Bumi Seribu Pulau ini kembali mengenal kehancuran yang tidak terduga. Kebakaran kapal pesiar di Batam, Jawa Besar, telah menewaskan 10 orang dan melukai 21 lainnya. Insiden yang berdarah ini terjadi pada hari Sabtu lalu, saat kapal turis dengan lebih dari 100 penumpang masih berlayar di sekitar kota Batam.
Menurut sumber keamanan, kapal tersebut terbakar setelah meledakkan sebuah engsel bawaan kapal yang rusak. Kejadian ini terjadi saat kapal sedang melakukan perjalanan dari pelabuhan Batam ke pelabuhan Belitung.
"Kapal kita mulai berkejaran dengan kapal penyelamat dan meminta bantuan," kata Kapten Utama kapal pesiar tersebut, yang tidak diidentifikasi. "Namun, saat itu sudah terlambat. Kapal kita sudah terbakar parah dan kecepatannya turun drastis."
Dari laporan awal, masih diketahui bahwa 10 orang meninggal dunia karena cedera akibat kebakaran. Seluruh korban tersebut adalah penumpang kapal. 21 orang lainnya melukai, tapi masih dalam kondisi stabil.
Pihak berwenang segera menutupi insiden ini dan mulai menyelidiki penyebab kejadian. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Badan Penyelamatan dan Panggilan Darurat (BPUD) telah mengirimkan tim darurat untuk membantu korban.
Pada saat ini, pihak pengusaha kapal pesiar sedang dalam perdebatan tentang keamanan yang harus diambil untuk menghindari insiden serupa di masa depan.
Menurut sumber keamanan, kapal tersebut terbakar setelah meledakkan sebuah engsel bawaan kapal yang rusak. Kejadian ini terjadi saat kapal sedang melakukan perjalanan dari pelabuhan Batam ke pelabuhan Belitung.
"Kapal kita mulai berkejaran dengan kapal penyelamat dan meminta bantuan," kata Kapten Utama kapal pesiar tersebut, yang tidak diidentifikasi. "Namun, saat itu sudah terlambat. Kapal kita sudah terbakar parah dan kecepatannya turun drastis."
Dari laporan awal, masih diketahui bahwa 10 orang meninggal dunia karena cedera akibat kebakaran. Seluruh korban tersebut adalah penumpang kapal. 21 orang lainnya melukai, tapi masih dalam kondisi stabil.
Pihak berwenang segera menutupi insiden ini dan mulai menyelidiki penyebab kejadian. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Badan Penyelamatan dan Panggilan Darurat (BPUD) telah mengirimkan tim darurat untuk membantu korban.
Pada saat ini, pihak pengusaha kapal pesiar sedang dalam perdebatan tentang keamanan yang harus diambil untuk menghindari insiden serupa di masa depan.