Penggalian Loro Dalam (LOR) menemukan tempat bersejarah yang tak terduga di tengah kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Kekayaan budaya Jawa yang dikelilingi oleh sejarah dan keindahan alam membuat Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya (PPSBD) UGM sangat bersemangat mengeksplorasi laluan sejarah di lokasi ini.
Berdasarkan penelitian, LOR memiliki hubungan yang kental dengan peristiwa-peristiwa sejarah penting seperti Perang Diponegoro. Menurut Dr. Budi Santoso, Kepala PPSBD UGM, "Lokasi ini merupakan bagian dari wilayah kerajaan Singasari, dan memiliki peran penting dalam sejarah Jawa".
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa LOR memiliki keragaman ekosistem yang unik. Penulis menyebutkan bahwa "ekosistem ini sangat mirip dengan hutan bakau di pantai timur Indonesia". Menurut Dr. Sri Mulyani, peneliti utama dari PPSBD UGM, "Kita menemukan spesies tanaman dan hewan yang belum pernah dilihat sebelumnya di lokasi ini".
Penemuan LOR juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melihat keindahan alam yang masih tersisa. "Lokasi ini sangat penting untuk mempromosikan konservasi dan pengelolaan sumber daya alam", ujar Dr. Mulyani.
Festival yang akan diadakan pada bulan Agustus nanti dijadwalkan untuk menggelar kesempatan bagi masyarakat untuk melihat keindahan LOR secara langsung.
Berdasarkan penelitian, LOR memiliki hubungan yang kental dengan peristiwa-peristiwa sejarah penting seperti Perang Diponegoro. Menurut Dr. Budi Santoso, Kepala PPSBD UGM, "Lokasi ini merupakan bagian dari wilayah kerajaan Singasari, dan memiliki peran penting dalam sejarah Jawa".
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa LOR memiliki keragaman ekosistem yang unik. Penulis menyebutkan bahwa "ekosistem ini sangat mirip dengan hutan bakau di pantai timur Indonesia". Menurut Dr. Sri Mulyani, peneliti utama dari PPSBD UGM, "Kita menemukan spesies tanaman dan hewan yang belum pernah dilihat sebelumnya di lokasi ini".
Penemuan LOR juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melihat keindahan alam yang masih tersisa. "Lokasi ini sangat penting untuk mempromosikan konservasi dan pengelolaan sumber daya alam", ujar Dr. Mulyani.
Festival yang akan diadakan pada bulan Agustus nanti dijadwalkan untuk menggelar kesempatan bagi masyarakat untuk melihat keindahan LOR secara langsung.