Kronologi Kapal Imigran Gelap Terbalik di Malaysia & Korban
Kapal imigran ilegal berlayar dari Buthidaung, Myanmar, dan mengangkut sekitar 300 orang, termasuk warga Bangladesh, Rohingya, Myanmar, dan India. Pelayaran dilakukan tiga hari sebelum terbaliknya salah satu kapal di perairan Thailand.
Pada Minggu (9/11/2025) pagi, Kepolisian Kedah menerima laporan ada 3 orang terombang-ambing di dekat Teluk Ewa, Langkawi. Dalam pencarian sore hari, ditemukan kembali 3 pria selamat dan 1 wanita tewas di area yang sama.
Ketiga korban yang berhasil diselamatkan adalah 3 pria Myanmar, 2 pria Rohingya, dan 1 pria Bangladesh. Jumlah korban selamat meningkat menjadi 13 orang, sedangkan korban tewas naik jadi 11 orang, termasuk 2 anak-anak.
Kapal imigran ilegal yang terbalik diperkirakan mengangkut 70 penumpang, sementara dua kapal lain yang mengangkut kurang lebih 230 penumpang belum diketahui nasibnya. Investasi masih berlangsung untuk menemukan total korban dan menentukan posisi pasti tenggelamnya kapal.
Pihak kepolisian Malaysia dan Thailand bekerja sama untuk mengungkap pihak yang bertanggung jawab atas penyelundupan para imigran. Pencarian juga melibatkan armada udara dari kedua negara untuk mencari korban selamat.
Kapal imigran ilegal berlayar dari Buthidaung, Myanmar, dan mengangkut sekitar 300 orang, termasuk warga Bangladesh, Rohingya, Myanmar, dan India. Pelayaran dilakukan tiga hari sebelum terbaliknya salah satu kapal di perairan Thailand.
Pada Minggu (9/11/2025) pagi, Kepolisian Kedah menerima laporan ada 3 orang terombang-ambing di dekat Teluk Ewa, Langkawi. Dalam pencarian sore hari, ditemukan kembali 3 pria selamat dan 1 wanita tewas di area yang sama.
Ketiga korban yang berhasil diselamatkan adalah 3 pria Myanmar, 2 pria Rohingya, dan 1 pria Bangladesh. Jumlah korban selamat meningkat menjadi 13 orang, sedangkan korban tewas naik jadi 11 orang, termasuk 2 anak-anak.
Kapal imigran ilegal yang terbalik diperkirakan mengangkut 70 penumpang, sementara dua kapal lain yang mengangkut kurang lebih 230 penumpang belum diketahui nasibnya. Investasi masih berlangsung untuk menemukan total korban dan menentukan posisi pasti tenggelamnya kapal.
Pihak kepolisian Malaysia dan Thailand bekerja sama untuk mengungkap pihak yang bertanggung jawab atas penyelundupan para imigran. Pencarian juga melibatkan armada udara dari kedua negara untuk mencari korban selamat.