Laba Bank Danamon Tumbuh Dua Digit, Tetapi Beban Bunga Meningkat Drastis!
Bank Dagang Negara (BDMN) mengumumkan laba bersih Rp 2,83 triliun pada periode yang sama yaitu Rp 2,55 triliun pada periode sebelumnya. Namun, laba ini tidak dapat menutupi beban bunga yang meningkat drastis.
Beban bunga bank meningkat menjadi Rp 5,59 triliun dengan tingkat peningkatan 11,01% yoy (Tahun ke-nya). Sementara itu, pendapatan dari kredit yang disalurkan oleh bank tetap tumbuh sebesar 7,85% yoy. Ini menunjukkan bahwa bank masih menghadapi tekanan besar dalam menjaga arus kas dan mengelola risiko.
Sumber daya investasi bank juga meningkat menjadi Rp 17,5 triliun dengan peningkatan 3,19% yoy. Namun, keuntungan operasional bank meningkat menjadi Rp 3,76 triliun dengan peningkatan 21,24% yoy.
Perusahaan tersebut juga mengumumkan bahwa rasio margin bunga bersih (NIM) turun menjadi 6,58%. Ini menunjukkan bahwa bank sedang menghadapi perubahan dalam struktur biaya dan pendapatan.
Namun, ada beberapa poin positif yang bisa diambil oleh Bank Dagang Negara. Pada periode ini, aset bank meningkat sebesar 7,96% yoy menjadi Rp 259,51 triliun. Ini menunjukkan bahwa bank dapat mengelola sumber daya dengan efektif.
Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 14,52% yoy menjadi Rp 167,71 triliun. Ini menunjukkan bahwa bank dapat meningkatkan pendapatan dari sumber daya eksternal.
Namun, tekanan beban bunga tetap menjadi kekhawatiran bagi Bank Dagang Negara. Pada periode ini, beban bunga perusahaan meningkat disumbangkan oleh deposito berjangka yang naik 21,04% yoy menjadi Rp 3,48 triliun.
Bank Dagang Negara (BDMN) mengumumkan laba bersih Rp 2,83 triliun pada periode yang sama yaitu Rp 2,55 triliun pada periode sebelumnya. Namun, laba ini tidak dapat menutupi beban bunga yang meningkat drastis.
Beban bunga bank meningkat menjadi Rp 5,59 triliun dengan tingkat peningkatan 11,01% yoy (Tahun ke-nya). Sementara itu, pendapatan dari kredit yang disalurkan oleh bank tetap tumbuh sebesar 7,85% yoy. Ini menunjukkan bahwa bank masih menghadapi tekanan besar dalam menjaga arus kas dan mengelola risiko.
Sumber daya investasi bank juga meningkat menjadi Rp 17,5 triliun dengan peningkatan 3,19% yoy. Namun, keuntungan operasional bank meningkat menjadi Rp 3,76 triliun dengan peningkatan 21,24% yoy.
Perusahaan tersebut juga mengumumkan bahwa rasio margin bunga bersih (NIM) turun menjadi 6,58%. Ini menunjukkan bahwa bank sedang menghadapi perubahan dalam struktur biaya dan pendapatan.
Namun, ada beberapa poin positif yang bisa diambil oleh Bank Dagang Negara. Pada periode ini, aset bank meningkat sebesar 7,96% yoy menjadi Rp 259,51 triliun. Ini menunjukkan bahwa bank dapat mengelola sumber daya dengan efektif.
Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 14,52% yoy menjadi Rp 167,71 triliun. Ini menunjukkan bahwa bank dapat meningkatkan pendapatan dari sumber daya eksternal.
Namun, tekanan beban bunga tetap menjadi kekhawatiran bagi Bank Dagang Negara. Pada periode ini, beban bunga perusahaan meningkat disumbangkan oleh deposito berjangka yang naik 21,04% yoy menjadi Rp 3,48 triliun.