Pemulangan Lebih dari 60 Artefak Budaya Milik Komunitas Kanada Dari Vatikan Selesai Dengan Perasaan Lega, Ini Penjelasannya
Dalam peristiwa yang dapat dianggap sebagai titik akhir dalam perjuangan selama tiga tahun, lebih dari 60 artefak budaya milik komunitas First Nations, Inuit, dan MΓ©tis diperlukan kembali oleh Vatikan setelah lebih dari satu abad. Kesempatan ini memberi harapan bagi masyarakat adat di Kanada untuk memiliki kembali sesuatu yang telah hilang selama berabad-abad.
Menurut para pemimpin adat, kehadiran kotak-kotak berisi artefak budaya itu membawa perasaan lega dan rasa syukur. Mereka mengatakan bahwa tindakan ini adalah hasil dari perjuangan panjang yang dimulai pada 2022 ketika delegasi komunitas Kanada berkunjung ke Roma untuk membahas penyiksaan di sekolah-sekolah residensial.
Pemulangan ini juga berarti sebagai langkah awal dalam proses perreksa dan pemulihan budaya bagi masyarakat adat. Menurut Cody Groat, Asisten Profesor Sejarah dan Studi Adat di Western University, "sangat diragukan bahwa ini adalah tindakan 'pemberian' yang bermakna". Ia menambahkan bahwa perjalanan ini masih panjang dan memerlukan kesadaran yang lebih luas tentang pentingnya pemulihan budaya.
Kini, artefak-artefak itu akan diperiksa di Canadian Museum of History di Gatineau, Quebec. Setelah itu, para pemimpin adat akan menentukan di mana artefak tersebut akan ditempatkan. Mereka berharap dapat memiliki kesempatan untuk membuka kotak-kotak artefak ini dan membagikan pengetahuan tentang asal usul masing-masing benda kepada komunitas mereka.
Bagi banyak masyarakat adat, artefak-artefak tersebut bukan sekadar benda sejarah, melainkan "nenek moyang budaya yang memiliki kehidupan sendiri". Mereka berharap dapat kembali menemukan kehidupan dan ritme budaya mereka setelah dipindahkan dari rumah-rumah mereka.
Dalam peristiwa yang dapat dianggap sebagai titik akhir dalam perjuangan selama tiga tahun, lebih dari 60 artefak budaya milik komunitas First Nations, Inuit, dan MΓ©tis diperlukan kembali oleh Vatikan setelah lebih dari satu abad. Kesempatan ini memberi harapan bagi masyarakat adat di Kanada untuk memiliki kembali sesuatu yang telah hilang selama berabad-abad.
Menurut para pemimpin adat, kehadiran kotak-kotak berisi artefak budaya itu membawa perasaan lega dan rasa syukur. Mereka mengatakan bahwa tindakan ini adalah hasil dari perjuangan panjang yang dimulai pada 2022 ketika delegasi komunitas Kanada berkunjung ke Roma untuk membahas penyiksaan di sekolah-sekolah residensial.
Pemulangan ini juga berarti sebagai langkah awal dalam proses perreksa dan pemulihan budaya bagi masyarakat adat. Menurut Cody Groat, Asisten Profesor Sejarah dan Studi Adat di Western University, "sangat diragukan bahwa ini adalah tindakan 'pemberian' yang bermakna". Ia menambahkan bahwa perjalanan ini masih panjang dan memerlukan kesadaran yang lebih luas tentang pentingnya pemulihan budaya.
Kini, artefak-artefak itu akan diperiksa di Canadian Museum of History di Gatineau, Quebec. Setelah itu, para pemimpin adat akan menentukan di mana artefak tersebut akan ditempatkan. Mereka berharap dapat memiliki kesempatan untuk membuka kotak-kotak artefak ini dan membagikan pengetahuan tentang asal usul masing-masing benda kepada komunitas mereka.
Bagi banyak masyarakat adat, artefak-artefak tersebut bukan sekadar benda sejarah, melainkan "nenek moyang budaya yang memiliki kehidupan sendiri". Mereka berharap dapat kembali menemukan kehidupan dan ritme budaya mereka setelah dipindahkan dari rumah-rumah mereka.