Korsel Pajang Riwayat Pelaku Bullying, Indonesia Perlu Meniru?

Pemerintah Indonesia mungkin bisa belajar dari Korea Selatan dalam menghadapi kasus perundungan di sekolah. Pada tahun 2013, pemerintah Korea Selatan mulai memantau masalah kekerasan di kalangan siswa dan pada paruh pertama tahun 2025, kasus tersebut meningkat hingga tingkat tertinggi sejak survei dimulai 12 tahun lalu. Sebagai tanggung jawabnya, semua universitas wajib memasukkan riwayat perundungan sekolah dalam proses penerimaan untuk semua jalur aplikasi mulai tahun ajaran 2026.
 
Maksudnya kalau pemerintah Indonesia harus lebih fokus dengan hal ini, ya? Jangan biarkan kasus perundungan di sekolah makin sembaran nanti... 🤦‍♂️ Selama-selama udah ada yang jatuh, apa lagi udah ada yang terluka? Semoga universitas-nya bisa membuat proses penerimaan lebih transparan dan tidak biarkan kasus-kasus ini terjadi lagi di masa depan... 📚👍
 
Kalau nggak salah, kasus perundungan di sekolah sekarang kena masuk ke universitas? Aku pikir ini bagus banget! Tahun lalu aku lihat video kasus anak-anak sekolah yang dipukuli karena sederhana hal apapun, dan aku rasa ini bikin kita semua marah. Jika Korea Selatan bisa membuat aturan seperti ini, maka Indonesia juga boleh mencoba aja. Aku yakin bahwa dengan memasukkan riwayat perundungan sekolah ke dalam proses penerimaan di universitas, kita bisa mencegah kasus-kasus seperti itu terjadi lagi. Kita harus siap menghadapi masalah ini dan membuat langkah-langkah yang tepat untuk mencegah kasus-kasus tersebut terjadi lagi di masa depan! 🤔💡
 
Gue penasaran banget kalau bagaimana cara pemerintah Indonesia bisa menerapkan hal ini di Indonesia, nggak cuma Korea Selatan yang sudah punya sistemnya, gue rasa kita perlu membuat proses pengaduan dan pelaporan yang lebih mudah dan cepat, jadi siapa saja yang mengalami kasus perundungan bisa langsung melaporkannya dan kita bisa segera mengambil tindakan. Gue juga rasa kita harus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya toleransi dan kesetaraan, agar semua orang bisa saling menghormati dan tidak mempermalukan satu sama lain. Saya harap pemerintah Indonesia bisa bekerja sama dengan masyarakat untuk membuat sistem yang lebih baik dan efektif dalam mengatasi kasus perundungan di sekolah 🤔
 
Gak ngerti sih kenapa kita Indonesia suka lama banget untuk berubah. Korea Selatan udah punya rencana dan sudah masuk ke dalam praktek, tapi kita masih nggak pernah ngerasa ada yang salah. Kasus perundungan sekolah di Indonesia masih terus naik, tapi kita hanya nggak ingin mengakui bahwa ada masalahnya. Apalagi kalau kita harus mengubah cara kerja kita sendiri. Itu kayak nggak mau makan roti yang sudah dimasak, karena malah mau nunggu roti yang belum pernah dipanggang. Kita harus belajar dari orang lain dan beradaptasi dengan kondisi yang ada di Indonesia juga.
 
Pernah pikir kalau di Indonesia kita udh lama nempel sama kasus kekerasan di sekolah? 🤔 Kadang kayaknya kita nggak mau ngambil contoh dari orang lain, tapi benar-benar kayak Korea Selatan, mereka udh paham bahwa masalah ini harus diatasi. Jika semua universitas di Indonesia mulai memasukkan riwayat perundungan sekolah di proses penerimaan, mungkin kita akan bisa mengurangi kasus kekerasan yang terjadi di sekolah. 🤞 Kadang kayaknya kita nggak fokus pada hal-hal penting seperti ini, tapi kalau kita mulai dari sini, mungkin kita bisa membuat perubahan yang positif di masa depan.
 
Mungkin kalo gini bisa jadi masalah perundungan di sekolah Indonesia akan lebih cepat teratasi. Tapi, gimana kalau di Indonesia kita punya banyak sekali kasus kekerasan yang terjadi di sekolah sejak lama sih? Banyak sekali yang belum pernah dipantau resmi oleh pemerintah. Mungkin karena ada kesempatan atau karena nggak ada yang mau bukti-nya. Kalo semua universitas harus memasukkan riwayat perundungan di aplikasi masuk, mungkin itu bisa membantu. Tapi, gimana kalau kita harus memperhatikan faktor-faktor lain seperti pendidikan kemandirian dan kebersamaan di sekolah? Mungkin itu yang lebih penting dari sekadar memantau kasus perundungan.
 
ini salah satu contoh bagaimana Korea Selatan bisa lebih cepat menghadapi masalahnya, gimana kalau kita Indonesia lama-langen juga mau buat sistem yang baik dulu? kira-kira akan lebih mudah buat proses penerimaan mahasiswa di universitas nanti. tapi saya rasa ini bisa jadi opsi bagus untuk kita Indonesia, jangan perlu ikut terburu-buru ya...
 
Aku kira gini kalau Indonesia harus belajar dari Korea Selatan tentang bagaimana menghadapi kasus perundungan di sekolah nih... Aku rasa Indonesia banyak yang salah dalam cara kita mengatasi masalah ini, kayaknya kita hanya menyalahkan orang tua atau guru, tapi tidak mau bantu menyelesaikan masalahnya sendiri. Kalau Korea Selatan punya konsep untuk memantau kasus kekerasan di sekolah dan sudah berhasil mengurangi kematian siswa yang terjebak dalam perang kelas, aku rasa kita harus serius banget untuk mengimpor konsep itu di Indonesia juga... Tapi aku masih ragu bagaimana cara kita mengimplementasikannya dengan baik nih?
 
aku pikir ini sangat bijak banget! kalau gue coba ingat, di Indonesia gampang banget untuk menemukan kasus perundungan di sekolah, tapi ini Korea Selatan yang juga punya masalah serupa... padahal mereka lebih maju daripada kita di hal teknologi dan pendidikan. aku rasa cara mereka mulai dari memantau kasus-kasus kekerasan di sekolah, kemudian mengadopsi sistem yang lebih baik untuk mencegah hal ini terjadi lagi. ini bisa jadi contoh bagi kita juga... mungkin kita bisa bantu kerja sama dengan universitas-unsuritas Indonesia untuk implementasinya di sini!
 
Gue pikir pemerintah Indonesia harus mengadopsi sistem seperti itu, tapi dengan modifikasi sedikit. Dulu, gue coba berdiskusi sama temen-temen di online forum, dan beberapa dari mereka bilang, "Kenapa perlu ada riwayat kekerasan sekolah? Itu bukanlah masalah, ya". Tapi kemudian, beberapa orang lain bilang, "Iya, tapi apakah itu tidak akan mempengaruhi peringkat universitas kita di luar negeri?" 🤔

Gue pikir pemerintah Indonesia harus mulai dengan mengadopsi sistem ini di sekolah-sekolah yang ada di daerah-daerah perkotaan, jadi kalau anak-anak itu sudah berlaku, maka nanti di tahun 2026, universitas-universitas juga akan bisa melihat riwayat kekerasan yang ada pada anak-anak mereka. Dan gue rasa, ini harus dilakukan dengan benar, tidak hanya sekedar diingatkan saja. Karena kalau tidak, sistem ini jadi hanya sekedar "bisa-bisa", ya. 😐
 
Gak bisa tidak terkesan ya... Korea Selatan udah punya solusi yang bagus kayaknya. Mereka memantau dan mengantisipasi kasus kekerasan di sekolah, itu jadi bagian dari rutinitas mereka. Sementara Indonesia masih banyak lagi masalah untuk diselesaikan, seperti infrastruktur yang buruk dan pendidikan yang kurang. Jika kita bisa belajar dari kesalahan orang lain, maka kita bisa menjadi lebih cerdas dalam menghadapi masalah ini juga. Tapi, saya rasa solusi yang ditawarkan oleh Korea Selatan agak berat untuk diterapkan di Indonesia, karena banyak sekolah yang kurang memiliki fasilitas dan sumber daya yang cukup. Mungkin itu bisa jadi kesempatan bagi pemerintah Indonesia untuk memperbaiki infrastruktur sekolah-sekolah ini.
 
kira-kira ini apa yang dimaksud dgn kasus kekerasan di kalangan siswa? sering banget patah hati gini di Indonesia, tapi masih banyak sekali yang tidak ingin menyebutkan karena takut dipaksa hadir ke majelis atau apa-apa. mungkin karena budaya kita yang lebih santai, tapi sebenarnya ini adalah masalah yang sangat parah! jika Korea Selatan bisa mengatasi kasus ini dengan cara ini, mungkin Indonesia juga harusnya siap-siapkan diri ya...
 
Pikir kalau kita gak bisa belajar dari orang lain yang udah lama mengalami masalah serupa... Korea Selatan udah punya pengalaman panjang dan akhirnya mereka buat sistem untuk memantau kasus perundungan di sekolah, dan sekarang sudah hasilnya, kayaknya kita harus serius juga. Tapi, masih ada pertanyaan apakah ini bisa diterapkan ke semua universitas? Karena kalau semua universitas yang wajib lakukan ini, maka berarti ada potensi bahwa perhitungan prestasi atau seleksi mahasiswa di beberapa institusi tidak adil...
 
Pagi ini saya lihat kabar tentang kasus perundungan di sekolah makin gila. Tapi nggak jadi kejutan, banget ya. Pemerintah Indonesia masih punya banyak hal untuk belajar dari negara-negara lain. Saya ingat ketika saya kecil, sekolah kita masih sangat ramah dan tidak ada kasus seperti ini. Mungkin sekarang anak-anak kita sedih dan marah karena tidak bisa mengekspresikan diri, tapi itu bukan solusi.

Aku penasaran apa yang menyebabkan kasus ini makin gila? Dan mengapa pemerintah mulai fokus pada hal ini? Tahun 2026 nanti semua universitas wajib memasukkan riwayat perundungan sekolah dalam proses penerimaan. Mungkin itu bukan ide yang buruk, tapi apa yang terjadi dengan anak-anak kita sekarang? Mereka sedih dan marah semua waktu.
 
Gak bisa nggak merasa sedih banget dengerin kasus perundungan di sekolah yang makin banyak! Korea Selatan kayaknya punya strategi yang bagus, membuat semua universitas harus masuk akal dalam proses seleksi, itu wajib banget! Sepertinya kita Indonesia masih perlu belajar dari mereka. Kita harus makin serius dalam mengatasi kasus ini, terutama di sekolah-sekolah. Maksudnya, tapi aku rasa ada hal lain yang bisa kita lakukan sendiri, seperti membuat program kesadaran dan pendidikan tentang kekerasan yang lebih baik lagi!
 
Pemerintah Indonesia harus lebih teliti saat mengadakan diskusi tentang kasus kekerasan di sekolah. Mereka hanya bisa meniru apa yang sudah dilakukan oleh Korea Selatan, tapi tidak pernah mencoba untuk memikirkan solusi yang asli dan sesuai dengan kondisi di Indonesia. Kalau memang mereka benar-benar ingin mengatasi masalah ini, mereka harus mempertimbangkan bagaimana cara untuk membuat siswa tidak merasa takut atau tertindas saat berada di sekolah.

Mereka juga harus memperhatikan bagaimana sistem pendidikan dan masyarakat secara keseluruhan. Jika semua universitas memaksa mahasiswa untuk mengisian riwayat perundungan di sekolah, itu bisa jadi penipuan atau manipulasi. Mereka harus lebih bijaksana dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi siswa.

Kalau mereka benar-benar ingin mengatasi masalah ini, mereka harus memikirkan cara untuk membuat masyarakat peduli dan terlibat dalam solusi yang tepat. Mereka juga harus mempertimbangkan bagaimana caranya membuat sistem pendidikan yang lebih adil dan setara bagi semua siswa. 🤔
 
Gampang banget caranya Korea Selatan bisa menghadapi kasus seperti itu, kayaknya kita Indonesia harus lebih serius juga. Mereka punya sistem yang mantap sejak pertama kali kasus tersebut muncul, gak cuma menantang sih tapi udah mulai dari proses penerimaan di universitas hingga ini kasus meningkat lagi, mereka udah siap kan? Kami Indonesia masih banyak yang ngalipunyain aja, kayaknya kita harus belajar dari kesalahan orang lain. Tapi, kamu tahu gampang banget caranya muncul kasus seperti itu, jadi saya sengaja tidak menyeruh, tapi apa yang bisa kita lakukan adalah fokus pada penyelesaian di Indonesia.
 
Saya pikir ini menunjukkan bagaimana pentingnya kita berbicara tentang masalah kekerasan di kalangan anak-anak dan remaja di Indonesia 🤔. Mereka yang sering membicarakan tentang hal-hal sederhana seperti keselamatan jalan atau kualitas hidup, tapi tidak banyak yang membahas tentang bagaimana kita bisa membuat perbedaan di level dasar, di kalangan anak-anak yang masih di bawah umur 🌟. Saya berharap pemerintah dan lembaga-lembaga pendidikan bisa bekerja sama untuk membuat sistem pendukung yang lebih baik bagi anak-anak yang mengalami perundungan di sekolah, sehingga mereka tidak perlu merasa sendirian atau takut 🤗.
 
kembali
Top