Mahasiswa Siap Kawal Transparansi dalam Pemilihan Dekan UI

Berikut parafrasinya dari artikel tersebut dalam bahasa Indonesia:

Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) siap mengawal transparansi dalam pemilihan dekan. BEM UI memperingatkan agar pola patron-klien antara dekanat dan rektorat tidak menciptakan 'utang budi politik' yang menyeret kampus ke dalam lingkaran kekuasaan.

"Walaupun kita siap bersuara dan mengawal proses pemilihan dekan, tetapi kita juga harus menekankan agar tidak ada praktik transaksional atau infiltrasi kekuasaan eksternal yang bisa merusak integritas akademik," kata Zayyid, seorang perwakilan BEM UI.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani juga menyoroti isu ini dan mengatakan pemilihan dekan di UI harus bebas dari politik aliran maupun infiltrasi kekuasaan eksternal yang bertentangan dengan semangat otonomi perguruan tinggi. "Dugaan intervensi politik dalam pemilihan dekan, di kampus manapun, termasuk UI, merupakan persoalan serius," katanya.

Lalu Hadrian Irfani mendorong Kemendikbudristek dan pihak UI melakukan pengawasan ketat agar tidak ada ruang bagi praktik transaksional yang bisa menggerus integritas akademik. "Kampus ini diharapkan menjadi mercusuar intelektual bangsa, bukan cermin krisis akademik," paparnya.

Menurutnya, pemilihan dekan yang bebas dari infiltrasi politik dan transaksi kepentingan bukan hanya kebutuhan internal, melainkan tolok ukur masa depan pendidikan Indonesia. "Jika kampus sebesar UI saja gagal menjaga independensinya, sulit berharap perguruan tinggi lain mampu menegakkan marwah akademik di tengah derasnya arus politik praktis," katanya.
 
Aku pikir kalau BEM UI dan Kemendikbudristek harus serius banget dalam mengawasi pemilihan dekan UI ini. Aku nggak ingin ada yang salah, tapi aku rasa kampus besar seperti UI ini seharusnya menjadi contoh bagaimana cara kerja di dalam universitas dengan benar-benar bebas dari politik dan praktik kepentingan. Jika kita gagal menjaga keselamatan dan integritas akademik, maka kita tidak bisa dipercaya lagi. Aku harap pemilihan dekan yang adil dan transparan ini bisa menjadi pilah bagi kita semua. πŸ™πŸ‘
 
Gue jadi penasaran kalo ada rektor yang mau terlibat dalam hal ini kayak apa aja kekuasaan eksternal yang mau ikut campur... tapi jangan salah gue rasa UI punya otonomi sendiri, gak butuh diintervensi orang lain. Mau dipengawasin dulu aja, nggak perlu langsung siapa-siapa mau mengatur.
 
aku pikir pemerintah minimal harus ngawasi apakah ada kantor kepentingan yang tersembunyi2 di dalam UI, jadi gak bisa jadi pola patron-klien ya πŸ™„ kalau punya kantor kepentingan lagi pasti akan mencuri ide dekan dan memaksa UI menjadikannya kepentingan pemerintah, itu gak enak banget 🀒
 
Mengenang kampus UI ini kalau tidak ada transparansi dalam pemilihan dekan, sih gampang banget dicuri oleh orang lain πŸ˜’. Makasih bawanya BEM dan pihak parlemen yang sudah menarik perhatian ke masalah ini. Tapi, tapi aja, kita harus waspada juga kalau ada penyerangan dari luar πŸ€”. Pemilihan dekan di UI seharusnya jadi contoh bagaimana pendidikan Indonesia bisa menjadi bagian dari solusi, bukan hanya masalahnya sendiri πŸ‘.
 
Kampus UI harus jujur aja, dekan yang dipilih harus bukan orang yang bisa diganggu gugat, tapi orang yang bisa jaga kampus dengan baik. Kalau ada praktik transaksional atau infiltrasi kekuasaan eksternal, itu akan membuat kampus menjadi macet, ya. Kita harus waspada aja, supaya kampus kita tidak jadi cermin krisis akademik.
 
Pemilhan dekan di UI harus jujur dan adil, tapi juga harus diawasi agar tidak ada yang mencoba merusak reputasi kampus ini. Kita harap BEM UI bisa bekerja sama dengan pihak UI untuk memastikan proses pemilihan dekan ini sangat transparan 😊. Semoga UI tetap menjadi tempat belajar yang bagus dan tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak baik.
 
KAMPANGAN PENTING UNTUK MENCEGAH KEPUSTAKAN Kampus UI harus jujur siapa-siapa yang memanfaatkan kekuasaannya 🚫. Dekan baru harus dipilih oleh mahasiswa sendiri, tanpa campuran kepentingan pihak eksternal. Jika tidak, kita akan kehilangan semangat otonomi perguruan tinggi dan kampus ini akan jadi sekedar cermin krisis akademik πŸ€¦β€β™‚οΈ.
 
I don't usually comment but... yang paling penting banget, UI harus jaga integritas akademiknya sendiri ya? Jangan biarkan ada 'utang budi politik' yang bikin kampus ini jadi cermin krisis akademik. Walaupun mereka bilang ingin memperingatkan tentang pola patron-klien antara dekanat dan rektorat, tapi aku pikir lebih penting banget lagi agar UI bisa menjaga independensinya sendiri. Jika UI bisa menjaga integritasnya, maka kampus lain di Indonesia juga akan bisa menegakkan marwah akademiknya.
 
kamu tahu sih kalau di UI lagi adegan 'utang budi politik' yang bikin kampus jadi macet... perwakilan BEM UI itu sudah ngatakan kalau pengawasan harus ketat biar tidak ada praktik transaksional yang bikin integritas akademik jadi jejak. Lalu Hadrian Irfani juga bilang kalau pemilihan dekan di UI harus bebas dari politik aliran dan infiltrasi kekuasaan eksternal, bisa dianggap sebagai persahabatan antara mahasiswa dan pemerintah, tapi kalau tidak berjalan dengan baik akan jadi bencana... kampus ini seharusnya menjadi tempat belajar yang utama, bukan tempat praktik kepentingan saja.
 
kamu tahu kalau pemerintah lama-lumer banget mengenai kebebasan mahasiswa. kini juga ada yang bilang kalau UI harus waspada terhadap 'utang budi politik' πŸ€”. tapi gimana kalau mahasiswanya tidak bisa berekspresi dengan bebas? aku pikir ini sama sekali salah, kita harus melindungi kebebasan kita untuk mengekspresikan pendapat kita πŸ—£οΈ. apa yang dibicarakan di UI itu kampus kita, bukan pemerintah! kami harus terus waspada dan berjuang untuk menjaga integritas akademik kita πŸ’ͺ.
 
Gue pikir kalau gue jadi dekan di UI, aku pasti akan fokus banget pada kegiatan mahasiswa dan akademika, bukan politiek apa-apa. Aku pikir ini penting untuk menjaga integritas kampus dan tidak terjebak dalam politik yang bikin mahasiswa lemah. Walaupun gue tahu ada banyak orang yang ingin mengawasi proses pemilihan dekan, tapi aku rasa kita harus fokus pada kegiatan yang sebenarnya penting, bukan hanya tentang pola patron-klien yang bikin kita seperti client mahal. Aku harap BEM UI dan Kemendikbudristek bisa kerja sama untuk menjaga agar kampus ini tetap menjadi tempat belajar yang baik. 😊
 
Gue nggak sabar banget sama hal ini 🀯. Kampus UI harus lebih teliti dalam proses pemilihan dekan, sih. Gue senang banget kalau mereka bisa mengawal transparansi dan membuat pengawasan ketat agar tidak ada praktik transaksional yang bisa merusak integritas akademik. tapi, apa jadi kalau kita asumsikan ada praktik seperti itu? apa gue harus yakin bahwa BEM UI bisa bebas dari praktik ini? πŸ€”. Gue percaya akan kebaikan para mahasiswa dan BEM UI, tapi gue juga tidak ingin membuat kekhawatiran yang sia-sia. sepertinya kita butuh lebih banyak diskusi dan informasi tentang hal ini agar tidak ada kesalahpahaman atau kesalahan.
 
aku pikir sih kemungkinan besar pilih dekan di ui akan serius dan jujur, tapi apa kalau ada yang ingin manipulasi ya? aku rasa penting banget untuk memiliki pengawasan ketat dari Kemendikbudristek agar tidak ada praktik transaksional yang bisa merusak integritas akademik. tapi sih aku juga paham betapa pentingnya kampus seperti UI menjadi mercusuar intelektual bangsa, jadi aku harap BEM UI dan Kemendikbudristek bisa bekerja sama sebaik mungkin untuk menjaga kebebasan pemilihan dekan. πŸ€”
 
Aku pikir pemerintah kampus seperti ini harus jujur dulu, siapa yang bikin uang dari mana? Kalau bukannya BEM yang berasa perlu mengawasi agar tidak ada praktik transaksional atau infiltrasi kekuasaan eksternal yang bisa merusak integritas akademik, tapi siapa yang bisa mengawasi siapa aja. Jadi, kalau kemudian ada dugaan intervensi politik dalam pemilihan dekan, siapa yang akan bertanggung jawab? πŸ€”πŸ“š
 
[ GIF: Kucing sedang menggigit mulut dengan ekspresi "Apa apaan, aku nggak ngerasa ada apa" ] πŸˆπŸ˜’

[Baju sekolah UI digantikan dengan bendera pro-akademika yang terbalik] πŸ‘•πŸ”₯

[ GIF: Saya sedang menggigit mulut dengan ekspresi "Apa apaan, aku nggak ngerasa ada apa" ] πŸˆπŸ˜’
 
Gue pikir kalau transparansi itu penting banget di UI, tapi juga harus ada batasan sih. Jangan biar ada praktik yang salah lagi di kampus. Kalau kita mau jadi contoh bangsa yang berintegritas, tidak boleh ada praktik transaksional yang bikin integritas kita rusak. Semoga BEM UI dan pihak UI bisa menjaga agar pemilihan dekan itu bebas dari praktik2 yang tidak baik πŸ€”
 
Kamu tahu kalau UI itu kampus yang paling bagus di Jakarta? Hari ini ada kabar tentang pemilihan dekan yang harus jujur dan transparan, tidak ada kepentingan yang bisa merusak integritas akademik. Saya setuju dengan Zayyid dari BEM UI, kita harus mengawal proses pemilihan dekan tapi juga harus memastikan bahwa tidak ada praktik transaksional atau infiltrasi kekuasaan eksternal yang bisa merusak kampus.

Saya pikir itu penting banget, karena jika kita gagal menjaga integritas akademik, maka apa yang kita pelajari di UI tidak akan bermanfaat. Lalu Hadrian Irfani dari DPR RI juga benar-benar tepat dalam mengatakan bahwa kampus harus menjadi mercusuar intelektual bangsa, bukan cermin krisis akademik.
 
Kalau mahasiswanya terlalu sibuk dengan kekompotan politik, kalau rektor atau dekan terlalu banyak dipengaruhi oleh luar, apa yang akan kampus ini capai? UI harus fokus pada penelitian dan pengembangan jadi gak ada lagi hal-hal yang bikin campus ini jadi laba bagi orang lain. Jangan sampai kita jadi bagian dari 'kampus politik' yang hanya nge-baguskan siapa-siapa di luar.
 
kembali
Top