"Partai Politik Tidak Cukup Memuaskan: KPU Nilai Indeks Partisipasi Pilkada 2025 Lebih Tinggi"
Komisi Pertimbangan Umum (KPU) telah mengeluarkan nilai indeks partisipasi pemilu 2025, yang menunjukkan bahwa rata-rata tingkat partisipasi warga di Indonesia meningkat dibandingkan dengan pemilu 2024.
Menurut data yang diterima, partisipasi warga di Pilgabut 2025 mencapai rata-rata 72,3%, yang lebih tinggi dari rata-rata 68,1% pada Pemilu 2019 dan 66,4% pada Pemilu 2024. Namun, perlu diingat bahwa nilai ini masih belum memuaskan bagi para partai politik.
"Kita tidak puas dengan nilai indeks partisipasi yang kita dapatkan," kata Ketua KPU, Hidayat Setiawan, dalam sebuah konferensi pers. "Tentu saja kita ingin meningkatkan partisipasi warga di pemilu-pemilu ke depan."
Menurut data dari KPU, partai-partai besar seperti PDI-P dan GERINDRA memiliki tingkat partisipasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan partai-partai kecil. Namun, perlu diingat bahwa masih banyak warga yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DTP) atau tidak mengikuti proses pemilu.
"Sekitar 40% dari total calon suara sah pada Pilgabut 2025 memiliki kepemiluan yang tidak lengkap," kata Hidayat. "Kita berharap dapat meningkatkan partisipasi warga di pemilu-pemilu ke depan."
KPU juga menekankan pentingnya pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam meningkatkan partisipasi warga. Menurut data, jumlah pengguna internet yang memiliki kemampuan untuk melakukan proses pemilu online masih terbatas.
"Kita berharap dapat meningkatkan kemampuan warga dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pemilu," kata Hidayat. "Dengan demikian, kita dapat meningkatkan partisipasi warga di pemilu-pemilu ke depan."
Komisi Pertimbangan Umum (KPU) telah mengeluarkan nilai indeks partisipasi pemilu 2025, yang menunjukkan bahwa rata-rata tingkat partisipasi warga di Indonesia meningkat dibandingkan dengan pemilu 2024.
Menurut data yang diterima, partisipasi warga di Pilgabut 2025 mencapai rata-rata 72,3%, yang lebih tinggi dari rata-rata 68,1% pada Pemilu 2019 dan 66,4% pada Pemilu 2024. Namun, perlu diingat bahwa nilai ini masih belum memuaskan bagi para partai politik.
"Kita tidak puas dengan nilai indeks partisipasi yang kita dapatkan," kata Ketua KPU, Hidayat Setiawan, dalam sebuah konferensi pers. "Tentu saja kita ingin meningkatkan partisipasi warga di pemilu-pemilu ke depan."
Menurut data dari KPU, partai-partai besar seperti PDI-P dan GERINDRA memiliki tingkat partisipasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan partai-partai kecil. Namun, perlu diingat bahwa masih banyak warga yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DTP) atau tidak mengikuti proses pemilu.
"Sekitar 40% dari total calon suara sah pada Pilgabut 2025 memiliki kepemiluan yang tidak lengkap," kata Hidayat. "Kita berharap dapat meningkatkan partisipasi warga di pemilu-pemilu ke depan."
KPU juga menekankan pentingnya pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam meningkatkan partisipasi warga. Menurut data, jumlah pengguna internet yang memiliki kemampuan untuk melakukan proses pemilu online masih terbatas.
"Kita berharap dapat meningkatkan kemampuan warga dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pemilu," kata Hidayat. "Dengan demikian, kita dapat meningkatkan partisipasi warga di pemilu-pemilu ke depan."