Kronologi Ibu & Bayi Meninggal di Papua Setelah Ditolak 4 RS

Kronologi Tragedi Ibu dan Bayi Meninggal di Papua Setelah Ditolak 4 Rumah Sakit

Sejak Irene Sokoy, seorang warga Kampung Hobong, Sentani, Jayapura, mengalami gejala-gejala persalinan pada Minggu sore, 16 November 2025, hingga akhirnya meninggal di IGD RSUD Jayapura Selasa dini hari, 17 November 2025. Tragedi ini menyebabkan kehebohan publik dan viral di media sosial.

Irene Sokoy dimulai menjalani perjalanan perawatan di RSUD Yowari pada Minggu sore ketika keluarganya membawanya untuk bersiap melahirkan. Dokter yang memeriksa menyatakan bahwa Irene tidak dapat melahirkan secara normal karena bayinya lebih besar dari panggulnya, sehingga membutuhkan tindakan operasi caesar.

Namun, dalam perjalanan menuju RSUD Yowari, Irene terpaksa kembali ke RS Bhayangkara untuk penanganan darurat. Setibanya di IGD, tim medis melakukan upaya resusitasi (CPR) namun nyawa Irene dan bayi dalam kandungannya tidak dapat diselamatkan.

Kronologi yang dialami Irene Sokoy:

1. Minggu sore, 16 November 2025: Irene Sokoy di RSUD Yowari untuk bersiap melahirkan.
2. Pada hari itu, dokter menyatakan bahwa Irene tidak memungkinkan melahirkan secara normal karena ukuran bayi lebih besar dari panggulnya sehingga membutuhkan tindakan operasi caesar.
3. Irene dirujuk ke fasilitas lain dan dilanjutkan perjalanan di RS Dian Harapan, namun tetap belum mendapatkan tindakan medis.
4. Ia kemudian dirujuk secara beruntun ke RSUD Abepura dan RS Bhayangkara.
5. Pada Senin dini hari, 17 November 2025: Irene Sokoy meninggal di IGD setelah terpaksa kembali ke RS Bhayangkara untuk penanganan darurat.

Tragedi ini menyebabkan Gubernur Papua Matius D. Fakhiri turun tangan dan memberikan tanggung jawab kepada menolak pasien empat rumah sakit. Menteri Kesehatan juga membentuk tim khusus untuk memperbaiki pelayanan di rumah sakit-rumah sakit di Papua.
 
OH IYAAAHHH 🀯 AKU NGGA PINGIN SEMUA ORANG TAHU BISI NYA PENYAKITAN KESAYANG IBU DAN BAYI SEBENERNYA BISI NYA APAKEH NYA BANYAK NYA MALAH KEKURANGAN DIBAWA KE RUMAH SAKIT 😱. MULAI NYA, JANGAN LEBIH BANYAK NYA KEMBALI KE RUMAH SAKIT AKAH 😴. AKU PINGIN SEMUA ORANG TAHU BISI NYA MAKAN PASTI NYA NYA 🍽️.
 
Gue rasanya sangat berat hati dengerin cerita Irene Sokoy, ibu yang baru saja meninggal disebabkan rumah sakit yang tidak bisa menangani kondisi bayinya. Gue pikir itu tidak adil sekali, rumah sakit harus siap untuk segala kemungkinan, terutama saat itu. Bayi yang besar pasti membutuhkan perawatan khusus dan cepat. Apalagi gue lihat ada kesempatan di mana Irene bisa langsung diperiksa dokter kesehatan dan dilayani di rumah sakit yang lebih baik, tapi malah dipaksa ke ruang darurat dan tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Mungkin perlu ada perubahan lagi pada sistem penyediaan layanan kesehatan di Papua, sehingga pasien bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik.
 
Wah, kalau gini terjadi pada siapa-siapa aja kelihatannya sangat sulit. Tapi, nanti jangan heran kalau pasien-pasien lainnya juga kehabisan tempat tidur di hospital, karenanya ada yang harus memaksa pasien-nya dikirim ke rumah sakit lain. Nanti gini sih kalau Papua tidak mau dicerahkan 😐.
 
πŸ€• Ini udh terjadi tragedi sekali lagi di Papua... Irene Sokoy, ibu bayinya meninggal di IGD RSUD Jayapura setelah 2 kali mencoba ke RS lainnya dan menolak pasien empat rumah sakit... Aku jadain penasaran kenapa ini terjadi? πŸ€” Apakah karena kurangnya fasilitas atau pengelolaan yang buruk? πŸš‘

Aku tahu dulu ada juga kasus yang sama di Papua, kayaknya harus ada solusi jujur dan cepat untuk mencegah hal ini terjadi lagi... Menteri Kesehatan dan Gubernur Papua harus langsung aksi dan tidak menunggu lama. πŸ•’οΈ Kemudian kita harus berani membicarakan hal ini di media sosial dan membuat kesadaran masyarakat agar ada perubahan... πŸ“’
 
oh iyaaa... tragedi ini terlalu berat banget, apalagi karena bayi yang meninggal itu masih kecil-kecilan πŸ€°β€β™€οΈ. aku pikir ini salah satu contoh nyata bahwa rumah sakit-rumah sakit di Papua masih banyak yang membutuhkan perbaikan, terutama kualitas pelayanan dan fasilitas yang ada. kalau tidak bisa membantu pasien, itu artinya ada kesalahan dalam proses ini. kami harus berhati-hati saat menggunakan layanan medis, ya... semoga di masa depan dapat meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit-rumah sakit di Papua 🀞
 
Tragedi ini bikin aku saking frustrasi, kenapa aja rumah sakit Punyakosih yang bagus disitu menolak pasien Irene? Aku rasa kalau aku dirumah, aku juga punya anak kecil yang besar banget kayaknya aku mau membawanya ke rumah sakit, tapi jangan tahu apakah aku akan dipilih atau tidak. Kalo ini bisa terjadi di Papua, aku khawatir kapan lagi terjadi di Indonesia? Aku harap pemerintah bisa memperbaiki semuanya secepat mungkin agar orang-orang di Papua dan Indonesia lainnya bisa mendapatkan perawatan yang baik jika mereka membutuhkannya. πŸ€•πŸ’”
 
Gue pikir ada sesuatu yang tidak beres di sini. Kalau pasien dimulai perjalanan ke RSUD Yowari, kenapa kemudian lagi kembali ke RS Bhayangkara? Apa artinya tim medis itu hanya sekedar memburu-mabur pasien nih? Gue rasa ada sesuatu yang salah di balik trusik ini. Mungkin ada konflik kepentingan antara beberapa pihak yang terlibat, atau mungkin ada yang tidak ingin pasien mendapatkan perawatan yang tepat. Gue juga penasaran, apa yang sebenarnya terjadi saat Irene Sokoy di RSUD Yowari? Apakah dia sudah meninggal sebelum sampai di sana? Tapi, sepertinya informasi itu tidak akan dikemukakan...
 
πŸ€•πŸ˜’ Tragedi yang terjadi di Papua, memang sangat menyedihkan πŸ™. Meninggalnya ibu dan bayinya itu, membuat saya merasa sangat kecewa πŸ˜”. Dalam istradegi ini, pasien harus mengalami 4 kali perjalanan rumah sakit sebelum akhirnya tidak bisa diselamatkan πŸ’”. Ini memang bukan jalan yang baik untuk pelayanan kesehatan πŸ€¦β€β™‚οΈ.

Saya harap pemerintah dan dokter-dokter di Papua dapat belajar dari kesalahan ini dan memperbaiki pelayanan kesehatan yang ada πŸ’ͺ. Pasien-pasien lain juga tidak ingin mengalami kesulitan seperti itu πŸ™. Semoga ada perubahan positif dari kejadian ini ✨.
 
πŸ€• ini tragedi yang bikin kita sedih nih, apa lagi kalau ada ibu dan bayi yang terluka parah itu. perawatan di rumah sakit harus lebih cepat nih, jangan biarkan pasien seperti Irene Sokoy kembali ke situasi seperti itu lagi. πŸš‘

gubernur papa punya tanggung jawab untuk memperbaiki fasilitas kesehatan di papua, tapi masih banyak yang perlu diperbaiki nih. menteri kesehatan juga harus lebih fokus dalam meningkatkan kualitas layanan pasien di rumah sakit-rumah sakit di papua. πŸ“Š

saya harap ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu memperhatikan kualitas layanan kesehatan di rumah sakit-rumah sakit di indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil seperti papua. πŸ˜”
 
Tragedi ini benar-benar memalukan, apalagi karena ada pasien yang harus menjalan perjalanan berulang-ulang sebelum bisa mendapatkan bantuan... Bayangkan kalau kamu sedang merasa sakit dan harus pulang ke rumah sakit lagi-lagi... Kalau di sini aku bayangkan betapa lelahnya Irene Sokoy dan keluarganya...
 
Kasus ini bikin ngelutuh nih 🀯. Apa sih alasan 4 rumah sakit itu menolak Irene Sokoy? Ada bukti apa punya tentang bagaimana tim medis itu memutuskan untuk tidak menerima pasien empat rumah sakit? Jangan jadi kasus yang diatasi hanya karena tidak mau bekerja sama dengan tim khusus. Minta sumber, ya πŸ“°.
 
Wah, gue penasaran apa yang bikin pasien punya bayinya terlalu besar ke panggulnya aja πŸ€”. Gue rasa ada kesalahan dalam sistem perawatan di Papua, kalau tidak ada kesalahan sama sekali bayi-bayi itu udah keluar dulu dari kandungannya. Saya rasa ini bukan cuma masalah pasien tapi juga masalah sistem perawatan yang harus dipertimbangkan lebih lanjut.
 
πŸ€•πŸ‘Ά Sedikit kecewa banget dengan apa yang terjadi kepada Irene Sokoy dan bayinya. Perjalanan medisnya makin panjang dan bingung karena tidak ada satu ruang konsultasi pun yang bisa diambil oleh pasien. Membutuhkan banyak waktu dan perubahan fasilitas, lalu akhirnya ada kesalahan dalam proses resusitasi yang salah, kalaupun itu nggak sepenuhnya salah. Saya harap pemerintah Papua bisa melihat hal ini dari perspektif pasien dan keluarganya, sehingga bisa bercerita dengan satu kebijakan tunggal. Mungkin ada solusi untuk memperbaiki sistem perawatan yang terbukti gagal di sini πŸ˜”
 
ini tragedi yang terjadi di papua, kalo bayi itu sudah keluar dari rahimnya, kan harus segera diperhatikan dan dibantu, tapi apa aja yang dilakukan? bayi itu udh mati, ibunya juga udh meninggal. ini bukan hal kecil banget, tapi apa yang bisa kita lakukan? kalau kita hanya sambil-sambing tanpa tindakan yang konkrit, itu ga jadi solusinya. kalo gubernur dan menteri kesehatan bisa bantu-bantu dengan memperbaiki fasilitas medis dan meningkatkan disiplin kerja di rumah sakit, mungkin kita bisa menghindari tragedi seperti ini.
 
Tragedi ini sangat kejutan, kan? Bayi yang lahir itu terlambat masuk dunia karena orang tua tidak bisa mendapatkan pasien di waktu yang tepat. Saya merasa sedih banget, tapi juga ingin tahu apa penyebabnya. Mungkin ada kesalahan komunikasi antara rumah sakit kecil dan rumah sakit besar? Atau mungkin mereka tidak memiliki fasilitas yang cukup untuk memanggul bayi itu? Saya harap bisa mendengar informasi yang jelas tentang apa yang terjadi dan bagaimana pemerintah Papua akan mengambil tindakan untuk mencegah hal ini terjadi kembali di masa depan πŸ˜”.
 
Gue pikir ini kalau apa yang terjadi sama Irene Sokoy ternyata nggak jarang buat korban, kabar gembira sih kalau gosewa perawatan di empat rumah sakit, tapi hasilnya sama aja tragis. Gue rasa ini semua bisa dihindari jika rumah sakit tidak nggak tolu menolak pasien. Apalagi yang paling sedih sih bayi Irene, aku kira kalau dia masih kecil banget, gue bingung apakah apa lagi yang bisa dilakukan sini? πŸ€•πŸ˜©
 
ini kayaknya tragedi yang bikin kita bingung kok. siapa njeleksa kasus nyawa ibu dan bayinya itu? mending sampe tindakan operasi sebelum terpaksa kembali ke rumah sakit lagi. padahal kalau di awal udh pergi ke rumah sakit, sudah ada dokter yang bilang tidak bisa melahirkan secara normal siapa njeleknya kasus itu? semoga kasus ini jadi pelajaran bagi semua rumah sakit di papua
 
Oleh, benar kata yang dibawa oleh Gubernur Papua dan Menteri Kesehatan, perlu dialesikan kesadaran akan kekurangan fasilitas medis yang memang sangat jarang terdapat di wilayah Papua. Di situasi seperti ini, memang rumah sakit lain yang tidak punya fasilitas lengkap harus diterima untuk menolak pasien yang sudah siap melahirkan dan butuh bantuan segera. Sayangnya, jika ada perlu, mungkin fasilitas medis di Papua harus dibangun dengan cepat agar kita tidak kegagalan seperti ini lagi πŸ€•πŸ‘Ά
 
πŸ€• Wah, ini memang tragis banget, buat ibu sakti nanti bayinya apa aja? Semua rumah sakit di Papua memutus pasien sama-sama, ini gini caranya melayani? Mungkin perlu ada penanganan yang lebih baik dulu, jangan terburu-buru aja. 🀝
 
kembali
Top