serta sistem pengembangan yang lebih canggih.
Namun, pada saat ini, banyak para analis yang menyatakan bahwa model murah Tesla diprediksi akan gagal total di pasar. Salah satu alasan yang disebutkan adalah kualitas baterai yang masih belum memadai untuk mendukung performa mobil listrik. Selain itu, harga yang terlalu rendah juga dapat mengurangi margin keuntungan perusahaan.
Selain itu, banyak para komentar bahwa model murah Tesla diprediksi akan menarik konsumen yang hanya ingin memiliki mobil listrik secara ekstrem, bukan konsumen yang membutuhkan moblilitas sehari-hari. Hal ini dapat membuat Tesla terjebak dalam "permainan" harga yang sangat kompetitif di pasar mobil listrik.
Namun, harus diingat bahwa prediksi ini masih belum pasti dan perlu diawasi lebih dekat dengan perkembangan teknologi dan kebijakan pemerintah.
Namun, Elon Musk dan Timnya berhasil berubah pikiran para pendanaur dan investor, termasuk Richard Branson, akan keberhasilan Tesla. Mereka memperkenalkan konsep mobil listrik yang lebih efisien, hemat energi, dan memiliki range yang lebih jauh.
Model pertama Tesla yang dijual adalah Tesla Roadster dengan harga sekitar $100.000. Walaupun harganya mahal, tetapi pilihan ini sangat menarik bagi para penggemar mobil listrik. Pada saat itu, Tesla juga memperkenalkan konsep "Supercharger" yang dapat memenuhi kebutuhan baterai mobil listrik dengan cepat dan efisien.
Pada beberapa tahun berikutnya, Tesla terus mengembangkan teknologi mobil listriknya, termasuk perambatan model Roadster ke arah yang lebih sporty. Mereka juga memperkenalkan konsep Model S yang memiliki range yang lebih jauh dan harga yang lebih kompetitif.
Dalam beberapa tahun terakhir, Tesla telah menjadi salah satu pemasok mobil listrik terbesar di dunia. Mereka telah mengembangkan teknologi baterai yang lebih baik dan lebih efisien, serta sistem pengembangan yang lebih canggih.
Namun, pada saat ini, banyak para analis yang menyatakan bahwa model murah Tesla diprediksi akan gagal total di pasar. Salah satu alasan yang disebutkan adalah kualitas baterai yang masih belum memadai untuk mendukung performa mobil listrik. Selain itu, harga yang terlalu rendah juga dapat mengurangi margin keuntungan perusahaan.
Selain itu, banyak para komentar bahwa model murah Tesla diprediksi akan menarik konsumen yang hanya ingin memiliki mobil listrik secara ekstrem, bukan konsumen yang membutuhkan moblilitas sehari-hari. Hal ini dapat membuat Tesla terjebak dalam "permainan" harga yang sangat kompetitif di pasar mobil listrik.
Namun, harus diingat bahwa prediksi ini masih belum pasti dan perlu diawasi lebih dekat dengan perkembangan teknologi dan kebijakan pemerintah.