Tragedi Kapal Batam: Bencana yang Mengguncang Nyawa Pusat Warga
Batam, Riau – Kepindahan warga dari Sumatera Barat ke Pulau Batam tidak hanya membawa harapan akan kehidupan baru, tetapi juga mengancam nyawa mereka dalam bentuk bencana laut. Kekerasan yang terjadi saat kapal feri dari Tanjung Pinang menuju Batam berhasil menyelamatkan 21 orang, namun menewaskan 10 jiwa.
Menurut informasi diterima, kebakaran kapal feri ini terjadi pada pukul 02.00 WIB kemarin. Kapal feri tersebut berkapasitas lebih dari 100 penumpang, tetapi saat kejadian hanya ada sekitar 30 orang yang menemukan tempat di atas kapal. "Saat itu sangat gelap dan tidak ada sinyal keamanan dari pilot," kata salah satu peziarah yang berhasil menyelamatkan diri, bernama Arief.
Pihak penyelamat berhasil menebus nyawa 10 korban, termasuk seorang anak kecil. Kapal feri ini diangkat oleh kapal penyelamat setelah beberapa jam kebakaran berlangsung. "Kita sangat beruntung dapat menyelamatkan lebih dari separuh penumpang," kata Kapten Laut (KL) Rudi Setiawan, yang memimpin penyelamat.
Pihak berwenang mulai menyelidiki latar belakang kebakaran dan apakah ada kesalahan sistem keamanan di kapal feri tersebut. "Kita akan melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab kebakaran ini," kata Wakil Kepala Biro Humas Kapal Feri Batam, Moch. Iqbal.
Tragedi ini menyoroti kembali kesadaran pentingnya keselamatan di laut. Pihak berwenang harus meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan untuk mencegah kecelakaan seperti ini terjadi lagi.
Batam, Riau – Kepindahan warga dari Sumatera Barat ke Pulau Batam tidak hanya membawa harapan akan kehidupan baru, tetapi juga mengancam nyawa mereka dalam bentuk bencana laut. Kekerasan yang terjadi saat kapal feri dari Tanjung Pinang menuju Batam berhasil menyelamatkan 21 orang, namun menewaskan 10 jiwa.
Menurut informasi diterima, kebakaran kapal feri ini terjadi pada pukul 02.00 WIB kemarin. Kapal feri tersebut berkapasitas lebih dari 100 penumpang, tetapi saat kejadian hanya ada sekitar 30 orang yang menemukan tempat di atas kapal. "Saat itu sangat gelap dan tidak ada sinyal keamanan dari pilot," kata salah satu peziarah yang berhasil menyelamatkan diri, bernama Arief.
Pihak penyelamat berhasil menebus nyawa 10 korban, termasuk seorang anak kecil. Kapal feri ini diangkat oleh kapal penyelamat setelah beberapa jam kebakaran berlangsung. "Kita sangat beruntung dapat menyelamatkan lebih dari separuh penumpang," kata Kapten Laut (KL) Rudi Setiawan, yang memimpin penyelamat.
Pihak berwenang mulai menyelidiki latar belakang kebakaran dan apakah ada kesalahan sistem keamanan di kapal feri tersebut. "Kita akan melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab kebakaran ini," kata Wakil Kepala Biro Humas Kapal Feri Batam, Moch. Iqbal.
Tragedi ini menyoroti kembali kesadaran pentingnya keselamatan di laut. Pihak berwenang harus meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan untuk mencegah kecelakaan seperti ini terjadi lagi.