Kepentingan bersama mengatasi kecemasan, Lestari Moerdijat: Permasalahan nonklinis harus diselesaikan bersama
Mengatasi kecemasan dalam proses pengobatan kanker tidak hanya menjadi tanggung jawab individu dan komunitas penyintas, melainkan juga pemangku kepentingan lainnya. Menurut Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI, permasalahan nonklinis, termasuk psikologis, dalam pengobatan kanker memerlukan pendekatan bersama.
Pada acara Seminar Kanker Payudara bertema Melepas Cemas, Menyambut Harapan Strategi Mental bagi Penyintas Kanker Payudara di Universitas Muria Kudus, Jawa Tengah, Lestari Moerdijat menyatakan perlu upaya bersama mengatasi permasalahan ini. Lestari sendiri juga merupakan penyintas kanker payudara.
Lestari berpendapat bahwa kecemasan penderita kanker saat menjalani pengobatan dapat memperparah proses pengobatan dan membuat hidup menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, perlu adanya pendampingan psikologis yang baik untuk membantu mereka mengatasi stres dan kecemasan tersebut.
"Upaya pendampingan psikologis sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan keluarganya," kata Lestari. "Masyarakat dan pemangku kepentingan harus bersama-sama melakukan upaya pencegahan melalui memasyarakatkan deteksi dini kanker dan mendorong perawatan paliatif dalam pengobatan kanker di tanah air."
Dalam hal ini, Lestari berharap bahwa semua pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas hidup penyintas kanker.
Mengatasi kecemasan dalam proses pengobatan kanker tidak hanya menjadi tanggung jawab individu dan komunitas penyintas, melainkan juga pemangku kepentingan lainnya. Menurut Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI, permasalahan nonklinis, termasuk psikologis, dalam pengobatan kanker memerlukan pendekatan bersama.
Pada acara Seminar Kanker Payudara bertema Melepas Cemas, Menyambut Harapan Strategi Mental bagi Penyintas Kanker Payudara di Universitas Muria Kudus, Jawa Tengah, Lestari Moerdijat menyatakan perlu upaya bersama mengatasi permasalahan ini. Lestari sendiri juga merupakan penyintas kanker payudara.
Lestari berpendapat bahwa kecemasan penderita kanker saat menjalani pengobatan dapat memperparah proses pengobatan dan membuat hidup menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, perlu adanya pendampingan psikologis yang baik untuk membantu mereka mengatasi stres dan kecemasan tersebut.
"Upaya pendampingan psikologis sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan keluarganya," kata Lestari. "Masyarakat dan pemangku kepentingan harus bersama-sama melakukan upaya pencegahan melalui memasyarakatkan deteksi dini kanker dan mendorong perawatan paliatif dalam pengobatan kanker di tanah air."
Dalam hal ini, Lestari berharap bahwa semua pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas hidup penyintas kanker.