Pemerintah China sedang mengembangkan industri robotik menjadi salah satu sektor strategis perekonomiannya. Menurut sumber liputan6.com, di negeri tirai bambu saat ini ada lebih dari 1 juta perusahaan robotik beroperasi, dengan provinsi Guangdong menjadi pusat terbesar dan kota Shenzhen menjadi magnet inovasi.
Pada akhir November 2025, saya mengunjungi sebuah pabrik Leju Robot di Shenzhen dan bertemu dengan robot humanoid bernama Kuavo yang menakjubkan. Kuavo merupakan robot buatan dari perusahaan tersebut yang telah mencetak sejarah dalam ajang 15th National Games of China. Pada upacara relai obor, Kuavo berlari sekitar 100 meter sambil memegang obor seberat 1,6 kilogram dan menyerupai kecepatan manusia karena menggunakan teknologi 5G-Advanced.
Saya juga mendapat kesempatan untuk bersalaman dengan Kuavo, menerima botol air dari robot tersebut, dan melihat langsung kebolehannya dalam berlari. Pada saat itu, saya terkesan dengan pengalaman perdana melihat robot manusia yang menakjubkan.
Kuavo disebut memiliki kemampuan untuk berlari 7 km/jam, melompat 20 cm, dan telah digunakan oleh perusahaan otomotif besar seperti NIO, BAIC, FAW Hongqi, dan BYD. Pemerintah Shenzhen juga meluncurkan Rencana Aksi Robot Cerdas 2025β2027 untuk mendukung riset teknologi inti seperti AI model besar, chip komputasi tepi, dan tangan bionik.
Pemerintah bahkan menyediakan voucher komputasi untuk pelatihan AI dan menargetkan lahirnya lebih dari 10 perusahaan bernilai di atas 10 miliar yuan sebelum 2027. Sementara itu, provinsi Guangdong memberi subsidi hingga 50 juta yuan untuk proyek teknologi strategis dan insentif khusus bagi perusahaan inovatif.
Selain itu, pemerintah China juga mendorong kerja sama kampusβindustri dan riset komponen inti untuk mempercepat substitusi produk impor. Dengan demikian, di negeri tirai bambu ini, industri robotik menjadi salah satu sektor strategis yang diprediksi akan menentukan masa depan perekonomian China.
Pada akhir November 2025, saya mengunjungi sebuah pabrik Leju Robot di Shenzhen dan bertemu dengan robot humanoid bernama Kuavo yang menakjubkan. Kuavo merupakan robot buatan dari perusahaan tersebut yang telah mencetak sejarah dalam ajang 15th National Games of China. Pada upacara relai obor, Kuavo berlari sekitar 100 meter sambil memegang obor seberat 1,6 kilogram dan menyerupai kecepatan manusia karena menggunakan teknologi 5G-Advanced.
Saya juga mendapat kesempatan untuk bersalaman dengan Kuavo, menerima botol air dari robot tersebut, dan melihat langsung kebolehannya dalam berlari. Pada saat itu, saya terkesan dengan pengalaman perdana melihat robot manusia yang menakjubkan.
Kuavo disebut memiliki kemampuan untuk berlari 7 km/jam, melompat 20 cm, dan telah digunakan oleh perusahaan otomotif besar seperti NIO, BAIC, FAW Hongqi, dan BYD. Pemerintah Shenzhen juga meluncurkan Rencana Aksi Robot Cerdas 2025β2027 untuk mendukung riset teknologi inti seperti AI model besar, chip komputasi tepi, dan tangan bionik.
Pemerintah bahkan menyediakan voucher komputasi untuk pelatihan AI dan menargetkan lahirnya lebih dari 10 perusahaan bernilai di atas 10 miliar yuan sebelum 2027. Sementara itu, provinsi Guangdong memberi subsidi hingga 50 juta yuan untuk proyek teknologi strategis dan insentif khusus bagi perusahaan inovatif.
Selain itu, pemerintah China juga mendorong kerja sama kampusβindustri dan riset komponen inti untuk mempercepat substitusi produk impor. Dengan demikian, di negeri tirai bambu ini, industri robotik menjadi salah satu sektor strategis yang diprediksi akan menentukan masa depan perekonomian China.