Kintamani Tampil Lebih Serbaguna dengan Rangkaian Inovasi dari Mahasiswa Undiksha
BEM FHIS Universitas Pendidikan Ganesha berhasil memperkenalkan inisiatif yang berpotensi mengubah industri kopi di Desa Belantih, Kintamani. Mereka meluncurkan program pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing kopi Arabika Kintamani sebagai produk unggulan desa tersebut.
Dengan bantuan teknologi dan pengetahuan mahasiswa, petani setempat dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola usaha tani yang berkelanjutan. Mereka diupayakan untuk lebih mandiri dan berdaya saing global melalui pelatihan dan dukungan yang diberikan oleh tim BEM FHIS.
Program ini juga mencakup transfer teknologi Mesin Huller untuk meningkatkan efisiensi proses pengupasan kulit tanduk kopi. Selain itu, mahasiswa juga mengembangkan produk turunan berupa kopi bubuk dengan berbagai ukuran, yaitu 250 gram, 500 gram, dan 1 kilogram.
Selain itu, tim BEM FHIS Undiksha juga menawarkan bantuan berupa 5.000 bibit Kopi Arabika Kintamani dan pupuk untuk memperbaiki kesuburan tanah dan mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Mereka juga memberikan dukungan energi terbarukan, yaitu lampu panel surya di area produksi dan lingkungan desa.
Di samping itu, tim BEM FHIS Undiksha juga melakukan pelatihan hilirisasi kopi untuk meningkatkan nilai tambah produk. Selain itu, mereka juga memasang instalasi CCTV untuk memperkuat pengawasan dan keamanan aset produksi.
Mereka juga melakukan pelatihan manajemen kelembagaan dan pemasaran digital untuk meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola produk kopi mereka secara transparan dan mempromosikannya secara luas melalui marketplace terkemuka seperti Shopee, Tokopedia, dan Instagram.
BEM FHIS Universitas Pendidikan Ganesha berhasil memperkenalkan inisiatif yang berpotensi mengubah industri kopi di Desa Belantih, Kintamani. Mereka meluncurkan program pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing kopi Arabika Kintamani sebagai produk unggulan desa tersebut.
Dengan bantuan teknologi dan pengetahuan mahasiswa, petani setempat dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola usaha tani yang berkelanjutan. Mereka diupayakan untuk lebih mandiri dan berdaya saing global melalui pelatihan dan dukungan yang diberikan oleh tim BEM FHIS.
Program ini juga mencakup transfer teknologi Mesin Huller untuk meningkatkan efisiensi proses pengupasan kulit tanduk kopi. Selain itu, mahasiswa juga mengembangkan produk turunan berupa kopi bubuk dengan berbagai ukuran, yaitu 250 gram, 500 gram, dan 1 kilogram.
Selain itu, tim BEM FHIS Undiksha juga menawarkan bantuan berupa 5.000 bibit Kopi Arabika Kintamani dan pupuk untuk memperbaiki kesuburan tanah dan mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Mereka juga memberikan dukungan energi terbarukan, yaitu lampu panel surya di area produksi dan lingkungan desa.
Di samping itu, tim BEM FHIS Undiksha juga melakukan pelatihan hilirisasi kopi untuk meningkatkan nilai tambah produk. Selain itu, mereka juga memasang instalasi CCTV untuk memperkuat pengawasan dan keamanan aset produksi.
Mereka juga melakukan pelatihan manajemen kelembagaan dan pemasaran digital untuk meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola produk kopi mereka secara transparan dan mempromosikannya secara luas melalui marketplace terkemuka seperti Shopee, Tokopedia, dan Instagram.