Sinaboi, Jawa Barat - Lebih dari seribu warga desa Sinaboi, wilayah kecamatan Rokan Hilir, terkena dampak malaria. Menurut data yang diterima oleh Kementerian Kesehatan RI, pada bulan Mei lalu, ada 1.147 kasus pengemar malaaria di daerah tersebut.
Data yang didapatkan dari Rumah Sakit Daerah Sinaboi menunjukkan bahwa sebagian besar korban adalah orang dewasa, dengan jumlah yang bervariasi mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. Namun, data ini tetap menjadi peringatan bagi pihak berwenang untuk meningkatkan upaya Pencegahan dan Pengendalian Malaria (PPM) di daerah tersebut.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya malaria, dilaksanakan pula kegiatan sosialisasi terkait pentingnya pemeriksaan rutin untuk menentukan apakah korban malaaria. Bupati Rokan Hilir, Drs. H. Taufik, S.E., juga mengatur kesempatan bagi warga untuk mengikuti pemeriksaan medis dan pencegahan malaria secara rutin.
"Seluruh upaya ini bertujuan agar masyarakat dapat lebih sadar akan bahaya malaria dan segera mengenali gejala-gejalanya, sehingga bisa langsung mendapatkan perawatan yang tepat", ungkap Bupati Rokan Hilir.
Data yang didapatkan dari Rumah Sakit Daerah Sinaboi menunjukkan bahwa sebagian besar korban adalah orang dewasa, dengan jumlah yang bervariasi mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. Namun, data ini tetap menjadi peringatan bagi pihak berwenang untuk meningkatkan upaya Pencegahan dan Pengendalian Malaria (PPM) di daerah tersebut.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya malaria, dilaksanakan pula kegiatan sosialisasi terkait pentingnya pemeriksaan rutin untuk menentukan apakah korban malaaria. Bupati Rokan Hilir, Drs. H. Taufik, S.E., juga mengatur kesempatan bagi warga untuk mengikuti pemeriksaan medis dan pencegahan malaria secara rutin.
"Seluruh upaya ini bertujuan agar masyarakat dapat lebih sadar akan bahaya malaria dan segera mengenali gejala-gejalanya, sehingga bisa langsung mendapatkan perawatan yang tepat", ungkap Bupati Rokan Hilir.