PRESIDEN Amerika Serikat, Donald Trump, tiba di Tokyo pada Senin (27/10) untuk menjalani tur Asia yang berfokus pada perdagangan dan hubungan ekonomi. Pertemuan perdana antara Trump dengan Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, diharapkan dapat membuka dialog hangat dan meringankan ketegangan dagang antara kedua negara.
Tur ini dilakukan oleh Trump bersama timnya yang terdiri dari Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer. Pada perjalanan menuju Tokyo, ia menyinggung hubungan baiknya dengan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.
Trump menyatakan bahwa kunjungannya ke Jepang akan sangat membantu kedua negara tersebut. Ia juga berencana untuk bertemu Kaisar Naruhito di Istana Kekaisaran Tokyo dan mengajak kaisar melakukan kunjungan balik ke AS.
Tur ini menjadi lanjutan dari agenda Trump di Malaysia sehari sebelumnya, dimana ia menghadiri KTT ASEAN ke-47 dan menyaksikan penandatanian perjanjian gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja. Selain itu, Trump juga mengumumkan kesepakatan dagang awal dengan Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.
Setelah kunjungan ke Jepang, Trump dijadwalkan mengakhiri tur Asia-nya di Korea Selatan. Ia juga menyatakan kesiapan untuk memperpanjang lawatannya jika ada peluang bertemu pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Pada kesempatan yang sama, Trump menolak ide untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden di masa depan dan menganggap itu tidak akan disukai oleh masyarakat. Ia juga memuji Rubio dan JD Vance sebagai figur potensial bagi Partai Republik di masa depan.
Tur ini juga dibayangi oleh ketegangan geopolitik di kawasan, termasuk situasi di Laut Cina Selatan dan masa depan Taiwan. Namun, fokus utama Trump tetap pada perdagangan dan upaya memperkuat ekonomi domestik dengan prinsip America First.
Tur ini dilakukan oleh Trump bersama timnya yang terdiri dari Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer. Pada perjalanan menuju Tokyo, ia menyinggung hubungan baiknya dengan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.
Trump menyatakan bahwa kunjungannya ke Jepang akan sangat membantu kedua negara tersebut. Ia juga berencana untuk bertemu Kaisar Naruhito di Istana Kekaisaran Tokyo dan mengajak kaisar melakukan kunjungan balik ke AS.
Tur ini menjadi lanjutan dari agenda Trump di Malaysia sehari sebelumnya, dimana ia menghadiri KTT ASEAN ke-47 dan menyaksikan penandatanian perjanjian gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja. Selain itu, Trump juga mengumumkan kesepakatan dagang awal dengan Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.
Setelah kunjungan ke Jepang, Trump dijadwalkan mengakhiri tur Asia-nya di Korea Selatan. Ia juga menyatakan kesiapan untuk memperpanjang lawatannya jika ada peluang bertemu pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Pada kesempatan yang sama, Trump menolak ide untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden di masa depan dan menganggap itu tidak akan disukai oleh masyarakat. Ia juga memuji Rubio dan JD Vance sebagai figur potensial bagi Partai Republik di masa depan.
Tur ini juga dibayangi oleh ketegangan geopolitik di kawasan, termasuk situasi di Laut Cina Selatan dan masa depan Taiwan. Namun, fokus utama Trump tetap pada perdagangan dan upaya memperkuat ekonomi domestik dengan prinsip America First.