Presiden Prancis, Emmanuel Macron, meluncurkan giliran Baru di pemerintahan setelah tiga menteri pendahulunya mundur dalam span waktu sekitar empat hari. Menurut sumber-sumber di sekitar Istana Elysée, Macron menemukan kesempatan untuk memperbarui timnya setelah perundingan panjang dengan menteri-menteri tersebut.
Sementara itu, calon perdana menteri baru, Léon Pervier, diperkirakan telah disetujui oleh Macron dalam pertemuan kemarin. Meskipun belum ada informasi resmi tentang kejadian ini, sumber-sumber mengatakan bahwa Pervier telah ditunjuk sebagai perdana menteri setelah perundingan panjang dengan para anggota parlemen yang mendukung pihaknya.
Pervier adalah wakil Partai Sosialis Rakyat (PS), partai politik tertua di Prancis. Beliau telah memimpin partai tersebut dalam perangkat lunak kekuasaan selama lebih dari se dekade, dan dipercaya memiliki dukungan kuat di kalangan anggota parlemen.
Namun, perubahan ini juga menyebabkan kontroversi di kalangan pendukung pihak-lawan. Banyak yang berpendapat bahwa Macron membuat keputusan ini untuk mengurangi konflik internal di dalam partainya sebelum melakukan pemilu legislatif mendatang.
Pemerintahan baru Pervier diperkirakan akan membawa perubahan signifikan dalam strategi pemerintahan Prancis. Meskipun belum ada informasi tentang rencana reorganisasi yang spesifik, banyak yang berharap bahwa pihaknya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pemerintah.
Sementara itu, Macron sendiri masih tetap fokus pada isu-isu utama di dalam negeri dan internasional. Beliau memprioritaskan penanganan masalah ekonomi, pandemi COVID-19, dan konflik di Timur Tengah, yang masih memanas hingga saat ini.
Sementara itu, calon perdana menteri baru, Léon Pervier, diperkirakan telah disetujui oleh Macron dalam pertemuan kemarin. Meskipun belum ada informasi resmi tentang kejadian ini, sumber-sumber mengatakan bahwa Pervier telah ditunjuk sebagai perdana menteri setelah perundingan panjang dengan para anggota parlemen yang mendukung pihaknya.
Pervier adalah wakil Partai Sosialis Rakyat (PS), partai politik tertua di Prancis. Beliau telah memimpin partai tersebut dalam perangkat lunak kekuasaan selama lebih dari se dekade, dan dipercaya memiliki dukungan kuat di kalangan anggota parlemen.
Namun, perubahan ini juga menyebabkan kontroversi di kalangan pendukung pihak-lawan. Banyak yang berpendapat bahwa Macron membuat keputusan ini untuk mengurangi konflik internal di dalam partainya sebelum melakukan pemilu legislatif mendatang.
Pemerintahan baru Pervier diperkirakan akan membawa perubahan signifikan dalam strategi pemerintahan Prancis. Meskipun belum ada informasi tentang rencana reorganisasi yang spesifik, banyak yang berharap bahwa pihaknya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pemerintah.
Sementara itu, Macron sendiri masih tetap fokus pada isu-isu utama di dalam negeri dan internasional. Beliau memprioritaskan penanganan masalah ekonomi, pandemi COVID-19, dan konflik di Timur Tengah, yang masih memanas hingga saat ini.