Luthfi Sebut Mageri Segoro Bukan Seremonial, tapi Aksi Nyata Jaga Alam

Indonesia's Environmental Champion Speaks Out Against 'Environmental Ceremonies'

In an exclusive interview, renowned environmentalist Luthfi to address the growing trend of 'mageri segoro', or environmental ceremonies, that have been gaining attention in recent years. While some view these events as a noble attempt to raise awareness about environmental issues, Luthfi takes a different stance.

"These ceremonies are nothing more than a facade," he asserts. "They are merely a way to present a good image while doing little to address the actual problems plaguing our environment."

Luthfi emphasizes that true action requires concrete steps, not just symbolic gestures. He points out that many environmental initiatives focus on grand, showy projects rather than grassroots efforts to educate and engage local communities.

"The problem lies in the lack of tangible results," he explains. "We need to shift our focus from feel-good events to meaningful, long-term solutions that benefit both people and the planet."

Luthfi highlights the importance of collaborative efforts, highlighting the need for governments, corporations, and individuals to work together towards a common goal.

"We must recognize that environmental protection is not just a responsibility of one sector or entity," he stresses. "It requires collective action from all walks of life."

The renowned environmentalist concludes by calling on the public to demand more substance behind these ceremonies. He urges people to look beyond the glitz and glamour, instead focusing on tangible actions that can make a real difference.

"It's time to move from rhetoric to reality," Luthfi says firmly. "We need concrete steps, not just symbolic gestures, to address the pressing environmental issues we face today."
 
Gue rasa 'mageri segoro' ini itu tidak ada masalahnya! Gue pikir itu sekedar bentuk dari orang-orang yang peduli dengan lingkungan. Tapi sepertinya Luthfi memikirnya lebih serius, sih. Gue tahu dia sibuk dengan banyak hal, tapi gue rasa dia harus relaks aja, karena 'mageri segoro' itu bisa bikin orang lain termotivasi untuk berbagi pengetahuan dan kepedulian terhadap lingkungan. Gue pikir kita perlu semuanya bekerja sama, seperti yang kata Luthfi, tapi gue masih rasa 'mageri segoro' ini itu bisa menjadi sesuatu yang positif jika dilakukan dengan benar. Jadi, gue akan ikut serta, ya! 😊
 
Maksudnya kalau kita nggak fokus pada hal-hal nyata dan langsung bisa dijadikan perubahan, tapi lebih kayak ngobrol-ngobrol saja 😐. Mageri segoro itu mungkin baik sekali di awal, tapi kalau kita lupa mambawantara, apa artinya? πŸ€”. Kita butuh bakti nyata dari pemerintah, perusahaan, dan warga untuk menghadapi masalah lingkungan yang makin semakin parah πŸŒͺ️. Jangan sapa-sapa dengan kalimat-kalimat asyik aja, tapi kita butuh tindakan nyata yang bisa memperbaiki kesan ini πŸ’ͺ.
 
ini ngomong kayaknya kayaknya kayaknya 😐 apa artinya kita kembali lagi cerita orang yang udah lama nyari pujian dari publik... tapi luthfi memang benar kalau kita jangan terpeleset dengan ceremonial "mageri segoro" yang hanya sekedar bikin senyum 😊. kita harus fokus pada hal hal yang sebenarnya bisa berubah perubahan seperti kesadaran masyarakat, edukasi, dan kerja sama tim 🀝. tidak ada duhungan, kita tidak akan pernah berhasil πŸ™
 
Saya pikir kalau cerita seperti ini itu bukan tentang kesadaran kita sebagai masyarakat tentang lingkungan. Saya rasa ada yang salah di dalamnya. Apa ada kejadian-kejadian nyata yang dilakukan oleh orang-orang di Indonesia untuk melindungi lingkungan? Saya tidak melihat banyak hal seperti itu. Yang ada hanyalah acara-acara yang sama, di mana kita berfoto bersama dengan lingkaran kayu dan tanaman. Tapi kapan aku melihat kejadian nyata di lapangan? Aku melihat banyak korban dari limbah plastik yang terbuang di pantai. Aku melihat banyak hutan yang punah karena deforestasi. Saya pikir kita harus fokus pada solusi-solusi nyata bukan hanya foto-foto.
 
rasanya kayak ini kalau kita semua jadi kipas angin, ya? semua punya opini tapi tidak ada yang serius. kan si Luthfi bilang kalau 'mageri segoro' itu aja nggak berarti apa-apa, tapi kita terus nge-pikir dan ngerasa lemah. padahal kita perlu bisa mengambil tindakan yang jujur & konkrit, bukan hanya ngobrol-ngobrol. mungkin kita perlu menggabungkan kegiatan kami dengan organisasi lain, atau bahkan pemerintah jika memang butuh disosialisasikan. aku pikir si Luthfi benar-benar bilang dari hati, dan itu yang penting, bukan cerita menarik sama aja. πŸ€”πŸ’š
 
Gue jadi pikir si Luthfi ini kayak gak mau main-main banget, kayak cuma buat cerita atau apa yang bikin orang terinspirasi, tapi kayaknya tidak. Mageri segoro itu nggak salah, kayaknya perlu kita bikin semangat, tapi kalau cuma diisi denga foto-foto punyah aja, sih... 🀣
 
iya kalian perlu ngirimpang dari ritual2 'mageri segoro' yang udah sering ditonton di media, tapi sepertinya tidak ada yang jelasin apa yang sebenarnya tujuannya. kalau tujuan bukan sederhana aja nanti gak akan berubah, apa? harusnya perlu makin banyak lagi survei atau analisis tentang dampak dari ritual2 tersebut apakah memang benar-benar memberikan manfaat bagi lingkungan πŸ€”.
 
kira-kira kayak ini, saya rasa perayaan lingkungan seperti mageri segoro itu masih jauh dari solusi nyata. lebih baik kita fokus pada edukasi komunitas dan inisiatif lokal daripada proyek-proyek besar yang cuma nge-wow-ing deh 😐. kalau mau berdampak, kita harus makin serius dan makin konkrit, bukan hanya ngomong-ngomong aja πŸ€”. gue rasa kita perlu bekerja sama lemas, tidak hanya pemerintah dan korporasi, tapi juga masyarakat sipil dan individu-individu yang berkepentingan dengan lingkungan πŸ’š. kita harus lebih hati-hati dalam memilih inisiatif lingkungan yang benar-benar bermanfaat πŸ™.
 
gak paham kenapa banyak event seperti ini yang penuh cerita tapi tidak ada bukti nyata.. kalau mau ngerusak lingkungan kan harus ada solusi yang bisa diimplementasikan siapa tahu ini bisa menjadi contoh bagi kita semua πŸ€”πŸ’‘
 
Luthfi benar-benar memaksa kita untuk menghadapi kenyataan! Seperti tim yang harus beradaptasi dengan lawan baru di lapangan, kita harus berubah strategi untuk melawan masalah lingkungan. Kita tidak bisa terus menunggu 'ceremoni' yang hanya membuat kita merasa lebih baik, tapi belum pernah sebenarnya melakukan apa-apa yang signifikan πŸŒΏπŸ’š

Kerja sama antar pihak, seperti pemerintah, korporasi, dan masyarakat, adalah kunci untuk menghadapi masalah lingkungan. Tidak bisa hanya dipikirkan dari sudut pandang satu orang atau organisasi, tapi harus menjadi perhatian bersama 🀝
 
Makasih dulu siapa yang punya ide ini. Aku pikir 'mageri segoro' itu memang perlu diantisipasi. Kita harus buat konseptnya konsisten aja, nggak cuma sekedar foto-foto yang kita postingan di media sosial. Aku setuju dengan Luthfi kalau kita butuh aksi nyata, bukan aja sekedar simbolis. Kita harus bisa membuat perubahan dari lapisan bawah, tapi sekarang masih banyak lagi pihak-pihak yang belum siap menghadapi masalah ini. Aku rasa kita harus makin serius dan berkelompok agar bisa mendapatkan hasil yang nyata. 🀝
 
Maksudnya kalau semua acara lingkungan itu gak ada artinya? Mereka nggak pernah berujung pada sesuatu yang positif. Saya setuju aja, kita harus fokus pada langkah-langkah nyata bukan hanya ceremonial ya. Kita harus melihat apa aja hasil dari acara-acara tersebut, kalau gak ada hasil maka berarti itu nggak efektif. Saya juga rasa kita perlu fokus pada edukasi masyarakat dan kerja sama antara pemerintah, korporasi, dan masyarakat sipil. Kita harus bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. πŸ€”
 
Aku penasaran apa yang membuat banyak orang tertarik dengan mageri segoro, tapi sebenarnya itu apa? Aku pikir kalau kita harus berhati-hati dengarkan nara-nara mereka ya, karena kayaknya mereka hanya ingin tampil baik. Luthfi benar-benar benar ketika dia bilang bahwa pernyataan-pernyataan itu cuma sekedar hiasan aja, tapi tidak ada kenyataan yang sebenarnya. Aku rasa kita harus fokus pada hal-hal nyata yang bisa berubah, bukan hanya ngobrol-ngobrol tanpa hasil. πŸ€”
 
okee banget lho! saya pikir 'mageri segoro' ini malah masalahnya punya konseptu yang salah. siapa bilang bahwa kita harus jadi lebih banyak pameran dan event aja? gak apa-apa kalau kita fokus pada edukasi dan budaya lingkungan yang sebenarnya. kalau nggak sengaja kita kebingungan, tapi kita malah lupa bagaimana cara bikin perubahan nyata πŸ€”
 
πŸ€” Kalo lihat kebanyakan acara mageri segoro ni, aku pikir itu cuma cara orang kaya mau tampil baik sambil nggak buat apa-apa. πŸ€‘ Mereka butuh konfirmasi orang umum bahwa mereka peduli dengan lingkungan, tapi sebenarnya apa yang mereka lakukan? 😐 Mereka fokus pada proyek-proyek besar dan ceramah, padahal yang penting adalah membangun kesadaran di kalangan masyarakat lokal. 🌎 Kita butuh aksi nyata, bukan hanya semangat hati. πŸ‘Š
 
Maksudnya sih kalau kita kayaknya nggak sabar-sabaran mau lakukan aksi yang nggak bikin apa-apa lagi. Mageri segoro itu kayaknya cuma cara yang sengaja dipilih oleh orang-orang untuk terlihat baik-baik saja, tapi di balik itu ada yang sebenarnya tidak mau ngerjakan hal-hal nyata yang perlu dibuat. Kita harus lebih bijak dalam memilih cara kita menggambarkan lingkungan kita, nggak cuma sekedar nggantung pada tekanan sosial atau ceramah, tapi kita juga harus peduli dengan aksi konkret yang bisa membawa perubahan nyata ya...
 
kembali
Top