KRAS Bukukan Laba Rp401 Miliar, Peningkatan Profitabilitas Setelah Mengatasi Utang
Keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mengalami perubahan signifikan pada kinerjanya. Hingga kuartal III-2025, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp401,28 miliar, yang jauh berbeda dengan periode sebelumnya. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, KRAS mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp3,1 triliun.
Menurut Corporate Secretary KRAS, Fedaus, perbaikan ini terjadi setelah perseroan berhasil menyelesaikan pembayaran sebagian utang restrukturisasi lebih cepat dari jadwal. Persetujuan dan keringanan dari kreditur menjadi faktor penting dalam keberhasilan ini.
"Langkah strategis yang didukung para pemangku kepentingan menjadi tonggak penting yang memperkuat posisi keuangan perseroan," kata Fedaus dalam siaran persnya.
Perbaikan ini juga diawali dari efisiensi biaya dan peningkatan produktivitas. Pendapatan hingga sembilan bulan pertama 2025 tercatat sebesar Rp11,79 triliun dengan laba bruto sebesar Rp886,6 miliar. Biaya usaha turun 12 persen menjadi Rp1,25 triliun.
Meski masih menanggung beban keuangan dan rugi dari entitas asosiasi, dampak positif dari restrukturisasi utang dan efisiensi operasional berhasil menopang profitabilitas perusahaan. Total aset perseroan tercatat Rp47,08 triliun pada akhir 2025, turun 2,56 persen dari akhir 2024.
KRAS berkomitmen mempertahankan momentum positif dengan mengoperasikan fasilitas Hot Strip Mill (HSM) dan memperkuat kinerja di segmen baja maupun non-baja.
Keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mengalami perubahan signifikan pada kinerjanya. Hingga kuartal III-2025, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp401,28 miliar, yang jauh berbeda dengan periode sebelumnya. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, KRAS mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp3,1 triliun.
Menurut Corporate Secretary KRAS, Fedaus, perbaikan ini terjadi setelah perseroan berhasil menyelesaikan pembayaran sebagian utang restrukturisasi lebih cepat dari jadwal. Persetujuan dan keringanan dari kreditur menjadi faktor penting dalam keberhasilan ini.
"Langkah strategis yang didukung para pemangku kepentingan menjadi tonggak penting yang memperkuat posisi keuangan perseroan," kata Fedaus dalam siaran persnya.
Perbaikan ini juga diawali dari efisiensi biaya dan peningkatan produktivitas. Pendapatan hingga sembilan bulan pertama 2025 tercatat sebesar Rp11,79 triliun dengan laba bruto sebesar Rp886,6 miliar. Biaya usaha turun 12 persen menjadi Rp1,25 triliun.
Meski masih menanggung beban keuangan dan rugi dari entitas asosiasi, dampak positif dari restrukturisasi utang dan efisiensi operasional berhasil menopang profitabilitas perusahaan. Total aset perseroan tercatat Rp47,08 triliun pada akhir 2025, turun 2,56 persen dari akhir 2024.
KRAS berkomitmen mempertahankan momentum positif dengan mengoperasikan fasilitas Hot Strip Mill (HSM) dan memperkuat kinerja di segmen baja maupun non-baja.