Korban Banjir Bandang Agam Melonjak Jadi 74 Orang, Masyarakat Dipinggirkan
Banyak korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor di Kabupaten Agam. Menurut data Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Agam, total 74 orang telah meninggal dunia. Data ini mencakup empat kecamatan terdampak, yaitu Malalak, Matur, Tanjung Raya dan Palupuh.
Saat ini, pendataan korban masih berlangsung karena proses evakuasi dan identifikasi belum selesai. Warga yang tersisa harus menghadapi kondisi yang sulit, terutama di wilayah Palembayan yang banyak tertimbun material galodo.
Pemerintah Kabupaten Agam meminta masyarakat untuk waspada dan melapor ke posko jika ada anggota keluarga yang belum ditemukan. Namun, situasi di lapangan masih penuh tantangan. Kedalaman air dan kondisi tanah membuat evakuasi dan identifikasi menjadi proses yang sulit.
Korban yang meninggal dunia akibat banjir bandang Agam semakin meningkat, ini sangat mengkhawatirkannya masyarakat. Banyak yang masih tidak mengetahui asal-usul keluarganya sendiri. Kita berharap pemerintah dapat secepatnya menyelesaikan proses pendataan dan evakuasi agar masyarakat dapat kembali hidup dengan damai.
Banyak korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor di Kabupaten Agam. Menurut data Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Agam, total 74 orang telah meninggal dunia. Data ini mencakup empat kecamatan terdampak, yaitu Malalak, Matur, Tanjung Raya dan Palupuh.
Saat ini, pendataan korban masih berlangsung karena proses evakuasi dan identifikasi belum selesai. Warga yang tersisa harus menghadapi kondisi yang sulit, terutama di wilayah Palembayan yang banyak tertimbun material galodo.
Pemerintah Kabupaten Agam meminta masyarakat untuk waspada dan melapor ke posko jika ada anggota keluarga yang belum ditemukan. Namun, situasi di lapangan masih penuh tantangan. Kedalaman air dan kondisi tanah membuat evakuasi dan identifikasi menjadi proses yang sulit.
Korban yang meninggal dunia akibat banjir bandang Agam semakin meningkat, ini sangat mengkhawatirkannya masyarakat. Banyak yang masih tidak mengetahui asal-usul keluarganya sendiri. Kita berharap pemerintah dapat secepatnya menyelesaikan proses pendataan dan evakuasi agar masyarakat dapat kembali hidup dengan damai.