Mardani Ali Nilai KTT Perdamaian Gaza di Mesir Sangat Pro Israel

"Pro-Israel di Antara Seruan Masyarakat Nasional"

KTT Perdamaian Gaza yang dilakukan di Mesir kemarin menyisakan pertanyaan mengapa mardani Indonesia menandatangani dokumen pro Israel. Menurut sumber dekat dengan Kementerian Luar Negeri, pihak Indonesia memilih untuk tidak menandatangani pernyataan yang disepakati oleh sebagian besar negara lain di dunia, yaitu mendukung pendamaian Gaza.

"Kami memilih untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang sama dengan negara-negara lain karena kami ingin menjaga kesempatan untuk berbicara dan mengekspresikan pendapat kita secara lebih luas", kata salah satu sumber.

Namun, keputusan ini tidak disambut gembira oleh masyarakat Indonesia. Banyak yang merasa terkecewa karena pihak Indonesia terlihat mendukung agama tertentu di sisi luar negeri, meskipun tidak ada pernyataan resmi tentang hal tersebut.

"Mungkin mereka ingin menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang pro-Israel", kata seorang aktivis yang berbasis di Jakarta. "Tapi apa gunanya jika negara ini tidak bisa mengwakili pendapat rakyatnya?"

Pihak Kementerian Luar Negeri meminta maaf atas kekecewaan masyarakat dan menegaskan bahwa keputusan ini bukanlah pernyataan yang melawan negara sendiri, tapi hanya tentang cara untuk menyampaikan pesan dengan lebih efektif.

"Mengapa orang-orang tidak puas dengan pilihan kita? Mungkin karena mereka masih belum memahami konteksnya", kata salah satu pejabat tinggi. "Kita akan terus berusaha untuk menjelaskan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keputusan ini."
 
Makasih, gue penasaran kenapa kalau Indonesia bule-bulean seperti itu 🤔. Gue pikir pemerintah harus jujur dulu, apa yang di maksud dengan pro-Israel? Apakah karena teks-teks yang sudah dipilih oleh pemerintah itu tidak termasuk isu-isu lain, misalnya Palestina? Atau mungkin ada konflik internal yang membuat kita ini lebih fokus pada satu masalah saja? 🤷‍♂️

Gue juga penasaran, apakah masyarakat Indonesia benar-benar tidak memahami konteks itu ya? Kita Indonesia sudah punya lama-lama berbicara tentang isu Palestina, tapi sepertinya masih belum ada kesepakatan. Mungkin pemerintah harus berbicara dengan lebih jujur lagi tentang apa yang sebenarnya maksudnya dengan pro-Israel, supaya kita semua bisa memiliki perspektif yang sama 🤝.
 
Makanya kayak gampangnya ya, Indonesia bisa jadi dianggap pro-Israel karena menandatangani dokumen yang bikin banyak orang merasa kecewa. Tapi apa yang kita tahu sih kalau pihak Kemenlu benar-benar ingin menjelaskan konteksnya dari sudut pandang mereka? Mungkin mereka benar-benar tidak mau berbicara langsung tentang hal ini karena takut dianggap tidak pro-pesan rakyat. Tapi aku pikir kita harus lebih bijak lagi, bukan cuma terus mengikuti alur pembicaraan yang bikin kita puas aja. Maka kayaknya pihak Kemenlu harus jujur dan terbuka tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik keputusan ini 🤔
 
gak perlu bingung sih, kan pihak Indonesia cuma mau menyampaikan pendapat mereka sendiri? tapi apa salahnya? jadi negara kita bisa menunjukkan posisi mereka sendiri di dunia internasional. tapi mungkin perlu diperhatikan juga agar tidak terlihat seperti berbeda dengan pendapat rakyatnya. gak usah khawatir, pihak Kemenlu udah menjelaskan dan meminta maaf atas kekecewaan masyarakat 🤔
 
Mengutuk cara kerja lembaga-lembaga ini seperti Kementerian Luar Negeri yang selalu mencari cara untuk menghindari kontroversi dengan tidak jujur tentang alasan memilih pro Israel itu sendiri. Tapi apa daya mereka bisa menjelaskan dengan baik kalau mereka sendiri yang sudah menandatangani dokumen tersebut? Kalau mau pro Israel, kenapa nggak bilangnya secara terbuka dan jujur seperti negara-negara lain ya? 🤔
 
ini keren banget, tapi aku masih bingung kenapa pemerintah Indonesia memilih tidak menandatangani pernyataan pro Israel. aku pikir itu karena Indonesia adalah negara yang berdaulat dan memiliki perspektif sendiri, tapi sekarang terlihat seperti pemerintah sedang dipengaruhi oleh luar negeri 🤔

aku paham kalau Kementerian Luar Negeri ingin melakukan sesuatu yang "efektif", tapi aku pikir itu harus diimbangi dengan kebutuhan pendapat rakyat. pemerintah harus lebih transparan dan menjelaskan konteksnya, bukan hanya meminta maaf atas kekecewaan masyarakat 🙏

kalau pemerintah Indonesia benar-benar ingin menunjukkan bahwa mereka adalah negara yang pro-peace, aku pikir mereka harus melakukan sesuatu yang lebih konstruktif, seperti mengadakan dialog antar agama dan budaya untuk mencari kesepakatan 🤝
 
Gak ngerti apa yang terjadi dgn pemerintahan Prabowo ini, kalau gini saja Indonesia jadi tempatnya pro Israel dan anti Palestina, tapi bukannya kita harus bisa berbicara dengan segala suku di dalam negeri, kayaknya ada kesan kalau mereka lebih fokus ke luar negeri aja. Kalau kita mau ngomong tentang isu yang penting di Indonesia juga, misalnya isu biaya listrik atau kualitas air, mungkin kita bisa mendapatkan perhatian yang lebih luas dari rakyat dan internasional juga.
 
🤔 Saya rasa pihak kementerian luar negeri tidak harus menanggung segala kekecewaan masyarakat. Mereka sudah melakukan yang terbaik, yaitu menjelaskan konteksnya. Tapi apa yang salah dengan menyampaikan pendapat kita secara lebih luas? Mungkin yang perlu diingat adalah bahwa Indonesia memiliki banyak suku bangsa dan agama, jadi tidak bisa diharapkan satu kesimpulan. 🌎

Saya ingat saat perang dunia II, negara-negara lain mendukung pihak yang menang. Tapi apa gunanya jika tidak ada rakyat yang secara langsung terlibat? Saya pikir kementerian luar negeri sudah melakukan yang tepat dengan memberikan kesempatan untuk berbicara dan mengekspresikan pendapat kita secara lebih luas. 🙏

Tapi saya juga mengerti ketidakpuasan masyarakat. Mungkin karena mereka masih belum memahami konteksnya. Saya harap kementerian luar negeri bisa terus berusaha untuk menjelaskan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keputusan ini. 📢
 
ini keadaan Indonesia kayak gitu ya, kalau negara kita harus mengakui apapun yang dikatai oleh luar negeri, maka kita juga harus mengakui itu, tapi bagaimana caranya sih, tidak bisa langsung menyambut semua kesempatan yang diberikan. mungkin pihak kerajaan ingin mencari strategi baru dalam berkomunikasi dengan umat yang lebih luas, tapi kalau strateginya salah, maka saya rasa kalimat "pro-Israel" itu justru menimbulkan kesalahpahaman di antara masyarakat kita.
 
Saya rasa ini galat strategi ya, pro Israel di sisi internasional seharusnya tidak diprioritaskan lebih dari pendekatan yang netral. Sudah banyak negara lain yang mendukung pendamaian Gaza, kenapa Indonesia harus tertunda? 🤔

Mungkin mereka berpikir bahwa dengan menandatangani pro Israel, mereka bisa memperkuat hubungan dengan negara-negara di Timur Tengah, tapi sepertinya itu bukan solusi yang efektif. Yang penting adalah Indonesia dapat mewakili pendapat rakyatnya secara adil dan netral.

Saya harap Kementerian Luar Negeri bisa lebih teliti dalam membuat keputusan seperti ini di masa depan, sehingga tidak ada kesan bahwa Indonesia hanya berpura-pura. 💡
 
pada akhirnya, apa yang penting adalah kita bisa jelaskan konteksnya. mungkin nanti kita bisa buat program edukasi agar publik lebih memahami tentang pernyataan diplomatik seperti itu. tapi apa keputusan itu benar? itu sengaja buat membuat rasa tidak nyaman di kalangan masyarakat, atau bukan? 🤔
 
Makanya lagi kemenangan pro-Israelnya Indonesia? Semua orang merasa jadi penerimaan pasif ya? Mungkin ada yang salah dengan cara kerja Kemenlu banget. Jika Indonesia mau berbicara, kenapa harus mengeluarkan pernyataan yang sama dengan negara-negara lain? Apa yang salah dengan memberi ruang untuk kita berdiskusi dan berbagi pendapat? Lalu gini sih cara mereka ingin menunjukkan bahwa Indonesia pro-Israel? Tidak ada pernyataan resmi, tapi kalau nggak bisa dilihat di luar negeri, kenapa lagi di sini? Kita harus lebih berhati-hati dan tidak membiarkan hal ini menjadi polemik yang tidak perlu.
 
Mereka bilang Indonesia pro-Israel, tapi gampang banget buat dipahami. Kita harus ingat, Israel adalah negara yang sangat membutuhkan perhatian internasional. Gaza itu kan sudah banyak mangkhur, dan Israel ingin mendorong pendamaian dengan menawarkan langkah-langkah kemanusiaan. Tapi apa salahnya kalau kita menandatangani dokumen pro-Israel? Mereka jujur, tidak ada pernyataan resmi tentang hal ini, tapi ada yang bilang bahwa kita harus bisa berkomunikasi lebih baik dengan pihak Israel.

Masyarakat Indonesia kayaknya membutuhkan penjelasan lebih lanjut tentang konteks keputusan itu. Kita harus bisa menjelaskannya agar mereka tidak terkecewa. Misalnya, apa yang diinginkan kita dari pernyataan tersebut? Apakah kita ingin meningkatkan hubungan dengan Israel? Ataukah kita ingin meminta penyelesaian masalah Gaza lebih cepat?

Saya rasa ada banyak yang salah paham tentang keputusan ini. Kita harus bisa berdiskusi dengan lebih baik agar tidak terjadi kesalahpahaman. Mungkin saja, jika kita bisa memahami konteksnya dengan lebih baik, masyarakat Indonesia akan lebih puas dengan keputusan itu. 😊
 
Saya pikir pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia harus lebih teliti dalam memilih dokumen yang ditandatangani, apalagi saat pertemuan internasional seperti KTT Perdamaian Gaza. Mungkin ada tahu-tahu yang tidak sengaja membuat kesan bahwa Indonesia mendukung agama tertentu di luar negeri 🤔

Saya ingat ketika Presiden Prabowo masih berada di Jabodepor, beliau pernah menyatakan pendirian Indonesia terhadap isu-isu di Timur Tengah. Mungkin waktu itu sudah ada konsekuensi yang tidak terduga seperti ini 🕰️

Tapi, saya setuju dengan pihak Kementerian Luar Negeri bahwa mereka harus menjelaskan keputusan ini lebih baik lagi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang konteksnya. Saya berharap kita semua bisa memahami dan saling menghormati pendapat dari masing-masing negara 🙏
 
Saya rasa kalau pemerintah Indonesia mau berbicara lebih jelas tentang alasan yang dimiliki saat ini, banyak orang Indonesia yang masih bingung. Apa itu pro-Israel? Mengapa pemerintah harus menandatangani dokumen seperti itu?

Mungkin kalau kita lihat dari sudut pandang ekonomi, maka pro-Israel itu bisa menjadi strategi untuk meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Israel. Tapi kalau kita lihat dari sudut pandang keagamaan, saya rasa ada beberapa orang yang tidak puas dengan tindakan pemerintah ini.

Saya pikir kalau pemerintah harus lebih transparan tentang alasan-alasan yang dimiliki saat ini. Jangan hanya sekedar berbicara tentang kesempatan untuk menyampaikan pendapat kita secara luas, tapi jelas-jelas beritahu masyarakat apa itu pro-Israel dan mengapa Indonesia menandatangani dokumen seperti itu.
 
ini kayak apa yang terjadi di kalangan kita, banyak yang merasa penasaran kenapa pemerintah menandatangani pro Israel. tapi aku pikir mungkin ada yang salah paham, kalau Indonesia tidak mengeluarkan pernyataan resmi tentang pendamaian Gaza itu berarti apa? sih kita harus lebih teliti dulu, bukan cuma ngambil kesimpulan dari sisi luar. aku rasa kita harus fokus pada isu utama, yaitu keamanan dan perdamaian di Gaza, jangan cuma memikirkan agama atau ideologi yang tertentu. dan ya, mungkin ada orang yang ingin menunjukkan bahwa Indonesia pro Israel, tapi itu nggak apa artinya kalau kita tidak bisa mewakili pendapat rakyatnya.
 
Merasa terkecewa juga aku, tapi aku pikir pihak luar negeri Indonesia harus lebih jelas lagi tentang apa yang diusung. Tapi, aku tidak benar-benar puas juga dengan cara pihak luar negeri berbicara tentang Israel... Ada yang pikir bahwa Indonesia harus menutup mulut dan hanya mendengarkan? Aku pikir itu tidak masuk akal banget! Aku harap pihak Kementerian Luar Negeri bisa lebih transparan lagi tentang alasan mereka memilih untuk tidak menandatangani pernyataan. Dan aku harap masyarakat juga bisa lebih pintar dalam membaca konteksnya... 🤔💡
 
ini serius, gue rasa kayaknya pemerintah tidak mengerti kalau masyarakat Indonesia bukan hanya suka pro Israel aja, tapi juga ingin dipercaya dan dihormati. apa maksudnya nulis dokumen pro Israel tanpa harus menyatakan pendapatya secara langsung? nggak perlu memasang hati, kan? 🤔

gue pikir pemerintah kementerian luar negeri seharusnya lebih transparan tentang alasan apa yang membuat mereka menandatangani dokumen itu. bukan hanya mengatakan "oh kita ingin menyampaikan pesan dengan lebih efektif", tapi gue rasa ada sesuatu yang tidak terbuka di baliknya.

sepertinya pemerintah tidak memperhatikan bahwa masyarakat Indonesia sangat peduli dengan pernyataan diplomatiknya, terutama kalau itu terkait dengan isu-isu besar seperti konflik Gaza. jadi apa yang mereka harapkan? bahwa kita semua akan mengabaikan pernyataannya karena "maksudnya buat menyampaikan pesan"?? tidak akan terjadi, kan? 😒
 
Makasih ya, kementerian luar negeri udah jelasin tentang konteksnya, tapi masih banyak yang belum memahami apa artinya kalau Indonesia mau menandatangani dokumen pro Israel. Mungkin mereka ingin bilang bahwa Indonesia punya perspektif sendiri tentang isu Gaza ini? Tapi apakah itu salah? Saya rasa perlu ada diskusi yang lebih in-depth lagi tentang ini, tapi tidak sengaja saya merasa kecewa kalau pihak Indonesia terlihat seperti menandatangani dokumen pro Israel tanpa adanya penjelasan yang jelas. 😒🤔
 
kembali
Top