BNI Sumatra Utara dan Barat Kembali Normal Usai Terdampak Banjir
Dalam beberapa hari terakhir, Sumatra Utara dan Barat sempat mengalami dampak bencana banjir dan longsor yang berdampak pada layanan perbankan BNI. Namun, sekarang layanan BNI di kedua wilayah tersebut sudah kembali normal.
BNI menunjukkan komitmen untuk terus memberikan dukungan kepada masyarakat di tengah situasi darurat bencana dengan memulihkan sepenuhnya layanan perbankannya di daerah yang terkena dampak. Hal ini dilakukan melalui berbagai upaya responsif, termasuk pemanfaatan internet satelit global di sejumlah outlet untuk menjaga kelancaran transaksi nasabah.
Seluruh outlet BNI di Sumatra Utara dan Barat kini sudah beroperasi sepenuhnya sehingga aktivitas layanan perbankan bisa kembali berjalan seperti semula. Di Medan, Sibolga, dan Gunung Sitoli, sebanyak 12 outlet BNI yang sempat terkena banjir sekarang telah melayani nasabahnya. Selain itu, 47 ATM BNI yang semula tidak aktif karena terendam banjir saat ini juga sudah bisa digunakan.
BNI juga membuka layanan operasional terbatas bagi warga terdampak banjir di beberapa lokasi, mulai dari tanggal 29 November 2025 di Gunung Sitoli, 30 November 2025 di Sibolga, dan BNI KCP Pandan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan transaksi mendesak tetap dapat dilakukan oleh masyarakat.
Dalam pernyataannya, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan bahwa tujuan BNI dalam pemulihan layanan tersebut adalah untuk memastikan masyarakat tetap dapat mengakses layanan keuangan meskipun dalam kondisi bencana. Ia juga menegaskan bahwa keberlangsungan transaksi keuangan sangat penting bagi kebutuhan sehari-hari.
BNI memastikan akan terus memonitor kondisi di lapangan dan menyiapkan berbagai langkah antisipasi demi menjaga stabilitas layanan perbankan di wilayah terdampak. Perseroan juga menegaskan komitmennya untuk menyediakan akses layanan yang aman, andal, dan berkelanjutan bagi semua nasabah, khususnya di masa darurat saat layanan keuangan menjadi kebutuhan krusial.
Dalam beberapa hari terakhir, Sumatra Utara dan Barat sempat mengalami dampak bencana banjir dan longsor yang berdampak pada layanan perbankan BNI. Namun, sekarang layanan BNI di kedua wilayah tersebut sudah kembali normal.
BNI menunjukkan komitmen untuk terus memberikan dukungan kepada masyarakat di tengah situasi darurat bencana dengan memulihkan sepenuhnya layanan perbankannya di daerah yang terkena dampak. Hal ini dilakukan melalui berbagai upaya responsif, termasuk pemanfaatan internet satelit global di sejumlah outlet untuk menjaga kelancaran transaksi nasabah.
Seluruh outlet BNI di Sumatra Utara dan Barat kini sudah beroperasi sepenuhnya sehingga aktivitas layanan perbankan bisa kembali berjalan seperti semula. Di Medan, Sibolga, dan Gunung Sitoli, sebanyak 12 outlet BNI yang sempat terkena banjir sekarang telah melayani nasabahnya. Selain itu, 47 ATM BNI yang semula tidak aktif karena terendam banjir saat ini juga sudah bisa digunakan.
BNI juga membuka layanan operasional terbatas bagi warga terdampak banjir di beberapa lokasi, mulai dari tanggal 29 November 2025 di Gunung Sitoli, 30 November 2025 di Sibolga, dan BNI KCP Pandan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan transaksi mendesak tetap dapat dilakukan oleh masyarakat.
Dalam pernyataannya, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan bahwa tujuan BNI dalam pemulihan layanan tersebut adalah untuk memastikan masyarakat tetap dapat mengakses layanan keuangan meskipun dalam kondisi bencana. Ia juga menegaskan bahwa keberlangsungan transaksi keuangan sangat penting bagi kebutuhan sehari-hari.
BNI memastikan akan terus memonitor kondisi di lapangan dan menyiapkan berbagai langkah antisipasi demi menjaga stabilitas layanan perbankan di wilayah terdampak. Perseroan juga menegaskan komitmennya untuk menyediakan akses layanan yang aman, andal, dan berkelanjutan bagi semua nasabah, khususnya di masa darurat saat layanan keuangan menjadi kebutuhan krusial.