Pemerintah Jawa Tengah memprediksi luasan panen padi pada tahun 2025 akan meningkat menjadi 1,67 juta hektar. Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, ini merupakan peningkatan sebesar 115,98 ribu hektar dibanding tahun sebelumnya. Dengan demikian, total produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) di Jawa Tengah diperkirakan mencapai 11,36 juta ton pada tahun 2025.
Realisasi panen hingga September tahun ini sudah mencapai 1,46 juta hektar, dengan potensi tambahan panen sebesar 210,5 ribu hektar pada Oktober hingga Desember 2025. Dengan demikian, luas panen padi di Jawa Tengah diperkirakan mencapai 1,67 juta hektar dan total produksi padi mencapai 11,36 juta ton.
Produksi beras untuk konsumsi pangan diperkirakan mencapai 5,4 juta ton pada tahun 2025, dengan peningkatan sebesar 283,9 ribu ton dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, produksi beras pada periode Oktober hingga Desember 2025 diperkirakan mencapai 751,28 ribu ton.
Peningkatan luasan panen padi dan produksi padi ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat lokal di Jawa Tengah. Namun, perlu diingat bahwa faktor-faktor seperti cuaca, penyakit tanaman, dan teknologi pertanian dapat mempengaruhi kinerja panen padi di masa depan.
Realisasi panen hingga September tahun ini sudah mencapai 1,46 juta hektar, dengan potensi tambahan panen sebesar 210,5 ribu hektar pada Oktober hingga Desember 2025. Dengan demikian, luas panen padi di Jawa Tengah diperkirakan mencapai 1,67 juta hektar dan total produksi padi mencapai 11,36 juta ton.
Produksi beras untuk konsumsi pangan diperkirakan mencapai 5,4 juta ton pada tahun 2025, dengan peningkatan sebesar 283,9 ribu ton dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, produksi beras pada periode Oktober hingga Desember 2025 diperkirakan mencapai 751,28 ribu ton.
Peningkatan luasan panen padi dan produksi padi ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat lokal di Jawa Tengah. Namun, perlu diingat bahwa faktor-faktor seperti cuaca, penyakit tanaman, dan teknologi pertanian dapat mempengaruhi kinerja panen padi di masa depan.