Meninggalnya seorang siswa SMP Negeri 1 Geyer, pada akhir pekan lalu, menimbulkan kemarahan di kalangan masyarakat setempat. Berikut adalah kronologi dugaan perundungan yang diduga menyebabkan kematian tersebut.
Pada hari Jumat, 16 Februari, seorang teman dari korban, berusia 14 tahun, melaporkan kejadian penagihan di sekolah. Menurutnya, korban terlihat sakit dan tidak berenergi setelah pulang sekolah.
Kemudian, pada hari Sabtu, 17 Februari, ibu korban menerima panggilan dari seorang pihak yang mengaku adalah teman korban. Pihak tersebut mengklaim bahwa korban memiliki utang yang besar dan harus membayar segera. Ibu korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.
Pada hari Minggu, 18 Februari, polisi menemukan tubuh korban di rumahnya. Penyelidikan kemudian menunjukkan bahwa korban menderita dari gangguan jiwa dan memiliki riwayat kekerasan di masa lalu.
Dugaan perundungan terhadap korban semakin kuat setelah ditemukannya bukti yang menghubungkan korban dengan pihak yang melaporkan kejadian penagihan. Pada hari Senin, 19 Februari, polisi menemukan surat yang ditulis oleh korban kepada ibunya, di mana dia menyatakan bahwa ia sedang mengalami tekanan dan terancam oleh pihak tersebut.
Kematian korban akhirnya dikonfirmasi oleh tim medis pada hari Selasa, 20 Februari. Kematian ini menimbulkan kemarahan di kalangan masyarakat setempat, sehingga beberapa warga meminta keadilan bagi keluarga korban.
Pada hari Jumat, 16 Februari, seorang teman dari korban, berusia 14 tahun, melaporkan kejadian penagihan di sekolah. Menurutnya, korban terlihat sakit dan tidak berenergi setelah pulang sekolah.
Kemudian, pada hari Sabtu, 17 Februari, ibu korban menerima panggilan dari seorang pihak yang mengaku adalah teman korban. Pihak tersebut mengklaim bahwa korban memiliki utang yang besar dan harus membayar segera. Ibu korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.
Pada hari Minggu, 18 Februari, polisi menemukan tubuh korban di rumahnya. Penyelidikan kemudian menunjukkan bahwa korban menderita dari gangguan jiwa dan memiliki riwayat kekerasan di masa lalu.
Dugaan perundungan terhadap korban semakin kuat setelah ditemukannya bukti yang menghubungkan korban dengan pihak yang melaporkan kejadian penagihan. Pada hari Senin, 19 Februari, polisi menemukan surat yang ditulis oleh korban kepada ibunya, di mana dia menyatakan bahwa ia sedang mengalami tekanan dan terancam oleh pihak tersebut.
Kematian korban akhirnya dikonfirmasi oleh tim medis pada hari Selasa, 20 Februari. Kematian ini menimbulkan kemarahan di kalangan masyarakat setempat, sehingga beberapa warga meminta keadilan bagi keluarga korban.