Pertengahan bulan Desember, AirNav Indonesia siap menghadapi pertumbuhan lalu lintas pesawat udara yang mencapai 3,5% selama periode Nataru dan Tahun Baru 2026. Saat ini, AirNav menyiapkan operasi selama 24 jam untuk mengelola lalu lintas pesawat.
AirNav Indonesia memproyeksikan puncak arus libur terjadi pada akhir desember dan pertengahan januari. Sementara itu, pada periode 19-20 Desember 2025 dan 3-4 Januari 2026, AirNav siap menghadapi puncak intensitas lalu lintas pesawat yang mencapai hingga 5.000 pergerakan pesawat di bandara-bandara.
"Kami berencana untuk meningkatkan kesiapan kita untuk mengelola lalu lintas udara, dari sisi teknis maupun operasional", kata Direktur Utama AirNav Indonesia, Capt. Avirianto Suratno. AirNav menambah strategi optimalisasi peran INMC sebagai pusat integrasi pengawasan dan koordinasi layanan penerbangan selama 24 jam.
Selain itu, AirNav juga memastikan kesiapan dari segala aspek, seperti personil, peralatan, serta prosedur operasional. Kemudian, AirNav akan menguatkan koordinasi pengaturan lalu lintas udara baik secara internal maupun terpadu dengan para pemangku kepentingan.
AirNav Indonesia memproyeksikan puncak arus libur terjadi pada akhir desember dan pertengahan januari. Sementara itu, pada periode 19-20 Desember 2025 dan 3-4 Januari 2026, AirNav siap menghadapi puncak intensitas lalu lintas pesawat yang mencapai hingga 5.000 pergerakan pesawat di bandara-bandara.
"Kami berencana untuk meningkatkan kesiapan kita untuk mengelola lalu lintas udara, dari sisi teknis maupun operasional", kata Direktur Utama AirNav Indonesia, Capt. Avirianto Suratno. AirNav menambah strategi optimalisasi peran INMC sebagai pusat integrasi pengawasan dan koordinasi layanan penerbangan selama 24 jam.
Selain itu, AirNav juga memastikan kesiapan dari segala aspek, seperti personil, peralatan, serta prosedur operasional. Kemudian, AirNav akan menguatkan koordinasi pengaturan lalu lintas udara baik secara internal maupun terpadu dengan para pemangku kepentingan.