Kebakaran besar yang melanda kompleks apartemen Wang Fuk Court di Hong Kong menyita nyawa lebih dari 128 orang, meningkatkan jumlah korban jiwa menjadi 128 orang dan meninggalkan sekitar 200 penghuni yang masih belum ditemukan. Menurut Sekretaris Keamanan Hong Kong Chris Tang, kebakaran ini merupakan terburuk di Hong Kong dalam hampir delapan dekade.
Korban korban jiwa ini meliputi warga negara Indonesia yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga migran di lokasi tersebut. KJRI di Hong Kong menyatakan bahwa dua dari korban meninggal adalah warga negara Indonesia tersebut.
Saat kebakaran besar melanda kompleks apartemen Wang Fuk Court, api mengepul dengan tebal dan asap mengeluarkan bau yang berbahaya. Kompleks ini terdiri dari delapan menara setinggi 32 lantai dengan sekitar 2.000 unit hunian, yakni lebih dari 4.600 penghuni, sebagian besar lanjut usia.
Petugas pemadam memerlukan waktu sekitar 42 jam untuk mengendalikan kobaran api. Ia juga menyatakan bahwa proses investigasi dapat berlangsung selama tiga hingga empat minggu. Polisi Hong Kong telah menangkap tiga pejabat perusahaan konstruksi atas dugaan pembunuhan, terkait penggunaan material tidak aman.
Tragedi ini mempertanyakan bagaimana kebakaran dapat menyebar begitu cepat dan melahap tujuh blok apartemen. Penyelidikan masih berlangsung dan berfokus pada penyebab cepatnya api merambat dari satu bangunan ke bangunan lainnya.
Korban korban jiwa ini meliputi warga negara Indonesia yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga migran di lokasi tersebut. KJRI di Hong Kong menyatakan bahwa dua dari korban meninggal adalah warga negara Indonesia tersebut.
Saat kebakaran besar melanda kompleks apartemen Wang Fuk Court, api mengepul dengan tebal dan asap mengeluarkan bau yang berbahaya. Kompleks ini terdiri dari delapan menara setinggi 32 lantai dengan sekitar 2.000 unit hunian, yakni lebih dari 4.600 penghuni, sebagian besar lanjut usia.
Petugas pemadam memerlukan waktu sekitar 42 jam untuk mengendalikan kobaran api. Ia juga menyatakan bahwa proses investigasi dapat berlangsung selama tiga hingga empat minggu. Polisi Hong Kong telah menangkap tiga pejabat perusahaan konstruksi atas dugaan pembunuhan, terkait penggunaan material tidak aman.
Tragedi ini mempertanyakan bagaimana kebakaran dapat menyebar begitu cepat dan melahap tujuh blok apartemen. Penyelidikan masih berlangsung dan berfokus pada penyebab cepatnya api merambat dari satu bangunan ke bangunan lainnya.