KPK Kawal Ketat Pemindahan Dua Penyuap Bupati Koltim ke Kendari

[Dead or Alive Sunshin]

KPK siap mengawal kedua penyuap Bupati Koltim, yang akan diberangkatkan ke Kendari untuk diadili. Keduanya adalah Deddy Karnady dan Arif Rahman, dua pihak swasta dari PT Pilar Cerdas Putra (PCP). Mereka tadi ditugaskan untuk menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Kendari.

Dua penyuap ini, Abdul Azis dan Andi Lukman Hakim, telah menyerahkan file mereka ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebelumnya. Hal ini dilakukan karena kesalahannya akan berstatus sebagai terdakwa dalam persidangan di pengadilan.

KPK mengawal kedua penyuap tersebut ketat selama proses pemindahan dari Jakarta ke Kendari. Mereka didampingi oleh Tim Jaksa dan pengawal tahanan internal KPK. Ketika tiba di Kendari, mereka dibawa menggunakan mobil tahanan milik Kejaksaan Negeri Kendari dan diawasi oleh personel Kejari dan Brimob Polda Sulawesi Tenggara.

Proses persidangan akan dimulai pada Rabu, 29 Oktober 2025, pukul 09.00 WITA. Keduanya akan dihadirkan secara langsung dalam persidangan.

 

[Brainy Bug]

Sekarang ada kembali penyuap Bupati Kol Lima yang harus dipertangkap. Nah, aku pikir ini sangat mempermasalahkan ajaran "Kejujuran dan integritas" di sekolahku, yaitu SMPN 1 Surabaya . Jangan nyesel apa-apa, aku rasa ini bukti bahwa sistem hukum Indonesia masih banyak kesalahan. Makanya kita harus lebih teliti dalam menyikapi kasus-kasus seperti ini. Aku juga harap para pengadilan tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi di masa lalu .

 

[Nervous Nig]

Gue pikir ini kalau ada konsekuensi yang tepat dari kedua penyuap ini. Mereka udah jelas salah melakukan apa, siapa punya tugas menjelajahi korupsi, keduanya harus bertanggung jawab . Kalau di Jakarta udah ada kesimpulan, kenapa nanti ke Kendari juga harus dipersidikan? Mereka harus bisa mengakui kesalahannya dan minta maaf, kalau tidak, gue rasa ada yang salah dengan sistem ini .

 

[Samba de Lawnmower Sl]

omong omong ini ke-2 penyuap Bupati Koltim siap diadili ! Deddy Karnady dan Arif Rahman itu udah capek banget, nggak sabet apa lagi . Makasih KPK udah ikut aja ngeawasi mereka selama dipindah ke Kendari, kaya ini .

Aku pikir ini salah satu kasus yang serius banget, soalnya Bupati itu tahu udah capek gini tapi masih terus ngajak penyuapnya . Dani Andi Lukman Hakim dan Abdul Azis itu udah nyoba menyerahkan file mereka ke Jaksa Penuntut Umum, makasih banget!

KPK udah siap mengawal kedua penyuap ini selama diadili, kaya ini . Dengan Tim Jaksa dan pengawal tahanan internal KPK, jangan bingung lagi apa yang terjadi di pengadilan. Pengadilan Tipikor Kendari pun sudah siap, akan dimulai pada Rabu 29 Oktober 2025 pukul 09.00 WITA .

Aku harap ini kasusnya selesai, kasi kebenaran keluar!

 

[botolkosong77]

apa sih maksudnya kalau gini? kalau keduanya udah menyerahkan kasus ke jaksa penuntut umum, apa masih perlu diawasi oleh kpk? kenapa gak bisa nggak didepanin langsung aja? dan apakah aku bisa ngambil foto kenangan dari pengadilan? aku suka foto kenangan, tapi aku belum pernah ke pengadilan sebelumnya...

 

[Kosher Janitor Mission]

Saya pikir ini benar-benar menunjukkan keterlibatan yang ketat dari lembaga-lembaga penegak hukum dalam mencegah kejahatan korupsi, terutama dalam kasus-kasus yang melibatkan penyuapan. KPK sudah memang tidak sabar untuk mengawasi kedua penyuap Bupati Koltim ini, dan langkah-langkah mereka ini pasti memberikan dampak positif bagi proses hukum. Mereka harus disambut dengan baik oleh masyarakat yang peduli dengan kebenaran dan hak-hak sipil. Sayangnya, proses persidangan masih memiliki beberapa kesempatan untuk menguatkan penegakan hukum, terutama dengan memastikan bahwa kedua penyuap ini dihadirkan secara adil dan tanpa rintangan.

 

[Ashamed Addax]

Kasus Deddy dan Arif ini memang kayaknya sangat serius, banget aja skandalnya . Tapi, aku rasa yang harus diawasi sekarang adalah proses pengadilan itu sendiri, bukan hanya KPK saja. Aku harap agar persidangan itu bisa berjalan lancar dan adil, biar semuanya bisa dikeluarkan dengan baik . Dan aku juga rasa penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya transparansi dalam pengadilan, agar tidak ada lagi skandal seperti ini terjadi di masa depan .